Dampak Negatif Virus Corona Bagi Perekonomian Masyarakat Pekanbaru

Dampak Negatif Virus Corona Bagi Perekonomian Masyarakat Pekanbaru
Situasi salah satu pusat perbelanjaan di Pekanbaru

PEKANBARU - Maraknya penyebaran virus corona di Indonesia tak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga berdampak  pada perekonomian masyarakat yang notabennya seorang pedagang. Hal ini terlihat disalah satu pusat perbelanjaan yang berada di kota Pekanbaru. 

Salah satunya dirasa oleh penjual handphone, Risky. Ia mengaku, omset penjualan yang turun akibat dampak dari COVID-19.

“Sangat drastis, pengunjung juga drastis turun. Bisa dilihat mall hanya berisi karyawan yang berjaga, biasanyakan banyak apalagi jam istirahat (makan siang) kan ramai,” ujar Risky saat diwawancarai, Senin (23/3/2020).

Hal sama juga terjadi pada tempat lainnya, banyak pedagang kaki lima ataupun pedagang rumah makan yang duduk menunggu pembeli datang. Sesekali mereka berdiri untuk memastikan ada pembeli yang datang.

Safri pemilik salah satu rumah makan dipekanbaru mengatakan bahwa omsetnya akhir-akhir ini menurun disebabkan adanya virus corona. 

Menurutnya, masyarakat di Pekanbaru khawatir dengan penyebaran virus corona yang semakin pesat. Semenjak adanya virus corona  Masyarakat Pekanbaru lebih banyak melakukan aktivitas didalam rumah dan mereka juga menyetok sembako yang banyak sehingga mereka lebih memilih memasak sendiri agar lebih higient.

Sementara itu, Karmila salah satu pegawai supermarket di Pekanbaru, mengatakan semenjak adanya pemberitaan virus corona, dirinya merasa kewalahan.

“Semenjak ada virus corona ini, masyarakat berbondong menyerbu supermarket untuk membeli kebutuhan selama virus corona masih terdeteksi. Kita yang sebagai pegawai merasa kewalahan dengan banyaknya konsumen yang memborong kebutuhan sehari hari, dan kami harus lebih sabar menghadapi konsumen yang emosional karna menunggu antrian dan ada beberapa yang tidak kebagian barang yang dicari," terangnya.

Menurut Karmila, konsumen tidak perlu shock buying dalam menghadapi situasi seperti ini, bahkan konsumen kalangan atas seharusnya lebih memikirkan konsumen kalangan bawah yang juga membutuhkan barang tersebut.

“Saya khawatir dengan sikap shock buying ini masyarakat kalangan bawah sulit mendapatkan barang yang dibutuhkan selama virus ini ada. Seharusnya pemerintah lebih bijak dalam menangani sikap shock buying serta virus ini, dan pemerintah harus lebih bijaksana terhadap pemilik supermarkat serta konsumen kalangan atas agar tidak menjual ataupun membeli barang secara berlebihan agar kalangan bawah dapat menikmati kebutuhan yang seharusnya dapat dibelinya untuk menjaga kesehatannya selama virus ini berlangsung, baik itu berupa hand sanitizer, masker, antiseptic dan lain-lain,” ujarnya.***

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index