5.803 Santri Penuhi Halaman Kantor Bupati Inhu, Ada Apa?

5.803 Santri Penuhi Halaman Kantor Bupati Inhu, Ada Apa?
RENGAT - Sebanyak 5.803 santriwan/santiwati Pendidikan Diniyah Takmiliyah Wustha (PDTW) dan Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) se-Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau memenuhi halaman Kantor Bupati Inhu di Pematang Reba, Minggu (30/7). Ada apa?
 
Ternyata, ribuan santriwan/santiwati itu diwisuda oleh Bupati Inhu, H Yopi Arianto. Acara yang dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Riau, H Ahmad Supardi dan Kakan Kemenag kabupaten/kota se-Riau ini berlangsung khidmat, semarak, dan penuh kegembiraan.
 
"Kami berterimakasih kepada Bapak Bupati yang telah banyak memberikan sumbangsih kepada Kemenag," ujar Kakan Kemenag Inhu, H Abdul Kadir saat memberikan kata sambutan.
 
Ucapan terimakasih itu disampaikan Abdul Kadir menyusul sejak Yopi menjabat sebagai bupati, sedikitnya sudah lebih dari 42.000 santriwan/santriwati di Inhu yang diwisuda. Artinya, 42.000 anak bebas dari buta membaca Al Quran.
 
"Seperti acara hari ini, beliaulah (Yopi) yang menggagas pertama kali. Anak-anak yang telah lulus belajar membaca Al Quran memang perlu diapresiasi agar selanjutnya lebih bersemangat dan semakin ramai," lanjut Abdul Kadir.
 
Dalam kesempatan yang sama, Yopi menyempatkan diri untuk berdialog dengan santriwan/santriwati yang diwisuda. Politisi muda Partai Golkar itu mengawalinya dengan melontarkan pertanyaan kepada anak-anak tersebut.
 
"Siapa yang mau jadi bupati?" tanya Yopi. "Saya, saya, saya...." kata beberapa anak sambil menunjuk tangannya ke atas.
 
Yopi kemudian kembali melontarkan pertanyaan. "Siapa yang mau jadi guru agama?" Mendapat pertanyaan itu, anak-anak pun ramai mengangkat tangannya dengan semangat.
 
"Ternyata lebih banyak yang ingin jadi guru agama ketimbang jadi bupati. Berarti guru-guru sudah berhasil menanamkan nilai-nilai agama dalam diri mereka," cetus Yopi.
 
"Jika agama sudah dikuasai, cita-cita setinggi langit pun mudah digapai. Ke depan, insyaallah acara ini kita satukan dengan peringatan Hari Anak. Biar lebih ramai lagi," imbuhnya.
 
Sementara itu, Kakan Kemenag Riau, Ahmad Supardi mengapresiasi langkah Yopi memperhatikan pendidikan agama anak-anak Inhu. "Dengan begitu, beliau juga ikut peduli terhadap anak-anak agar terbebas dari buta aksara Al Quran. Ini sungguh luar biasa. Saya rasa, ini hanya terjadi di Inhu," ucapnya.
 
Ia pun mendukung acara serupa digelar lebih besar, bahkan diupayakan melahirkan catatan sejarah dengan memecahkan rekor.
 
"Ke depannya agar Kemenag Inhu memfasilitasi kegiatan ini agar bisa dicatat rekor. Mudah-mudahan Pak Yopi tidak hanya mengurusi Inhu saja, tapi juga bisa mengurus Riau," tukasnya disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir.  (fer)

#Hukrim

Index

Berita Lainnya

Index