Mukercab PPP Rohil Rumuskan Pemenangan Pemilu

Mukercab PPP Rohil Rumuskan Pemenangan Pemilu
Ketua DPW PPP Riau, Dr H Syamsurizal SE, MM saat menghadiri Mukercab DPC PPP Rohil di Bagansiapiapi, Sabtu (19/11/2022). (Abdul Arif Rusni, Riaukarya.com)
BAGANSIAPIAPI - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah melaksanakan Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) beberapa waktu yang lalu.

Setelah itu, dilanjutkan secara keseluruhan akan melaksanakan Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) untuk menjabarkan apa yang sudah disusun pada Mukerwil tersebut.

Ketua DPW PPP Riau, Dr H Syamsurizal SE, MM saat menghadiri Mukercab DPC PPP Rohil mengatakan, Rokan Hilir adalah kabupaten pertama sebagai penyelenggara perdana Mukercab dan sekaligus dilaksanakan Latihan Kepemimpinan Kader Dasar (LKKD).

Mukercab dan LKKD PPP Rohil itu dilaksanakan di Bagansiapiapi mulai 19-20 November 2022 dengan tema "Meningkatkan Militansi Kader Menuju Kemenangan 2024."

Tujuan Mukercab dijelaskan Syamsurizal, adalah merumuskan bagaimana bisa memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) ke depan, karena waktu pelaksanaan tinggal 15 bulan lagi.

"Itu sebagai suatu waktu yang tidak terlalu panjang, untuk itu kita mesti berhati-hati betul jangan kita terjebak karena waktu yang sangat singkat 15 bulan," katanya.

Tempo hari lanjutnya, PPP sudah menyiapkan tahapan penyelenggaraan pemilu sejak 20 bulan lalu, dan sekarang tanpa terasa sudah hilang lima bulan dengan sisa 15 bulan.

Oleh karena itu, dia meminta kepada masing-masing Dewan Pimpinan Cabang (DPC) terutama Rokan Hilir karena memiliki jumlah pemilih yang cukup banyak, bagaimana memanfaatkan waktu yang 15 bulan itu semaksimal mungkin untuk mulai dari penyusunan caleg agar disusun secara benar.

"Mungkin juga mesti disusun dengan cara yang ilmiah sedikitlah dengan pendekatan-pendekatan ilmiah bagaimana bisa menang dengan mengetahui latar belakang orang-orang yang akan masuk ke dalam caleg kita," tuturnya.

Disamping itu sebutnya, juga perlu orang-orang yang setia kepada partai dan mempunyai nilai jual, sehingga tidak terpaku dengan orang-orang yang sudah mengabdi lama di partai karena tidak menjadi ukuran.

"Kita menganut sistem profesional terbuka untuk siapa saja yang masuk dan pindah dari suatu partai ke partai lain. Dan itu banyak terjadi misalnya dari partai A mereka pindah ke B pada waktu pencalegan atau dari C dia pindah ke D dan macam-macam untuk pencalegan 2024," ujarnya.

Dengan demikian sambungnya, PPP mesti mengantisipasi dari sekarang untuk dapat menilik orang-orang secara ilmiah khususnya yang paling terbaik untuk menjadi kader PPP kedepan. (rif)

Berita Lainnya

Index