Sucikan Pataka Satya Cakti Yanottama, Brimob Riau Ambil Air Suci dari Candi Muara Takus

Sucikan Pataka Satya Cakti Yanottama, Brimob Riau Ambil Air Suci dari Candi Muara Takus

PEKANBARU - Komandan Satuan Brimob Polda Riau Kombes Pol Dedi Suryadi, S.I.K mendapatkan perintah dari Dankor Brimob Polri Irjen Pol Drs. Anang Revandoko untuk melaksanakan pengambilan air suci untuk penyucian Pataka Korbrimob Polri dalam rangka HUT ke-76 Korps Brimob Polri.

Dansat Brimob Polda Riau langsung menindaklanjuti perintah pimpinan dan kegiatan tersebut dilaksanakan di Candi Muara Takus yang berada di daerah Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Personel Satuan Brimob Polda Riau melaksanakan kegiatan penjemputan air suci yang jaraknya kurang lebih berkisar antara 135 km dari Mako Sat Brimob Polda Riau. Jarak antara komplek Candi tersebut dengan pusat Desa Muara Takus sendiri sekitar 2,5 kilometer dan letaknya tidak jauh dari arah pinggir sungai Kampar Kanan. 

Dapat diketahui penemu Candi Muara Takus bernama Yzerman, tepatnya pada tahun 1893. Pada saat itu ia berkelana di hutan-hutan yang ada di Sumatera. Sampai akhirnya ia tertegun ketika melihat sebuah gundukan tembok yang berlapis-lapis. Diduga gundukan tersebut adalah Candi Muara Takus sebagai peninggalan agama Budha yang ada di Koto Kampar. Pada pendapat lainnya, disebutkan bahwa candi yang awalnya cuma bekas gundukan tanah ini untuk pertama kalinya ditemukan pada tahun 1860 oleh seorang arkeolog yang bernama Cornet D. Groot. 

Pengambilan air suci tersebut sudah berkoordinasi dengan Datuk atau kepala adat di Desa Candi Muara Takus, personel diarahkan oleh Datuk Rajo Dubalai dalam pengambilan air suci tersebut dari air Sumur Putri menuju ke Candi Muara Takus untuk pelaksanaan kegiatan sesuai adat yang berlaku

Selanjutnya air suci tersebut langsung dibawa ke Mako Sat Brimob Polda Riau dengan pengawalan oleh personel dengan menggunakan 6 kendaraan.

Datuk Rajo Dubalai menyampaikan Selamat datang kepada Personel Satuan Brimob Polda Riau di Desa Candi Muara Takus. Mengenai sejarah Sumur Putri, terjadi sebelum kerajaan Sriwijaya masuk, sumur putri itu dibangun karena Putri indodunia, berebut lah 3 orang ninek mamak tersebut karena putri dari India yaitu ninek Dubalai kedua Datuk Narosakti dan Narolitanjung. Maka dari hal tersebut dijadikan tempat ini dengan nama Sumur Putri.

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index