Diduga Bangunan Sekolah Lokal Jauh Desa Pangkalan Nyirih Asal Jadi

Diduga Bangunan Sekolah Lokal Jauh Desa Pangkalan Nyirih Asal Jadi
Bangunan Sekolah Lokal Jauh Desa Pangkalan Nyirih Asal Jadi

BENGKALIS - Guna memberikan Kenyamanan dan Pendidikan yang berkualitas buat anak Bangsa Pemda Bengkalis bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dalam hal memfasilitasi dunia Pendidikan di setiap daerahnya. 

Hal ini terlihat jelas dengan keseriusan Pemerintah tersebut dalam hal pengadaan Gedung baru sekolah baik dalam pengrehapan dan pembagunan sekolah baru. 
 


Ini terlihat dengan jelas dengan adanya pembangunan gedung sekolah yang berada di daerah Rupat / Rupat Utara yang sebagian besar pada tahun ini dengan penambahan bangunan gedung sekolah baik SD,SMP, maupun SMA/SMK.Salah satunya adalah pembangunan gedung sekolah lokal jauh dengan tambahan 3 lokal baru yang terletak di jalan Sungai Cuna Desa Pangkalan Nyirih,Kec,Rupat. 

Adapun pembangunan gedung sekolah ini telahpun memasuki detik usai dibangun alias finishing. 

Pembangunan yang telah hampir kelar ini memakai jasa buruh lokal atau putra daerah Desa tersebut. 

Bangunan yang dibangun dengan dana APBD Kabupaten Bengkalis ini memakan harga biaya yang tidak juga sedikit sekitar
Rp,742.330.648.juta.
Dengan Kontraktor Utama CV,Sarana Adil Sejahtera.Dan Pengawas Consultan CV,Abadi Consultan. 

Menurut warga sekitar ada yang aneh dengan perihal pembangunan gedung sekolah tersebut.Hampir seratus persen penggunaan  bahan bangunannya iaitu pasirnya menggunakan pasir laut. 

Yang bikin jengkel warga lagi pasirnya menggunakan pasir selat morong yang terdapat di muara daerah tersebut dan pasir tersebut seharusnya butuh proses yang lama baru bisa di gunakan. 

Dikarenakan banyaknya sesai (sampah sejenis akar akar kayu endapan yang di bawa arus dari dalam sungai kemuara bercampur lumpur) dan kadar garamnya yang cukup tinggi. 

Jadi menurut mereka butuh proses pencucian dan juga memakan waktu yang lama baru sempurna untuk di gunakan. 

Mendapat laporan tersebut pihak media mencoba turun kelapangan,Dan mengecek langsung akan hal tersebut,Para pekerja yang juga kenal dengan para jurnalis langsung menyambut dengan rasa persahabatan. 

Bicara soal material pihak pekerja langsung mengatakan bahwa bahan pasir yang di gunakan 100 persen pasir  Sekat Morong,Mulai dari batu nol sampai sekarang udah hampir selesai pasir itulah yang di gunakan. 

Pihak media juga melihat memang benar ada nya digunakan tapis untuk membuang sampah sesai untuk pembersihan pekerjaan tersebut tapi hasilnya tidak maksimal.Sehingga kotoran dari laut itu belum lagi bersih sempurna ditambah lagi tampa pencucian tetap di gunakan. 

Menurut para pekerja kami hanya tau kerja.Ikat batu,plaster,pasang keramik ,pasang atap ya udah.Masalah mutu kami tak tau.Itu Contraktor dan Consultan yang tau. 

Salah seorang tokoh Masyarakat yang mengerti bangunan juga berkomentar amat menyayangkan akan hal itu.Sebagai Masyrakat yang peduli akan hal tersebut beliau berkomentar seharusnya pihak Pemerintah harus melihat langsung apa dan dari mana bahan bangunan yang di pakai.Itu baru pasir,belum besi,belum semen,belum lagi material bangunan yang lain. 



Para consultan pengawas sering main mata dengan pemborong.Sebagai consultan pengawas masak tidak mengetahui seperti apa dampaknya bahan pasir tersebut."Kebanyakan inilah yang terjadi di tempat kita ini.Bangunan baru berusia 5/6 tahunan udah pada rusak.yang paling utama lantai coran dinding yang terkelupas lupas coran atap yang seolah olah mau runtuh. 

Inilah dampaknya dari pengunaan pasir tersebut,Sedangkan anggaran dana pembangunan dan pengrehapan tidak sedikit,Apa ada Fee dari perusahaan tersebut untuk dibagi bagi dengan orang orang di atas sana.
Atau memang asal asalan aja di bangun tampa memandang kwalitas yang penting siap.Kita tidak tahu akan hal itu." ujar beliau lagi....

#Bengkalis

Index

Berita Lainnya

Index