Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng, Ini Penjelasan Lengkapnya

Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng, Ini Penjelasan Lengkapnya

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membuka kembali keran ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan sejumlah produk turunannya. Sebelumnya, pelarangan ekspor CPO dan turunannya diberlakukan sejak Kamis, 28 April 2022. Jokowi mengambil langkah tersebut menyusul krisis minyak goreng yang sebelumnya sudah berlangsung selama 4 bulan dan tak kunjung selesai.

Jokowi mengatakan, sejak pelarangan diterapkan pemerintah terus mendorong berbagai langkah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Berdasarkan pengecekan dan laporan saya terima, alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah. Kebutuhan minyak goreng curah nasional adalah 194 ribu ton per bulannya. Pada Maret sebelum larangan ekspor, pasokan hanya 64,5 ribu ton. Setelah pelarangan ekspor bulan April, pasokan sebanyak 211 ribu ton per bulan, melebihi kebutuhan nasional," kata Presiden Jokowi dalam pernyataan tentang Pembukaan Kembali Ekspor Minyak Goreng ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/5/2022).

Selain itu, lanjut Jokowi, terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng nasional dari sebelum dilarang berkisar Rp19.800 (kg). Setelah adanya pelarangan ekspor harga turun menjadi Rp17.200-17.600 (kg).

Jokowi mengatakan, penambahan pasokan dan penurunan ekspor merupakan usaha bersama dari pemerintah, BUMN, juga swasta.

"Walaupun ada beebrapa daerah memang saya tahu harga minyak gorengnya masih tinggi. Saya yakin dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan karena ketersediaan semakin melimpah," ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah awalnya akan membuka larangan ekspor hanya jika harga minyak goreng curah turun ke Rp14.000 per liter (setara Rp15.500 per kg), merata dan tersedia di seluruh Indonesia.

"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan 17 juta orang di industri sawit, baik petani serta pekerja dan tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan ekspor minyak goreng dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022," kata Jokowi.

Meski belum dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan dengan harga terjangkau.

"Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada petani sawit atas pengertian dan dukungan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah untuk kepentingan masyarakat luas," lanjutnya.

Sementara itu, dia menambahkan, pemerintah akan melakukan pembenahan prosedur dan regulasi di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) agar terus disederhanakan dan dipermudah agar lebih adaptif dan solutif menghadapi dinamika pasokan dan harga minyak goreng dalam negeri. Sehingga masyarakat dapat dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya.

"Di sisi lain, adanya dugaan pelanggaran dan penyelewengan distribusi minyak goreng, saya juga telah perintahkan aparat hukum melakukan penyelidikan dan proses hukum para pelakunya. Saya tidak mau ada yang bermain-main yang dampaknya mempersulit dan merugikan masyarakat," tegas Jokowi.

Berikut pernyataan lengkapnya:
 

Sejak kebijakan larangan ekspor minyak goreng diterapkan, pemerintah terus memantau dan mendorong berbagai langkah-langkah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

berdasarkan pengecekan langsung saya di lapangan dan juga laporan yang saya terima, Alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah. kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah sebesar kurang lebih 194.000 ton per bulannya dan pada bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor pasokan kita hanya mencapai 64,5 ribu ton. namun setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April pasokan kita mencapai 211.000 ton per bulannya melebihi kebutuhan nasional bulanan kita. selain itu juga terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional. pada bulan april sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih 19.800 rupiah dan setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi 17.200 sampai dengan 17.600 rupiah.

penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama-sama kita baik dari pemerintah, dari BUMN dan juga dari swasta. Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi, tapi saya Meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan karena ketersediaannya semakin melimpah.

Oleh karena itu berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada senin 23 Mei 2022.

Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau dan Pada kesempatan ini juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para petani sawit atas pengertian dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang diambil untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.

Secara kelembagaan pemerintah juga akan melakukan pembenahan prosedur dan regulasi di badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit agar terus disederhanakan dan dipermudah agar lebih adaptif dan solutif menghadapi dinamika pasokan dan harga minyak dalam negeri sehingga masyarakat dapat dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya.

di sisi lain mengenai dugaan adanya pelanggaran dan penyelewengan dalam distribusi dan produksi minyak goreng saya juga telah memerintahkan aparat hukum kita untuk terus melakukan penyelidikan dan memproses hukum para pelakunya. Saya tidak mau ada yang bermain-main yang dampaknya mempersulit rakyat, merugikan rakyat. Saya rasa itu

#Ekonomi

Index

Berita Lainnya

Index