Kementerian Kominfo Gelar Literasi Digital di Kabupaten Pelalawan, Riau

Kementerian Kominfo Gelar Literasi Digital di Kabupaten Pelalawan, Riau

RiauKarya.com - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, oleh  Gubernur Provinsi Riau Drs. H.Syamsuar, M.Si, menyatakan bahwa mendukung kegiatan Literasi Digital agar dapat memanfaatkan internet dan teknologi  untuk hal yang positif dan kreatif serta menamba daya saing sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan turut membangun daerah masing masing, dilanjutkan oleh Presiden RI, Bapak Jokowi yang memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Materi DIGITAL SKILL  dipaparkan oleh RIFKY INDRAWAN (Ketua Relawan TIK Provinsi Lampung) dengan Thema : “PERAN LITERASI DIGITAL DI DUNIA MARKET PLACE ”

Dalam pemaparannya, Rifky memberikan data yang bersumber dari katadata,  bahwa terlihat trend dari transaksi uang eletronik terus meningkat. Metode pembayarannya tertinggi yaitu dari e wallet dan diikuti oleh transfer melalui bank. Hal ini dikarenakan dengan adanya wabah covid 19, maka akan sulit menerapkan protokol kesehatan 5M apabila masih melakukan bertransaksi tunai.

Dijelaskan Rifky transaksi digital adalah pembayaran transaksi menggunakan non tunai (cashless) yaitu tanpa menggunakan uang kertas atau koin, tetap menggunakan mata uang rupiah.

Keuntungan non tunai menurut Rifky simpel / tidak ribet, efektif & efisien dalam menghemat waktu & borderless,  Aman yaitu terensinkripsi & ada fitur keamanan, tidak kontak fisik , dan adanya promo/discount atau banyak penawaran menarik. Bentuk transaksi non tunai diantaranya e money, ewallet, m banking, QRIS, dan sebagainya. Ada beberapa macam aplikasi seperti Shopee Pay, OVO, Go Pay, Dana dan Link Aja.     

Selanjutnya, Materi DIGITAL CULTURE  disampaikan oleh   ANDI MASLAN (Kaprodi Teknik Informatika Universitas Putera Batam) dengan Thema : “LITERASI DIGITAL BAGI TENAGA PENDIDIK DAN ANAK DIDIK  DI ERA REVOLUSI  INDUSTRI 4.0” 

Andi menggambarkan perjalanan revolusi industri mulai dari industri 1.0 (penemuan mesin uap), 2.0 (penemuan listrik), 3.0 (teknologi informasi) dan 4.0 (kegiatan manufaktur yang terintregasi melalui teknologi wireless dan big data).

Khusus era industri 4.0 ditandai dengan adanya kecerdasan buatan (artificial intelligent), era superkomputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial yang akan mengakibatkan dampak terhadap perekonomian, perindustrian, pemerintahan, politik. 

Selanjutnya Andi menjelaskan Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi. 

Ada bebeapa skill di industri masa depan diantaranya social skill, complex problem solving, process skill, system skill dan cognitive abilities.
Andi menerangkan  ada beberapa komponen literasi yaitu literasi dini, literasi dasar,  literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi dan literasi visual. 

Tantangan guru di era revolusi industri 4.0 untuk mencapai literasi digital adalah literasi era baru yaitu literasi digital, literasi teknologi dan literasi manusia.

Sementara tantangan orang tua di era  litersi digital antara lain: 

1. Akses internet semakin mudah – dunia user generated.

2. Bebas terkoneksi tanpa aturan – tidak paham resiko.

3. Orang tua gagap teknologi – orang tua tidak tahu harus bagaimana.

Ada beberapa langkah menuju pengasuhan digital bagi orang tua, antara lain jaga komunikasi dengan anak, terus belajar, gunakan parental control, buat aturan bersama, menjadi teman dan ikut anak di media sosial dan sebagainya.

Kemudian, materi DIGITAL SAFETY  yang dipaparkan oleh BUDI PUTRA (Founder & CEO at Ekuator Media) dengan Thema : “CARA AMAN BELANJA ONLINE”

Dalam penjelasan di webinar, Budi menjelaskan toko online saat ini tumbuh begitu cepat. Belanja online memang memberikan kemudahan bagi pembeli karena tidak perlu repot keluar rumah dan barang yang dibeli pun juga akan diantar langsung ke rumah. Namun di balik banyaknya kelebihan yang didapat dari belanja online terdapat juga kekurangan yang perlu diwaspadai yaitu tentang keamanan saat ingin melakukan belanja online.

Budi memberikan tips aman belanja online sebagai berikut :

1. Teliti toko onlinenya.

2. Kelengkapan informasi (informasi penjual atau pemilik toko, apakah ada nomer kontak dan sebagainya).

3. Baca kebijakan online misalnya tentang pengembalian barang apabila cacat agar tidak rugi.

4. Optimalkan keamanan PC.

5. Cetak dan simpan bukti pemesanan dan pembayaran.

6. Buat password yang kuat.

7. Belanja di toko online terkenal dengan reputasi yang baik.  

Untuk materi DIGITAL ETHICS  disampaikan oleh Dr TANTRI PUSPITA YAZID, S.I.Kom, M.A  (Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unri )
dengan Thema : “SUDAH TAHUKAH KAMU PENYEBARAN BERITA HOAX? ”

Menurut Tantri, bentuk hoax yang sering diterima adalah berupa tulisan (62%), gambar (37,5%), video (0,40%). Sedangan saluran penyebaran berita hoax terbanyak adalah dari media sosial (92%), aplikasi chatting (63%) diikuti oleh situs web (35%). Untuk isu hoax terbesar adalah Sosial Politik, SARA dan Kesehatan.

Penyebab dan pemicu hoax antara lain prioritaskan isi daripada sumber beritanya, suka berbagi, malas membaca, mengikuti tren, merasa paling update, ingin pengakuan dan dibayar pihak tertentu.  Dampak dari penyebaran hoax dari sisi psikologis  dan sosial (konflik sosial).

Tantri selanjutnya memberikan cara mengidentifikasi hoax, diantaranya jangan hanya baca judulnya saja, siapa penulisnya, lihat jika ada tautan (link) dan sumber yang digunakan,  lihat jika ada kutipan dan foto yang dipertanyakan keaslian/keabsahannya dan lain sebagainya. 

Terakhir SHARING SESSION dipandu oleh SRI AYU WAHYUNI (Influencer) 

Sri memberikan sharing bahwa Gadget memang sangat berguna bagi kehidupan manusia, namun kegunaan tersebut harus dipergunakan secara bijak. Perkembangan era digital yang terjadi seperti saat ini sangat membantu kegiatan masyarakat dengan tanpa batas, hampir seluruh kegiatan kehidupan sehari hari tidak terlepas dari digital. (rilis)

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index