Mantap!!! Dosen Asal Inhu Menciptakan Tari di Sumbawa

Mantap!!! Dosen Asal Inhu Menciptakan Tari di Sumbawa
Foto Sang Dosen beserta penari nya

SUMBAWA-Aktivitas “Mopo” Menjadi Inspirasi Koreografer Dalam Penciptaan Seni Tari, konsep sederhana ini dikemas baik dengan  kreativitas koreografer maka mampu menghasilkan sebuah komposisi karya tari yang menarik. Karya tari ini di ciptakan oleh Suvina.,S.Sn.,M.Sn, Dosen Prodi Seni Tari, Universitas Teknologi Sumbawa, dengan judul “ Tari Selendang Dedara Samawa” dengan penari terdiri dari delapan orang penari antara lain; Armelia Puspitasari, Tasya Julia Ananda AR, Amani Fira Oktaviani, Sri Intan Baiduri, Dwi Indiarti, Cici Juli Irda Fera, Tannya Maulvi Septiandini, dan Rati Meliyandani yang merupakan mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa.


Suvina.,S.Sn.,M.Sn merupakan putri daerah provinsi Riau, bertempat tinggal di Desa Pulau Sengkilo, Kecamatan Kelayang. Suvina adalah seorang koreografer tari lulusan S-2 ISI Padangpanjang provinsi Sumatera Barat yang kini menjadi dosen di Universitas Teknologi Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat.  Karya tari “Selendang Dedara Samawa” ini terinspirasi dari aktivitas mopo (mencuci pakaian), karya ini merupakan jenis tari non-respresentasional dimana banyak menghadirkan gerak-gerak murni (pure movement). Adapun gerak murni itu sendiri dapat diartikan sebagai garapan gerak yang didominasi dengan bentuk artistik gerak yang ritmis dan indah yang difungsikan sebagai tontonan atau hiburan dalam seni pertunjukan tari.


Tari “Selendang Dedara Samawa” merupakan karya tari kreasi yang dikemas khusus oleh koreografer dengan mengusung bentuk dan desain gerak yang indah, lincah, energik, dan penuh kegembiraan. Karya tari kreasi ini diciptakan dengan menggunakan metode penciptaan seni tari yang terdiri dari tiga metode antaralain; (1) Eksplorasi (2) Improvisasi dan, (3) Pembentukan (Alma M. Hawkins:2015). Sinopsis Tari “Selendang Dedara Samawa” antaralain tari “Selendang Dedara Samawa” menggambarkan keceriaan gadis remaja Samawa dalam aktivitas sehari-hari seperti menggambarkan gerak mopo (mencuci pakaian), gerak bisu lamong (membilas pakaian), dan gerak nyea (menjemur pakaian) yang di interpretasikan oleh koreografer dalam bentuk komposisi tari inovatif yang ritmis dan indah dengan bentuk gerak yang lincah, energik, dan penuh  kegembiraan sebagai gambaran keceriaan gadis remaja Suku Samawa dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

 

Hal yang terpenting dalam proses penciptaan tari adalah ide dan kreativitas, inspirasi awal menjadi ide dasar dan di kembangkan dalam ilmu kreativitas tari. Kreativitas pada aktivitas tari adalah melatih, mendidik daya kreatif seseorang agar mampu menuangkan ide-ide konseptualnya dalam bentuk gerak tari (Y. Sumandiyo Hadi 1983). Koreografi itu sendiri merupakan ilmu penyusunan tari dan sedangkan koreografer (choreographer) adalah seniman atau kreator (pencipta tari).

 

 Tari “Selendang Dedara Samawa” telah ditampilkan dibeberapa event besar antaralain; MXGP Samota-Sumbawa 2022 dan Opening KTN (Kawasan Terpadu Nusantara)  2022 serta karya ini juga ditampilkan khusus di Samawa Seaside Cottage 2022. Karya tari “Selendang Dedara Samawa” merupakan karya tari hiburan yang didominasi dengan gerak yang lincah dan energik namun garapan ini tentunya berlandaskan budaya keterbukaan dan  keramah-tamahan masyarakat suku Samawa. 

Berita Lainnya

Index