Harga Minyak Goreng Meroket, Pimda LKPK Dumai Minta Walikota Dumai Gelar Operasi Pasar

Harga Minyak Goreng Meroket, Pimda LKPK Dumai Minta Walikota Dumai Gelar Operasi Pasar
Eboys

DUMAI - Kota Dumai merupakan Kota Industri Tujuan Wisata yang di desaign oleh Pemerintah Daerahnya sedemikian rupa agar kelihatan cantik, untuk menarik wisatawan lokal dan luar daerah tentunya, wajah Kota Dumai ditata sebaik mungkin dengan sebutan Dumai Kota Idaman, yang segera memiliki kawasan Islamic Center di tengah tengah pusat kotanya

Disisi lain Dumai perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kota Dumai terkait mahalnya minyak goreng, kita melihat dan mendengar bualan di warung kopi banyak warga dari kalangan bawah hingga kalangan atas membahas mahalnya minyak goreng di Dumai . 

Selaku seorang jurnalis, warung kopi merupakan bagian tempat dimana semua informasi yang berkembang dapat di dengar langsung oleh telinga kita yang sedang menikmati secangkir kopi, sampai saat ini para penikmat kopi masih antusias berdiskusi tentang seputaran mahalnya minyak goreng di Kota Dumai.

Dari informasi dan data yang di peroleh awak media di dumai memiliki 17 Perusahaan yang mengolah/produksi minyak kelapa sawit .

Terlihat para tokoh politik dan masyarakat sedang membahas mahalnya seliter minyak goreng , sebut saja namanya Eboys, dalam berbual dengan rekannya di warkop duduk satu meja membahas tentang fenomenal minyak goreng di Kota Dumai.

Eboys yang seorang politikus yang cukup di kenal di Kota Dumai sedang membahas mahalnya seliter minyak goreng, dalam bincang bincang santai tersebut Eboy mengatakan, daerah kita ini mempunyai 17  perusahan pengolah atau produksi minyak kelapa sawit, kenapa bisa mahal sehingga sebagian masyarakat menengah ke bawah dan pedagang pedagang gorengan kecil sulit untuk berdagang .

Mereka mengeluh dan  bingung mau harga berapa lagi satu gorengan yang harus mereka jual, yang sebelumnya mereka jual dengan harga Rp.1000, tutur Eboys , juga dengan semangatnya Eboys mengatakan kalaulah Pemerintah kita mau memikirkan masyarakatnya , masyarakat tidak akan susah dalam hal minyak goreng .

Mereka bisa kok melakukan sidak ke 17 perusahaan pengolah/produksi minyak kelapa sawit yang ada di Kota Dumai ini, minta pendampingan kepada Kapolres, Dandim , dan Kepala Kejaksaan untuk mendampinginya , ajak duduk bersama General Manager dari 17 Perusahaan pengolah/produksi minyak kelapa sawit yang ada di Kota Dumai ini , dalam hal membahas bagaimana minyak goreng untuk masyarakat Dumai bisa di peroleh dengan harga terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Masih menurut Eboys , apa salahnya Pemimpin kita meminta kepada 17 Perusahaan pengolah/produksi minyak sawit yang ada di Kota Dumai ini menyisihkan sekitar 250 liter/harinya di setiap perusahaan untuk masyarakat, dan Pemerintah bisa menitipkannya di DISPERINDAG Kota Dumai untuk di jual kepada masyarakat Kota Dumai, dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang sudah di tetap oleh pemerintah .  

Kenapa Pemerintah tidak mau berbuat seperti itu , padahal masyarakat kita beli bukan gratis , jadi masyarakat Kota Dumai tidak perlu harus kekurangan minyak goreng, ibarat pepatah mengatakan jangan sampai ayam mati di lumbung padi.

Eboys juga mengatakan , sementara izin prinsip yang di miliki oleh perusahaan tersebut yang mengeluarkan adalah Pemerintah (  Walikota ) , jika perusahaan tidak mau bekerja sama dengan Pemerintah dalam membantu masyarakat Kota Dumai, bisa saja izin prinsipnya di cabut oleh Pemerintah  ( Walikota) , itu pun jika Pemerintah serius berhidmat untuk masyarakatnya . 

Masih menurut Eboys untuk di Riau ada sekitar 56 perusahaan pengolah/produksi minyak sawit mulai dari Bagansiapiapi Rokan Hilir sampai ke Rohul dan khusus daerah yang tidak memiliki perusahaan pengelola minyak sawit seperti Pekanbaru , bisa saja di ambil dari daerah lain,jika Pemerintah mau.

Awak media mencoba mengkomfirmasi salah satu pedagang kali lima yg ada di Kota Dumai , terkait mahal nya minyak goreng , Bu Ani seorang pedagang gorengan , sekaligus kepala rumah tangga , dengan muka lesu dan raut wajah sedih mengatakan , saya gak tau lagi buk , apakah saya masih bisa berjuala
[31/3 21.07] Golan Dumai: Awak media mencoba mengkomfirmasi salah satu pedagang kali lima yg ada di Kota Dumai , terkait mahal nya minyak goreng , Bu Ani seorang pedagang gorengan , sekaligus kepala rumah tangga , dengan muka lesu dan raut wajah sedih mengatakan , saya gak tau lagi buk , apakah saya masih bisa berjualan gorengan karena minyak goreng saat ini mahal , jangankan minyak kemasan , minyak curah pun ikut mahal , berapa harus saya jual lagi , buk.

"Biasanya saya jual untuk satu gorengan Rp. 1000 , sejak minyak mahal , saya coba naikkan harga Rp.5000 dapat empat gorengan , jangankan dapat untung buk , balik modal pun tidak buk , kalau kayak gini mahalnya minyak bagaimana dengan nasib kami , saya harus menghidupi sendiri 3 orang anak, sementara mata pencarian saya hanya dengan berjualan gorengan,
Bu Ani juga mengatakan , tolonglah bu sampaikan ke pada Pejabat Pejabat yang di atas , bantu kami dalam masalah minyak goreng ini," tambah Bu Ani dengan wajah sedih.

Di tempat terpisah awak media mencoba mengkomfirmasi kepada Ketua Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi ( Lembaga KPK ) Kota Dumai Sutrisno, terkait mahalnya minyak goreng.

"Sudah menjadi rahasia umum , mahalnya minyak goreng akhir akhir ini menjadi sorotan publik , Kita melihat dan mendengar dengan adanya keluhan masyarakat , terkait mahalnya minyak goreng di dumai, masyarakat secara tidak langsung juga sudah mengadu ke Wakil Rakyat yang saat ini duduk di Parlemen, namun sampai saat ini belom ada action alias slow respon , tapi inilah realita dan fakta di lapangan," ungkap Sutrisno dengan tersenyum.

"Warung kopi boleh kita katakan tempat dimana  berkumpulnya segala kalangan lapisan masyarakat , dari masayarakat awam , politisi , rekanan kontraktor , juga ada yang ASN yang duduk di warung kopi. Mahalnya minyak goreng di duga merupakan tindak kejahatan ekonomi , sehingga nantinya ekonomi didaerah bisa terganggu akibat mahalnya minyak goreng , apa lagi kita mau menghadapi bulan suci Ramadhan 1443 H /2022 M, spekulan mulai berkeliaran mencari keuntungan besar di saat masyarakat kekurangan minyak goreng," tambah Sutrisno.

Selanjutnya Ketua Pimda Lembaga KPK Kota Dumai Meminta kepada Wali kota Dumai H.Paisal ,SKM.MARS bersama pihak pihak yang terkait, untuk melakukan Operasi Pasar, khususnya ke Distributor , Agen penyalur minyak goreng , supaya tidak terjadi  permainan harga yang tinggi di tingkat pengecer khususnya minyak goreng baik kemasan maupun minyak goreng curah , dan kita juga meminta kepada Bapak H.Paisal.SKM .MARS agar menetapkan HET  nya untuk warga Kota Dumai . 

Masih menurut Sutrisno karena ini tanggung jawab bersama, Walikota Dumai  H.Pasial, SKM.MARS besama jajarannya , beserta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kota Dumai yang membidangi Ekonomi, sebaiknya besama sama turun melakukan Operasi Pasar ( OP ) untuk mengatasi , serta mencari solusi agar harga minyak goreng di Kota Dumai stabil dengan harga yang sudah di tentukan Pemerintah .

Dengan Operasi Pasar ( OP ) menimbulkan hal positif di tengah masyarakat kita , agar kestabilan Ekonomi masyarakat di Dumai bisa di pertahankan.

#Dumai

Index

Berita Lainnya

Index