Target 2.000 Hewan Kurban Tahun Ini, DKPP Rohil Pastikan Stok Lokal Aman dan Cukup

Target 2.000 Hewan Kurban Tahun Ini, DKPP Rohil Pastikan Stok Lokal Aman dan Cukup
DKPP Rohil menargetkan sekitar 2.000 ekor hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun 2023 ini. Untuk stok lokal aman dan cukup, Senin (5/6/2023) di Bagansiapiapi. (Abdul Arif Rusni, Riaukarya.com)

BAGANSIAPIAPI - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menargetkan sekitar 2.000 ekor hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun 2023 ini. Perkiraan untuk target ini didapat dari hasil rapat DKPP Rohil di Provinsi Riau.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Rohil, Yunisman menyebutkan, pada tahun sebelumnya ada sebanyak 1.500 hewan kurban, dan di tahun ini diperkirakan sekitar 2.000 ekor lebih.

"Kita usahakan kebutuhan hewan kurban tahun ini dipenuhi oleh daerah kita sendiri, karena populasi kita sudah 17 ribu ekor lebih. Mudah-mudahan bisa terpenuhi karena daerah kita sudah bisa dikatakan swasembada daging atau surplus," kata Yunisman, Senin (5/6/2023) di Bagansiapiapi.

Tahun kemarin, sebut dia, Daerah Pekanbaru, Dumai dan Bengkalis banyak mengambil hewan kurban dari Daerah Rohil, hampir seribu ekor hewan kurban dari Rohil dibawa keluar.  

"Jadi stok lokal aman dan cukup," tegasnya.

Sekitar tiga minggu mau Hari Raya Idul Adha, terang Yunisman, DKPP Rohil mengadakan pengawasan hewan kurban seperti mendata agen-agen pengumpul hewan kurban untuk dicek kesehatan hewan tersebut.

Kalau dinyatakan sehat, sambungnya, maka hewan itu akan diberikan lebel atau stiker yang menyatakan hewan itu layak untuk dipotong. Jika dinyatakan hewan itu tidak layak, berarti ditolak.

"Biasanya nanti panitia-panitia hewan kurban masjid dan mushola termasuk pengumpul akan menghubungi dokter hewan kita," ujarnya.

Sementara mengenai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Rohil, terangnya lagi, sejauh ini dinyatakan nihil masuk dalam zona kuning dalam dua tahun belakangan ini. Hal itu, sebutnya, berkat kerja keras anggota di lapangan meliputi doker hewan, petugas dan para medik dalam mengawasi.  

"Kita juga sampaikan kepada semua peternak agar jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu yang disebarkan pedagang dan agen-agen bahwa PMK itu menular ke manusia, padahal itu tidak menular dan tidak perlu ditakuti, karena angka kematiannya cuma 1-5 persen," bebernya.

Yunisman menegaskan, bahwa Tim DKPP Rohil di lapangan akan langsung tanggap apabila ada tanda-tanda hewan ke arah PMK, dan sampai saat ini hal itu bisa diatasi.

Untuk dokter hewan, sebut Yunisman, saat ini berjumlah delapan orang yang tersebar di 18 kecamatan se-Rohil, dimana satu orang dokter hewan menangani dua kecamatan sekaligus. Jumlah dokter hewan ini tentunya masih kurang. Sementara untuk tenaga medis berjumlah 19 orang. (rif)

#Kurban

Index

Berita Lainnya

Index