Ini yang Dirasakan Tubuh Bila Berhenti Konsumsi Gula

Ini yang Dirasakan Tubuh Bila Berhenti Konsumsi Gula
Ilustrasi Gula ( Photo thinkstock )

RiauKarya.com -  Berhenti mengonsumsi gula bukan perkara mudah. Hampir setiap orang selalu menambahkan pemanis di setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya.

Gula sendiri sering dikaitkan dengan masalah kesehatan. Terlalu banyak mengonsumsi gula, berisiko pada penyakit diabetes. Namun, ketika seseorang memutuskan mengurangi konsumsi gula, banyak keuntungan yang akan dia perleh.

Melansir dari situs Reader's Digest, berikut lima hal yang akan terjadi saat Anda berhenti mengonsumsi gula:

1.Terlihat Lebih Muda

Dokter bedah plastik dari Michigan, Anthony Youn mengatakan bahwa gula setara dengan kerutan.

"Gula menyebabkan glycation yakni sebuah proses molekul gula mengikat dan membentuk kembali kolagen dan elastin kulit," kata Anthony Youn.

Kolagen dan elastin merupan dua protein utama yang memberikan nutrisi pada kulit. Dua protein ini harus dijaga agar kulit tetap tampak lebih muda.

"Berhenti atau menurunkan konsumsi gula juga dapat menurunkan peningkat glukosa dan insulin dalam darah serta menurunkan inflamasi kronik dan akut yang memiliki kaitan dengan penuaan," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa Anda dapat memiliki kulit yang bersinar dalam 14 hari saat Anda berhenti mengonsumsi gula.

2. Lebih Bahagia

Ahli Nutrisi dari Kansas, Megan Gilmore mengatakan bahwa Anda mungkin berpikir dengan mengonsumsi makanan manis seperti kue dapat membuat Anda bahagia. Nyatanya, konsumsi gula berkaitan dengan tingginya tingkat depresi.

"Hal tersebut mungkin disebabkan karena gula dapat menyebabkan inflamasi kronik yang memengaruhi fungsi otak," kata Megan Gilmore.

Saat Anda berhenti mengonsumsi gula, Anda mungkin akan mengalami beberapa perubahan termasuk mood Anda. Hal ini biasanya terjadi dalam satu atau dua minggu.

Sebuah studi pada Juni 2015 yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition mengatakan bahwa perempuan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi termasuk gula lebih mungkin mengalami depresi dibanding perempuan yang hanya mengonsumsi beberapa makanan tersebut.

Ahli diet NYU Langone's Weight Management Program Leah Kaufman mengatakan bahwa bila Anda mengontrol tingkat gula Anda maka Anda juga menjaga kondisi mood Anda.

"Coba pikirkan anak-anak pada Halloween. Setelah mereka mengonsumsi permen gula, mereka memiliki tingkat gula tinggi dan terpengaruh," kata Leah Kaufman.

3. Berat Badan Turun

Menurut Harvad School of Public Health, Boston, seseorang rata-rata mengonsumsi 22 sendok teh gula setiap harinya. Jumlah tersebut setara dengan kalori berjumlah sekitar 350 kalori.

"Gula dapat menyebabkan ketagihan dan saat kita menurunkan jumlah konsumsi maka ini juga akan menghentikan keinginan makan sehingga kita mengonsumsi kalori dengan jumlah lebih sedikit dan mengalami penurunan berat badan," kata Leah Kaufman.

Leah mengatakan bahwa tubuh mungkin tidak akan mendapatkan sinyal kenyang saat Anda mengonsumsi gula rafinasi. Hal ini akan membuat Anda mengonsumsi terlalu banyak kalori dan mengalami kenaikan berat badan.

Namun, saat Anda mulai menggantinya dengan makanan bernutrisi maka hormon akan mengaturnya secara natural untuk mengirimkan sinyal ke otak bila Anda telah kenyang. Hasilnya Anda dapat menurunkan badan tanpa berusaha terlalu keras. Biasanya juga akan terlihat pada minggu pertama.

4. Tidak Mudah Sakit

Gula merupakan salah satu faktor penyebab inflamasi kronik yang dapat menurunkan sistem imunitas. Sistem imunitas ini harusnya dapat melawan penyakit seperti flu dan pilek. Lalu apa yang terjadi saat Anda berhenti mengonsumsi gula?

"Anda akan mengalami sakit lebih sedikit dalam jangka setahun dan ini juga mungkin dapat menurunkan gejala alergi dan asma," kata Megan Gilmore.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mengonsumsi 100gram gula menurunkan kemampuan sel darah putih untuk membunuh bakteri sebanyak 50 persen. Efek ini dapat bertahan selama kurang lebih 5 jam.

5. Risiko Diabetes Menurun

Berhenti mengonsumsi gula memberikan kesempatan bagi sistem detox natural tubuh untuk melakukan tugasnya.

"Beberapa jam awal tanpa gula maka pankreas Anda mulai memproduksi insulin lebih sedikit dan liver Anda juga mulai untuk memproses racun yang ada," kata Ahli Nutrisi Marc Alabanza.

Proses ini akan sulit bagi Anda yang telah mengalami insulin resistant yaitu sebuah kondisi pra-diabetes yang menyebabkan tubuh memproduksi insulin tetapi tidak dapat menggunakannya dengan tepat.

"Waktu bagi gejala ini untuk dapat hilang bisa mencapai 5 minggu, posisi dimana Anda mungkin sudah berhenti mengonsumsi gula rafinasi," kata Marc Alabanza.(*)

 

#Kesehatan

Index

Berita Lainnya

Index