Sambil Berbaring Karena Uzur, Mbah Umar Tumbu Minta Umat Islam Rukun

Sambil Berbaring Karena Uzur, Mbah Umar Tumbu Minta Umat Islam Rukun
Ulama sepuh asal Pacitan, Jawa Timur KH Umar Tumbu telah berpulang ke hadirat Allah SWT Rabu malam (4/1). Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi warga Nahdliyin Pacitan dan kaum muslim pada umumnya.
 
Semasa hidupnya, kiai yang akrab disapa Mbah Umar tersebut, selalu mengajak kaum Muslim agar senantiasa menjaga kerukunan dan persatuan khususnya dalam hal beragama. Persatuan, menurutnya adalah kunci utama dalam berkehidupan.
 
"Ayo podho njogo persatuan," demikian wejangan yang sering disampaikan oleh Mbah Umar kepada para tamu yang bersilaturahmi kepadanya.
 
Saat NU Online berkunjung di kediaman Mbah Umar di pesantren Nur Rohman, Jajar, Donorojo, Pacitan, beberapa waktu lalu, Mbah Umar sempat mengungkapkan keprihatinananya, melihat kondisi umat Islam Indonesia yang akhir-akhir ini mudah terpecah belah dan terkotak-kotak karena perbedaan dalam praktik beragama.
 
"Umat Islam kudu sing rukun (umat Islam, satu dengan lainya harus rukun)," kata Mbah Umar sambil berbaring di tempat tidurnya.
 
Selain itu, Mbah Umar senantiasa mengajak kepada kaum muslim agar selalu meningkatkan rasa taqwa terhadap Allah SWT. Ia menyampaikan bahwa salah satu bekal orang berkehidupan adalah dengan memiliki ilmu dan berlaku taqwa kepada Allah SWT.
 
"Gamane wong urip iku ono loro, ilmu lan taqwa (senjatanya orang hidup itu ada dua, yaitu ilmu dan taqwa)," tutur Mbah Umar.
 
Mbah Umar merupakan figur kiai pelayan umat. Setiap hari, kediamannya tidak pernah sepi dari para tamu datang. Siang dan malam, Mbah Umar dengan sepenuh hati melayani tamunya dengan penuh perhatian, padahal saat itu usianya sudah cukup uzur. Usianya dikabarkan 132 tahun ketika wafat.
 
Salah satu sifat dermawanya Mbah Umar, setiap ada tamu yang datang, terlebih dahulu dipersilakan untuk menikmati hidangan yang disediakan di meja yang berada di samping pintu rumahnya.
 
KH Umar Syahid wafat pada Rabu malam (4/1) pukul 22.55 di RSUD Pacitan. Ulama sepuh alumni Pesantren Tremas Pacitan ini tercatat sebagau Mustasyar PCNU Pacitan. 
 
Sumber:NUonline.com

Berita Lainnya

Index