Riaukarya.com - Manchester City telah dijatuhkan hukuman oleh UEFA dilarang ikut pada kompetisi antar klub Eropa selama 2 musim. ManCity mendapat hukuman itu setelah terbukti melakukan pelanggaran serius terhadap lisensi klub UEFA dan aturan Financial Fair Play.
The Citizens juga diharuskan membayarkan denda sebesar 30 juta Euro (Rp445 miliar). Namun, menurut laporan BBC, ManCity masih bisa mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Pihak ManCity sudah mengeluarkan pernyataan untuk merespons keputusan UEFA tersebut. Raksasa Premier League itu sangat kecewa, tapi tidak terkejut. Klub besutan Pep Guardiola itu menegaskan akan mengajukan banding ke CAS.
"Klub selalu mengantisipasi kebutuhan terakhir untuk mencari badan independen agar proses berjalan tanpa memihak dan mempertimbangkan badan komprehensif bukti yang tidak dapat dibantah untuk mendukung posisinya," bunyi pernyataan ManCity, Sabtu 15 Februari 2020
ManCity menduga, kepala penyelidik UEFA sudah secara terbuka memutuskan hasil dan sanksi terkait kasus yang menimpa mereka pada Desember 2018. Padahal, penyelidikan sama sekali belum dimulai.
"Kelanjutan proses ini cacat dan konsistensi UEFA patut diawasi. Berarti, ada sedikit keraguan dalam hasil yang akan ia berikan. Klub telah secara resmi mengeluh kepada badan disiplin UEFA, da itu sebuah keluhan yang divalidasi oleh keputusan CAS," lanjut pernyataan tersebut
Menurut ManCity, UEFA telah mengadili mereka tanpa bukti yang kuat. Sebab, UEFA seperti merekayasa kasus ini agar ManCity mendapatkan hukuman
"Dengan proses prasangka ini sekarang berakhir, klub akan mengejar penilaian yang tidak memihak secepat mungkin. Pada tahap pertama, akan memulai proses dengan Pengadilan Arbitrase Olahraga karena ini kesempatan paling awal."
Musim ini, ManCity masih berlaga di kompetisi Liga Champions. The Citizens akan menghadapi Real Madrid di babak 16 besar, yang dimulai tengah pekan depan.
