Hadiri HUT IBI ke 66

Bupati Inhu Minta IBI Cabang Inhu Mengingat Sejarah

Bupati Inhu Minta IBI Cabang Inhu Mengingat Sejarah
Bupati Inhu, H. Yopi Arianto saat menghadiri acara HUT ke 66 IBI
INHU - Bupati Indragiri Hulu, H. Yopi Arianto SE meminta kepada pengurus dan anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Indragiri Hulu untuk mengingat sejarah lahirnya IBI di Kabupaten Inhu. Selain itu juga diharapkan IBI Cabang Inhu dapat terus meningkatkan prestasi baik itu prestasi ditingkat provinsi maupun ditingkat Nasional.
 
Hal tersebut disampaikan Bupati Inhu saat menghadiri acara HUT IBI ke 66 di Gedung Dang Purnama, Rengat, pada Rabu (27/9/2017).
 
Bupati termuda di Riau ini juga menyampaikan bahwa dirinya sudah cukup lama tidak berbicara didepan para pengurus IBI.
 
"Saya sudah lama tidak berbicara didepan IBI, tentunya banyak sekali informasi yang saat ini tidak saya ketahui, tapi yang jelas Pemkab Inhu tetap berkomitmen dalam memberikan fasilitas kepada para bidan di Inhu untuk melancarkan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," terangnya.
 
Pada kesempatan tersebut, Bupati  Yopi juga menceritakan bahwa dulu waktu awal massa jabatannya menjadi Bupati Inhu pada tahun 2010 sialm, masyarakat banyak yang percaya dengan dukun beranak, sehingga lebih memilih melahirkan dengan dukun beranak. 
 
Selain itu juga, pada waktu itu di desa-desa masih banyak yang belum teraliri listrik, otomatis gelap, sehingga banyak masyarakat yang mempunyai anak. Bahkan bukan hanya itu saja, fasilitas kesehatan masih minim, para bidan masih banyak yang menumpang dirumah warga untuk memberikan pelayanan kesehatan.
 
"Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, kini fasilitas kesehatan sudah bagus-bagus semua, mulai dari Pustu, Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap, RSUD Indrasari. Bahkan hal ini menjadikan pasien yang berobat ke Inhu bukan hanya warga Inhu saja melainkan warga dari Kabupaten tetangga, seperti kabupaten Inhil, Pelalawan, dan Kuansing," terang bupati yang hoby ngetrail ini.
 
Selanjutnya, saat ini kalau ada warga melahirkan di RSUD Indrasari Pematang Reba, pulang langsung membawa akta kelahiran gratis. Karena sangat pentingnya akta kelahiran, maka saat ini kita harus berfikir bagaimana melahirkan di Puskesmas, di Klinik, bahkan dirumah bidan sekalipun harus dapat akta kelahiran gratis. 
 
"Ini semua harus ada sinergitas antara IBI dan OPD terkait, harus sinergi Pemerintah Desa dengan Bidan Desa, dan lain sebagainya," imbuhnya.
 
Dengan sudah bagusnya fasilitas kesehatan di Inhu, diharapkan para bidan di Inhu dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. 
 
"Saya baru-baru ini dengar, ada seorang bidan pengantin baru, kemudian ada warga yang mau melahirkan dan suaminya malah marah, sehingga warga tersebut menjadi terabaikan. Hal ini lagi diselidiki, mudah mudahan tidak benar, dan jangan sampai terjadi hal seperti ini di Inhu," ungkap bupati. (fer)

#Kesehatan

Index

Berita Lainnya

Index