Pengumuman Penempatan Guru PPPK di Riau Berpotensi Molor

Pengumuman Penempatan Guru PPPK di Riau Berpotensi Molor
Ikhwan Ridwan (ISTIMEWA)

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah mendatangi langsung Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI. Hal tersebut untuk menindaklanjuti adanya keluhan para guru yang dinyatakan lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemprov Riau tahun 2022, namun tidak sesuai penempatannya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau Ikhwan Ridwan mengatakan, jika pihaknya telah datang langsung ke Kemendikbud Ristek untuk melaporkan kondisi yang terjadi di Riau. Terutama terkait tidak sesuainya penempatan guru PPPK yang dinyatakan lulus seleksi.

“Kami sudah lapor ke Kemendikbud Ristek soal banyaknya guru PPPK yang tidak sesuai penempatannya itu,” katanya.

Dari hasil pertemuan pihaknya dengan Kemendikbud Ristek, disebutkan bahwa penentuan nasib para guru PPPK tersebut akan disampaikan pada 10 April mendatang. Karena, saat pengumuman beberapa waktu lalu terdapat kesalahan pemerintah pusat dalam mengumumkannya.

“Jadi 10 April akan diumumkan lagi. Kemarin itu ada kesalahan kalimat dalam pengumuman, mereka minta maaf. Kita tunggu saja tanggal 10 April,” ujarnya.

Namun demikian, pengumuman penempatan guru PPPK tersebut masih berpotensi molor. Pasalnya, jelang pengumuman tersebut, pihak Kemendikbud saat itu menyatakan akan memanggil Pemprov Riau terlebih dahulu. Namun hingga saat ini belum ada pemanggilan.

“Katanya tiga sampai lima hari jelang pengumuman kami akan dipanggil, tapi sampai sekarang belum ada. Jadi kemungkinan bisa saja molor pengumumannya,” sebutnya.

Dijelaskan Ikhwan, beberapa keluhan yang pihaknya terima dari Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, di antaranya peserta yang lulus tidak sesuai dengan lokasi sekolah asal. Kemudian ada juga guru yang sudah mengajar belasan tahun tidak lulus, sedangkan guru yang baru mengajar dua tahun lulus.

“Kita ingin guru yang lulus ternyata dipindahkan ke sekolah lain agar dikembalikan ke formasi awal. Contohnya saja guru yang sudah lama mengajar di Bengkalis, saat ini ditempatkan di Kampar,” ujarnya.

Dipaparkan Ikhwan, jumlah guru PPPK yang tidak sesuai penempatannya jumlahnya cukup banyak. Yakni mencapai 3.302 orang, sementara itu yang dinyatakan lulus seleksi 5.000 an orang. “Jadi cukup banyak yang tidak sesuai penempatannya, lebih dari separuh,” ujarnya.

Untuk diketahui, tahun 2022 Pemprov Riau membuka penerimaan tenaga PPPK fungsional guru sebanyak 7.297 orang.

#Pendidikan

Index

Berita Lainnya

Index