Pelatihan Pengelolaan Emas Tanpa Merkuri Dengan Sistim Gravitasi Di Desa Logas

Pelatihan Pengelolaan Emas Tanpa Merkuri Dengan Sistim Gravitasi Di Desa Logas
Ir. Dadan Moh.Nurjaman, MT Fhoto Bersama Dengan Salah Satu Kelompok Pelatihan Emas Tanpa Merkuri Dengan Sistim Gravitasi Di Desa Logas Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi

KUANSING - Proyek Global Opportunities for LongTerm Development of Artisanal SmallScale Gold Mining Sector – Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia’s Artisanal and Small-Scale Gold Mining (Proyek GOLD-ISMIA) yang merupakan program kerjasama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan United Nations Development Programme (UNDP), menyelenggarakan pelatihan pengolahan emas tanpa merkuri bagi warga masyarakat yang tergabung dalam kelompok penambang emas di Desa Logas kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi, Pelatihan penggunaan alat dan pengolahan dengan Sistem gravitasi  dipusatkan di lokasi Pilot Proyek GOLD-ISMIA di wilayah Desa Logas Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi  mulai tanggal 23-24 Juni 2022.

Bahan kimia Merkuri telah lama digunakan di Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK), karena harganya yang murah. Namun, bahan ini juga menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Pemerintah terus berupaya menekan penggunaan bahan kimia ini.

Terkait penggunaan merkuri memperoleh perhatian besar dalam beberapa tahun terakhir. Semakin menyeruak sejak Indonesia menjadi tuan rumah Konvensi Minamata pada November lalu, di mana kini pemerintah dituntut untuk melaporkan capaian pengurangan dan penghapusan merkuri di 4 sektor prioritas salah satunya adalah sektor PESK.

Dalam beberapa tahun terakhir, GOLD-ISMIA bersama KLHK dan Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Mineral BPPT-BRIN telah melakukan penelitian untuk menemukan teknologi tepat guna sebagai alternatif pengganti merkuri. Tambang emas rakyat di Desa Logas, Kecamatan Singingi , Kabupaten Kuantan Singingi, menjadi percontoh penerapan pengurangan bahan merkuri pada praktik tersebut. Dan merupakan perwakilan, Satu - Satunya Di Pulau Sumatra.

Ir. Dadan Moh. Nurjaman, MT. Kepala Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi BRIN, menyebutkan selain soal teknologi dan uji coba, pelatihan juga menjadi faktor kunci keberhasilan dalam upaya mengurangi penggunaan merkuri pada penambang-penambang kecil.

“Ini bagian yang sangat penting juga, karena tentu masyarakat pertambangan emas skala kecil yang biasa menggunakan merkuri, ketika beralih itu harus dengan pemahaman yang tepat, supaya bisa dijalankan dengan tepat,” kata Dadan Dalam diskusi Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) Bebas Merkuri, pada Kamis ( 23/06/2022 ).

Pelatihan pengolahan emas Tanpa merkuri di lokasi  Percontohan di Desa Logas, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi memperkenalkan fasilitas teknologi pengolahan emas tanpa merkuri untuk penambang laki-laki dan juga penambang perempuan Fasilitas dari GOLD-ISMIA, yang kemudian dihibahkan kepada masyarakat setempat ini berada di Desa Logas , Kabupaten Kuantan Singingi . Sejak lama, kawasan tersebut memang dikenal sebagai area pertambangan emas skala kecil yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Fasilitas tersebut kini juga menjadi lokasi pelatihan bagi penambang emas Aluvial skala kecil dari berbagai wilayah di Kabupaten Kuantan Singingi , agar mereka dapat terlepas dari penggunaan merkuri dalam menjalankan usahanya.

Dadan berharap fasilitas tersebut dapat menjadi model dalam pengelolaan pertambangan emas skala kecil yang bebas merkuri, memenuhi kaidah pengelolaan lingkungan serta meningkatkan perekonomian penambang dan masyarakat di sekitarnya.

Dalam Pelatihan Pengelolaan Emas Tanpa Merkuri dengan Sistim Gravitasi Di Desa Logas  Tersebut  Turut  hadir Cabang Dinas ESDM Propinsi Riau, BAPEDA Kabupaten  Kuantan Singingi, Dinas DLH Kabupaten Kuantan Singingi , Koramil Kecamatan Singingi, Polsek Kecamatan Singingi, Kepala Desa Logas Kecamatan Singingi dan Perwakilan Kelompok. (Roni)

#Kuansing

Index

Berita Lainnya

Index