Rohul-Duri Masih Putus Ribuan Rumah Di Tiga Kecamatan Terendam

Rohul-Duri Masih Putus Ribuan Rumah Di Tiga Kecamatan Terendam
Internet_

Riaukarya.com - Pergeseran luapan air Sungai Batang Lubuh dan Sungai Rokan hingga Sabtu (30/12) pukul 20.00 WIB, kini masih merendam sejumlah desa di 3 (tiga) kecamatan yang ada di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yakni Kepenuhan Hulu, Kepenuhan dan Bonai Darussalam. Ribuan rumah warga di 3 kecamatan tersebut masih terdampak banjir dengan ketinggian air 30-150 sentimeter (cm), terutama yang lokasi permukiman berdekatan dengan tepi sungai besar.

Selain merendam rumah dan fasilitas umum, banjir dari luapan air Sungai Batang Lubuh yang sehari sebelumnya, Jumat (30/12) sempat memutus arus lalulintas dari Kepenuhan menuju Bonai Darussalam. Akibatnya, sejumlah titik ruas jalan provinsi terendam banjir di Desa Kepenuhan Timur dan Desa Kepenuhan Hilir. Namun hingga Sabtu (30/12) petang, banjir yang menggenangi ruas jalan provinsi di Kecamatan Kepenuhan tersebut telah surut dan telah bisa dilewati oleh kendaraan bermotor.

Kalaksa BPBD Rohul Zuljandri SSi MM saat dikonfirmasi Riau Pos, Sabtu (30/12) membenarkan banjir yang sehari sebelumnya merendam ruas jalan provinsi di Kecamatan Kepenuhan telah surut. Kendaraan bermotor telah bisa melintasi jalan. Namun ribuan rumah di 6 desa yang ada di Kecamatan Kepenuhan yang terdampak banjir hingga Sabtu (30/12) sebanyak 1.815 KK, di antaranya Desa Kepenuhan Barat sebanyak 235 kepala keluarga (KK), Desa Kepenuhan Timur 300 KK,  Kelurahan Kepenuhan 120 Kk, Desa Kepenuhan Hilir 320 KK, Desa Ulak Patian 460 KK dan Desa Rantau Binuang Sakti 380 KK.

‘’Untuk akses jalan darat dari Kota Tengah menuju Desa Ulak Patian dan Desa Rantau Binuan Sakti tidak bisa dilewati. Akibat banjir yang merendam ruas jalan desa dengan ketinggian arata-rata 50-180 cm. Akses untuk menuju dua desa itu melalui jalur sungai,’’ ujarnya.

Zuljandri mengatakan, dengan telah surutnya banjir di ruas jalan provinsi di Kecamatan Kepenuhan, arus lalulintas ruas jalan provinsi dari Kota Tengah Kecamatan Kepenuhan menuju Sontang batas Duri masih belum bisa dilewati. Karena banjir dari persegeseran luapan air Sungai Rokan itu masih bertahan merendam ruas jalan provinsi di Kecamatan Bonai Darussalam tepatnya di Desa Sontang dan Kasang Mungkal. 

‘’Kondisi banjir yang merendam ruas jalan provinsi di Kecamatan Bonai Darussalam itu menyebabkan terputusnya akses jalan menuju Duri. Sudah hampir sebulan banjir masih bertahan di Desa Sontang,’’ katanya.

Sementara itu, Camat Bonai Darussalam Elfitren Saputra melalui Sekcam Bonai Darussalam Suratman SAp menjawab Riau Pos, Sabtu (30/12) membenarkan akses ruas jalan provinsi dari Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam menuju batas Duri terputus. Akibat badan jalan provinsi yang terendam banjir yang disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi ditambah meluapnya air Sungai Rokan.

‘’Sudah sebulan lebih, banjir bertahan di Kecamatan Bonai Darussalam. Akses jalan provinsi yang terendam di Desa Sontang menuju batas Duri masih terputus, maupun arah sebaliknya,’’ ujarnya.

Diakuinya, ribuan rumah penduduk dan fasum terdampak banjir di Kecamatan Bonai Darussalam yakni Desa Sontang sebanyak 1.000 KK dan Desa Kasang Mungkal 150 KK. Warga pun masih bertahan di dalam rumah, karena rata-rata di sana rumah panggung. Akses masyarakat keluar dari rumah menggunakan perahu. 

Kondisi banjir di Kecamatan Tambusai saat ini masih menggenangi rumah warga karena air surut lambat. Termasuk kondisi banjir yang merendam 223 rumah penduduk di Desa Pekan Tebih, Kecamatan Kepenuhan Hulu sebagian besar sudah surut. Namun luapan air Sungai Batang Lubuh masih merendam puluhan KK rumah warga.

Diakuinya, BPBD Rohul setiap hari melakukan pendistribusian logistik sembako kepada pengelola dapur umum bagi desa yang masih terendam banjir untuk Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kepenuhan. 

‘’Posko lapangan yang didirikan BPBD di tepi Sungai Batang Lubuh melakukan inventarisir bantuan yang terus mengalir untuk korban banjir yang berasal dari OPD Rohul, dan Pemerintah Provinsi Riau (BPBD dan Baznas) serta melakukan pendistribusian ke daerah yang saat ini masih digenangi banjir,’’ katanya.

Dikatakannya, bantuan dari Dinsos dan BPBD Provinsi Riau, serta BPBD Kabupaten Rohul, Sabtu (30/12) diserahkan langsung oleh Gubernur Riau H Edy Natar, yang didampingi Bupati Rohul H Sukiman, Wakil Bupati Rohul H Indra Gunawan di Desa Pekan Tebih, Kecamatan Kepenuhan Hulu. 

‘’Untuk bantuan Desa Kepenuhan Timur sudah diserahkan oleh BPBD dan Dinsos ke pihak desa. Sedangkan bantuan untuk Desa Ulak Patian dan Rantau Binuang Sakti saat ini sudah di pelabuhan Dusun Kasimang untuk dibawa jalur air menggunakan speedboat,’’ terangnya.

Empat Hari Banjir Melanda Warga Sendayan Tingginya intensitas curah hujan di bagian hulu Sungai Kampar membuat pihak PLTA Koto Panjang membuka pintu pelimpahan (spillway gate) yang mengakibatkan sebagian wilayah di Kabupaten Kampar Riau dilanda banjir, terkhusus daerah-daerah yang memiliki dataran rendah.

Seperti yang terjadi di Desa Sendayan, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar. Di desa ini, banjir sudah melanda selama empat hari ini yang membuat sebagian rumah warganya terendam air. Kades Sendayan Marlis menjelaskan, air sudah mulai menggenangi desanya sejak empat hari lalu bahkan ada rumah warga yang sudah dimasuki air.

“Ada sekitar 30 unit rumah warga kita yang sudah digenangi air dari 15 hingga 25 cm dan 70 unit rumah yang terdampak banjir. Sedangkan ketinggian air yang menggenangi jalan berkisar 70 cm hingga 80 cm yang membuat akses penghubung di tiga titik di Desa Sendayan ini terputus, khususnya di Dusun Kapur,” sebut Kades, Sabtu sore (30/12).

Memasuki hari keempat ini, kata Marlis  lagi, Pemda Kampar sudah turun langsung memberikan bantuan sembako yang disampaikan Plh Sekda Kampar Yusri yang didampingi Kasatpol PP Arizon, Kadis Pertanian Nur Ilahi Ali dan dari Dinas Sosial.

“Tadi siang kita sudah menerima bantuan dari Pemda Kampar berupa sembako yang diantarkan langsung oleh Plh Sekda Yusri dan rombongan. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda banjir akan surut,” sambungnya.

Lanjutnya, hingga saat ini warga yang terdampak banjir tahunan ini masih bertahan di rumah mereka masing-masing dengan aliran listrik yang masih menyala. Marlis menjelaskan, kepada masyarakat khususnya warga Desa Sendayan supaya lebih berhati-hati dalam beraktivitas dan hendaknya selalu utamakan keselamatan agar hal-hal yang tak diingini tidak terjadi.

“Buat masyarakat yang terdampak banjir maupun warga yang memang sengaja datang ke Desa Sendayan ini untuk menyaksikan langsung kondisi banjir sambil berwisata air, selalu berhati-hati serta waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya.*

#RiauKarya.com

Index

Berita Lainnya

Index