Waspada! Teror Kutu Busuk Sudah Sampai Singapura

Waspada! Teror Kutu Busuk Sudah Sampai Singapura
Ilustrasi kutu busuk. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Dzurag)

SINGAPURA - Perusahaan pengendalian hama di Singapura mendapatkan laporan peningkatan jumlah serangan kutu busuk. Mereka memprediksi kasusnya akan lebih banyak di masa depan.
Perusahaan pengendali hama Aardwolf Pestkare mengatakan saat ini ancaman kutu busuk sudah muncul di Singapura. Sebelumnya, serangan kutu busuk dilaporkan terjadi di Prancis dan Korea Selatan.

Untuk mencegah memburuknya serangan kutu busuk, mereka mengimbau agar wisatawan yang bepergian ke luar negeri untuk waspada.

"Kebersihan pribadi merupakan faktor yang sangat penting. Tinggal kita mewaspadai tempat-tempat yang kita datangi, terutama kamar hotel dan barang-barang yang akan kita bawa dari luar negeri," ujar Manajer Penjualan Aardwolf Pestkare, Pierce Chan seperti dilansir dari Channel News Asia, Kamis (16/11/2023).

Sementara itu, perusahaan lainnya yakni Pestbusters mengungkap terjadi peningkatan pertanyaan terkait kutu busuk antara 10-15 persen dalam 6 bulan terakhir.

"Jumlahnya terus meningkat dan saya menduga jumlahnya mungkin masih sedikit meningkat karena musim liburan sudah dekat," kata Joachim Lee, ahli entomologi di perusahaan tersebut.

Chan juga memperkirakan jumlah infeksi akan meningkat sebesar 20-30 persen pada kuartal pertama tahun 2024. Alasannya, pada masa itu, orang-orang akan berlibur ke luar negeri untuk menikmati liburan sekolah bulan Desember.

"Kutu busuk adalah penumpang yang sangat baik,"katanya.

Dia menjelaskan, salah satu cara untuk menghindari membawa pulang hama ini adalah dengan merendam pakaian dan barang-barang lainnya dalam air yang bersuhu lebih dari 60 derajat Celsius.

Kedua perusahaan tersebut sebagian besar menerima panggilan bantuan di rumah. Tapi mereka juga sering diminta bantuan oleh orang-orang yang tinggal di asrama dan hotel.

Aardwolf dan Pestbusters menawarkan perlakuan kimia dan panas untuk mengatasi serangan kutu busuk. Mereka memeriksa tempat-tempat seperti retakan pada lantai parket, sandaran kepala, dan bahkan batang kabel serta titik listrik. Lemari, sofa, dan laci juga merupakan tempat umum di mana kutu busuk bersembunyi.

Daerah-daerah ini biasanya dekat dengan sumber makanan mereka yakni darah manusia. Untuk pembasmian secara kimia, bahan kimia disemprotkan di tempat-tempat berpotensi menjadi sarang kutu busuk. Efek sisa dari semprotan berarti sisa telur yang bersentuhan akan mati.

Sementara itu, perlakuan panas dilakukan terutama di rumah dengan balita atau manula.

"Bagi klien yang memiliki kekhawatiran tertentu, terutama mereka yang memiliki lansia di rumahnya, anak kecil atau bayi atau orang dengan imunodefisiensi atau kulit sensitif, kami umumnya tidak akan mencoba menggunakan bahan kimia tersebut karena dapat menimbulkan dampak buruk di kemudian hari," kata Lee.

Perawatan biasanya memakan waktu setengah hari dan tindak lanjut dilakukan untuk memastikan bahwa masalahnya teratasi. Orang-orang yang tidak menjaga kebersihan termasuk yang paling berisiko terkena serangan kutu busuk.

"Meskipun kutu busuk memangsa semua manusia, terlepas dari apakah mereka bersih atau tidak, kebersihan pribadi dan juga lingkungan sekitar dapat menurunkan risiko apakah kutu busuk menetap di area persembunyian atau berkembang biak," katanya.

Orang lain yang berisiko termasuk orang-orang yang tinggal di ruang sempit dan kotor, serta mereka yang sering bepergian. Jika tinggal di hotel, traveler sebaiknya memeriksa bagian-bagian yang potensial menjadi sarang kutu busuk seperti di pojok kasur.

#Nasional

Index

Berita Lainnya

Index