Kampung Aman Sering Banjir, Masyarakat Sungai Bakau Minta Normalisasi Sungai

Kampung Aman Sering Banjir, Masyarakat Sungai Bakau Minta Normalisasi Sungai
Pj Penghulu Sungai Bakau, Muhammad Yusuf bersama Camat Sinaboi Syamsu Kamar usai prosesi pelantikan pada Kamis lalu di Kecamatan Pekaitan. (Abdul Arif Rusni, RiauKarya.com)

ROHIL - Pemerintah Kepenghuluan Sungai Bakau, Kecamatan Sinaboi kini dipimpin oleh Penjabat (Pj) Penghulu, Muhammad Yusuf yang dilantik pada Kamis lalu di Kecamatan Pekaitan.

Saat ditemui riaukarya.com, Muhammad Yusuf mengatakan, bahwa Kepenghuluan Sungai Bakau pada tahun 2024 ini sudah melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan oleh penghulu lama.

"Jadi dalam Musrenbang ini ada 14 kegiatan prioritas kita yang sudah diinput, kata Muhammad Yusuf, Selasa (6/2/2024) dikantornya.

Paling penting, sebut Yusuf, masyarakat meminta adanya normalisasi untuk sungai-sungai yang mengarah ke laut menggunakan excavator long arm, hal ini agar banjir tahunan yang sering terjadi di Daerah Kampung Aman dapat teratasi.

"Inilah harapan masyarakat pada tahun ini, untuk normalisasi sungai-sungai antara perbatasan Sungai Bakau dan Raja Bejamu. Jadi daerah Kampung Aman ini layaknya seperti 'kuali' karena menampung air dari Kepenghuluan Raja Bejamu dan Sungai Nyamuk," ungkapnya.

Muhammad Yusuf menambahkan, ada beberapa sungai diperbatasan yang perlu dilakukan normalisasi karena mengalami penyumbatan, sehingga air menjadi terapung dan berakibat banjir.

"Kita sebenarnya sudah dibantu satu excavator long arm dari Bupati Rokan Hilir khusus untuk bekerja di Kecamatan Sinaboi. Namun excavator ini masih bekerja di Kepenghuluan Sungai Nyamuk, setelah itu akan dilanjutkan di Kepenghuluan Raja Bejamu, kemudian baru di Sungai Bakau. Mudah-mudahan ini dapat cepat sampai ke sini," imbuhnya.

Untuk banjir di Kampung Aman dijelaskan Yusuf sudah surut pada awal tahun 2024 ini, dimana banjir terjadi lebih kurang selama tiga bulan terakhir sejak Oktober sampai Desember 2023.  

"Maka dari itu besar harapan masyarakat agar normalisasi ini bisa terlaksana," pungkasnya.

Pj Penghulu Sungai Bakau juga menceritakan, pada saat terjadi banjir kemarin, masyarakat juga mewaspadai terhadap adanya binatang buas.

Selain banjir, di Kampung Aman ini juga rawan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Untuk itu di tahun 2024 ini, Kepenghuluan Sungai Bakau memprioritaskan pengadaan pompa air untuk pemadaman Karhutla yang sering terjadi setiap tahunnya.

"Saat ini pompa air kita hanya tinggal satu, ada beberapa yang lain sudah rusak. Selain pompa air, anggaran untuk penanganan Karhutla juga sangat kita butuhkan," tegas Pj Penghulu. (rif)

#Desa

Index

Berita Lainnya

Index