Warga Teluk Pinang Inhil Ramai-Ramai Datang Kesebuah Sumur, Ternyata Ini Tujuannya

Warga Teluk Pinang Inhil Ramai-Ramai Datang Kesebuah Sumur, Ternyata Ini Tujuannya
Sebuah sumur di Teluk Pinang, Inhil mendadak ramai didatangi warga setempat

INHIL - Pemandangan berbeda terlihat di sebuah sumur di Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (15/11/2017) sekira pukul 05.00 WIB.

Suasana yang biasanya masih sunyi mendadak heboh dan ramai dipadati oleh masyarakat sekitar. Ada yang datang sendiri atau bersama temannya, dan ada pula yang membawa seluruh keluarganya.

Kedatangan mereka ke sumur yang terletak di Jalan Telaga Musim, Parit 8 Kelurahan Teluk Pinang ini, adalah untuk mengikuti prosesi Mandi Safar yang sudah menjadi tradisi tahunan dan turun-temurun dilakukan di wilayah setempat.

Pantauan awak media di lapangan, sejak pukul 05.00 WIB beberapa masyarakat sekitar sudah mulai mempersiapkan lokasi untuk tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin mengikuti Mandi Safar.

Setelah tikar dibentang di pinggir sumur, serta minuman dan berbagai makanan seperti kue-kue diletakkan, kegiatan langsung dimulai dengan pembacaan do'a selamat.

Kerumunan masyarakat pun berangsur-angsur berdatangan dan memenuhi pinggiran telaga dengan membawa ember, gayung dan peralatan mandi lainnya.

Ketika pembacaan do'a selesai dan air yang telah dipersiapkan sebelumnya di dalam baskom dituangkan ke dalam telaga, barulah masyarakat secara serentak melakukan Mandi Safar.

Saat mandi tersebut, sangat terlihat keakraban antar masyarakat yang hadir. Ada yang dengan isengnya menyiramkan air ke tubuh orang-orang yang ada disekitarnya, padahal mereka belum bersiap-siap untuk mandi.

Selain itu, ada juga yang berpura-pura berjalan mendekati teman atau kerabat yang dikenalnya dan kemudian mendorong teman atau kerabatnya itu masuk ke dalam telaga, sehingga tanpa sadar mereka sudah terjatuh di air, dengan pakaian lengkap masih menempel di badannya, yang kemudian disambut oleh gelak tawa seluruh masyarakat yang hadir dan melihat kejadian tersebut.

Sungguh pemandangan yang sulit ditemukan di hari-hari biasa, dimana masyarakat kebanyakan melakukan berbagai aktifitas rutin sehari-hari serta jarang bertemu dan berkumpul seperti saat itu, yang dipenuhi dengan gurau senda dan canda tawa.

Setelah selesai mandi, masyarakat pun berangsur-angsur kembali pulang ke rumahnya, dengan membawa seember atau segelen air telaga untuk keperluan di rumah.

"Mandi Safar ini adalah tradisi turun temurun, yang sampai sekarang masih terus terjaga," kata Ali Ramli, salah seorang tokoh masyarakat setempat.

Mandi Safar yang dilakukan pada Hari Rabu di akhir Bulan Safar setiap tahunnya ini, juga bertujuan untuk mempererat silaturrahmi dan kebersamaan antar masyarakat.

"Sebelum mandi tadi, kita juga telah berdo'a memohon keselamatan kepada Allah SWT," tambah Ali, yang juga Ketua RT 06 RW 03 Kelurahan Teluk Pinang ini. (ril)

Sumber kapurnews.com

 

Berita Lainnya

Index