Tampil Jadi Narasumber di Provinsi Bengkulu, Moh Rouf Azizi Bahas Dunia Maya & Rekam Jejak Digital

Tampil Jadi Narasumber di Provinsi Bengkulu, Moh Rouf Azizi Bahas Dunia Maya & Rekam Jejak Digital

BENGKULU - CEO RiauKarya.com, Moh Rouf Azizi tampil sebagai Narasumber dalam program Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Sumatera II di Kabupaten Aur, Provinsi Bengkulu, Jumat 16 Juli 2021. Pria yang akrab disapa Azizi ini memaparkan materi dengan tema "Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital".

Dalam pemaparannya, Azizi menyampaikan bahwa dunia maya itu adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung).

Kemudian, Pegiat Literasi Digital ini juga menyebutkan dunia maya dan dunia nyata itu pada hakikatnya sama, karena apapun yang dilakukan di dunia maya akan berdampak dalam dunia nyata.

Azizi mengibaratkan dunia maya ada tiga hal, pertama, celaka jika disalahgunakan, kedua, merugi jika diabaikan, dan ketiga, beruntung bila dimanfaatkan.

Kemudian, terkait rekam jejak digital, Azizi menerangkan Rekam Jejak Digital adalah semua aktivitas yang dilakukan di internet. 

Menurutnya, ada Ada dua jejak digital yang penting untuk dipahami:

1. Jejak digital Aktif :  merupakan data yang secara sengaja ditinggalkan oleh pengguna, misalnya unggahan foto di facebook, memberi like di unggahan instagram, atau pun tinggalan komentar.

2. Jejak digital Pasif : data yang ditinggalkan tanpa disadari oleh pengguna seperti, rekam jejak rute perjalanan saat kita menggunakan Google Maps, atau alamat IP kita yang terekam pada server sewaktu kita sedang mengunjungi suatu laman informasi.

Selain itu, Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Indragiri Hulu ini mengungkapkan terkait bahaya yang dapat ditimbulkan dengan menyisakan jejak digital.

1. Digital exposure : Istilah satu ini mengacu pada akses bebas yang didapatkan orang-orang tak bertanggung jawab pada data-datamu. Hal ini bisa menyebabkan kerugian yang cukup parah. Seperti pencurian identitas atau tindakan kriminal lainnya.

2. Phishing : Serangan manipulatif ini bisa membahayakan pengguna dengan membobol data-data penting mereka, seperti rekening ATM atau berbagai file berharga. Biasanya, tindakan kriminal ini bisa terjadi karena penyerang sudah mendapatkan informasi sensitif korban yang tertinggal di internet.

Terakhir, Azizi yang juga merupakan Ketua Asosiasi Profesi Infortika dan Komputer (APIK) Provinsi Riau ini memberikan tips cara mengelola jejak Digital :

1. Hindari penyebaran data-data penting, seperti alamat rumah, rekening ATM, atau nomor handphone di internet.

2. Buatlah password yang kuat untuk tiap akun media sosialmu.

3. Jangan post sesuatu yang sifatnya terlalu personal.

4. Gunakan layanan pelindung data pada device kesayanganmu.

5. Cari namamu sendiri di Google dan hapus semua informasi sensitif yang kamu temukan.

#Nasional

Index

Berita Lainnya

Index