Wow, 10 Kalimat dari Orang Tua yang Bisa Hambat Kesuksesan Anak

Wow, 10 Kalimat dari Orang Tua yang Bisa Hambat Kesuksesan Anak
Foto ilustrasi

RiauKarya.com - Sejak lahir hingga kira-kira usia enam tahun, otak anak bekerja bagaikan spons. Mereka menyerap banyak sekali informasi dari lingkungannya.

Dan layaknya spons, otak anak menyerap apa saja dengan mudah, terus menerus, dan tanpa pandang bulu. Inilah yang disebut Maria Montessori sebagai "The absorbent mind." Karena itu, setiap kata yang orang tua katakan kepada anak bisa sangat memengaruhi tumbuh kembang hingga kesuksesan anak di masa depan.

Berikut 10 kalimat yang tidak boleh diucapkan oleh orang tua kepada anak, dilansir dari Parents.

1. "Sini Ayah/Ibu bantu."

Saat anak kesulitan membangun menara balok atau menyelesaikan teka-teki, wajar jika Anda ingin membantu mereka.

"Namun, jika Anda terlalu cepat ikut campur, itu bisa mengurangi sikap mandiri anak," kata profesor emeritus psikologi di Universitas Drexel di Philadelphia dan penulis Raising a Thinking Child, Myrna Shure.

Sebagai gantinya, ajukan pertanyaan yang bersifat membimbing untuk membantu mereka memecahkan masalah, seperti "Menurutmu, potongan besar atau kecil yang seharusnya diletakkan di bagian bawah? Kenapa menurutmu begitu? Ayo kita coba."

2. "Jangan nangis!"

Saat anak terluka dan menangis karena terjatuh, muncul perasaan ingin meyakinkan bahwa mereka tidak terluka parah. Namun, mengatakan kepada anak agar jangan menangis mungkin justru membuat anak merasa lebih buruk.

"Anak Anda menangis karena mereka tidak baik-baik saja," kata Berman.

Menurut Berman, tugas orang tua adalah membantu anak memahami dan menghadapi emosi mereka, bukan mengabaikannya.

"Cobalah memberikan pelukan kepada anak dan mengakui apa yang mereka rasakan dengan menanyakan apakah mereka ingin diobati, mendapatkan ciuman, atau keduanya," papar Berman.

3. "Kamu hebat banget!"

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengatakan kalimat "Kamu hebat" setiap kali anak menguasai suatu keterampilan membuat mereka akan bergantung pada pujian orang tua dan orang lain daripada motivasi diri sendiri.

Penasihat orang tua sekaligus penulis buku The A to Z Guide to Raising Happy Confident Kids, Jenn Berman, mengatakan bahwa orang tua disarankan untuk memberi pujian pada saat yang benar-benar pantas. Selain itu, berikan keterangan yang sejelas mungkin saat memberikan pujian. Alih-alih mengatakan "Kamu jago banget," katakanlah, "Tadi tendangan kamu bagus. Ayah/Ibu suka bagaimana cara kamu bekerja sama dengan pemain lain."

4. "Berlatih adalah kunci kesempurnaan."

Serupa dengan orang dewasa, kemampuan anak akan semakin tajam jika ia sering berlatih. Namun, ungkapan yang mendorong anak untuk terus berlatih dapat meningkatkan tekanan untuk menang atau unggul.

"Kalimat ini mengisyaratkan bahwa jika Anda membuat kesalahan, berarti Anda tidak berlatih dengan cukup keras," kata penulis 101 Ways to Be a Terrific Sports Parent, Joel Fish, dikutip Selasa (18/7/2023).

Sebagai gantinya, doronglah anak Anda untuk bekerja keras karena dia akan terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya.

5. "Cepat!"

Menurut asisten penulis Baby Minds, Linda Acredolo, mendorong anak untuk bergerak cepat ketika mereka sedang berusaha melakukan sesuatu hanya akan menambah stres.

Namun, bila Anda sedang dalam kondisi yang terburu-buru, lembutkan nada suara dan katakan, "Ayo, segera selesaikan," sebagai gantinya.

"Kalimat ini memberikan sinyal bahwa Anda mendukung anak," ujar Acredolo.

6. "Ayah/Ibu lagi diet"

Menurut profesor pediatri dan epidemiologi di Nassau University Medical Center, di East Meadow, New York, Marc S. Jacobson, jika Anda sedang diet, cukup simpan untuk diri sendiri dan jangan tunjukkan di depan anak.

Apabila anak melihat Anda menimbang berat badan setiap hari dan mendengar hal-hal tentang kegemukan, mereka mungkin akan mengembangkan citra tubuh yang tidak sehat.

7. "Ayah/ibu tidak mampu membelinya."

Ketika anak meminta mainan terbaru yang mahal, jangan katakan bahwa Anda tidak memiliki uang. Sebab, kalimat "Tidak memiliki uang," memberikan pesan bahwa Anda tidak mampu mengendalikan keuangan Anda.

Penulis Kids and Money, Jayne Pearl, menyarankan orang tua untuk katakan "Kita tidak akan membelinya karena kita sedang menyimpan uang untuk hal-hal yang lebih penting," ketika anak meminta barang mahal.

Jika anak tetap bersikeras untuk membeli atau membahas mainan yang diinginkan, orang tua dapat memanfaatkan momen tersebut untuk memulai percakapan tentang bagaimana mengatur anggaran dan mengelola uang.

8. "Jangan berbicara dengan orang asing."

Direktur eksekutif National Center for Missing & Exploited Children, Nancy McBride, kalimat "Jangan berbicara dengan orang asing," adalah konsep yang masih sulit dipahami oleh anak-anak yang masih kecil.

Jika ada seseorang tidak dikenal, anak-anak mungkin akan menganggap mereka sebagai orang asing yang jahat. Selain itu, anak-anak juga bisa salah mengartikan aturan ini dan menolak bantuan dari petugas polisi atau pemadam kebakaran yang tidak mereka kenal.

Maka dari itu, alih-alih memperingatkan mereka tentang orang asing, ajukan skenario, seperti "Kalau ada orang enggak dikenal menawarkan permen dan ajakan pulang, kamu harus bagaimana?" dan minta mereka menjelaskan apa yang akan mereka lakukan.

Setelah Anda mengetahui bagaimana mereka akan menghadapi situasi tersebut, Anda dapat membimbing mereka untuk mengambil tindakan yang tepat.

9. "Hati-hati!"

Penulis Baby Knows Best, Deborah Carlisle Solomon, mengatakan bahwa sebenarnya mengucapkan "Hati-hati," ketika anak sedang bermain membuat mereka lebih mungkin jatuh.

"Kata-kata Anda mengalihkan perhatian mereka dari apa yang sedang mereka lakukan," kata Solomon.

Jika Anda merasa cemas, mendekatlah untuk menjaga anak jika terjatuh. Lalu, tetap diam dan tenang sebisa mungkin sambil mengawasi mereka.

10. "Tidak boleh jajan kalau makanannya tidak habis."

Menurut direktur New Balance Foundation Obesity Prevention Center di Boston Children's Hospital dan penulis Ending the Food Fight, David Ludwig, mengucapkan kalimat "Tidak ada camilan kecuali makan malammu habis," dapat meningkatkan minat anak terhadap makanan penutup atau camilan dan mengurangi kepuasannya terhadap makanan utama.

Maka dari itu, ubahlah kalimat Anda menjadi "Pertama, kita makan makanan utama. Kemudian, kita bisa makan makanan penutup," Perubahan dalam penggunaan kata-kata, meskipun halus, memiliki dampak yang lebih positif pada anak Anda.

 

#Lifestyle

Index

Berita Lainnya

Index