Webinar Pelalawan: Literasi Digital Bekal Melawan Kejahatan Radikal

Webinar Pelalawan: Literasi Digital  Bekal Melawan Kejahatan Radikal

PELALAWAN - Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. 

Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Pada hari Selasa, 24 Agustus 2021 pukul 13.30 WIB, Webinar Indonesia Makin Cakap Digital dilaksanakan di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Riau yaitu, Drs. H. Syamsuar, M.Si., dan Presiden RI, H. Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Dr. Dian Purwanti, M.Ap (Dosen dan Assesor BAN SM), pada pilar Kecakapan Digital. Dian memaparkan tema “Memanfaatkan Tren Media Sosial di Masa Pandemi Covid-19”. 

Dalam pemaparannya, Dian menjelaskan saat ini banyak sekali aplikasi di media sosial yang bisa digunakan di era pandemi covid-19 ini sebagai ajang untuk promosi bisnis dan juga personal branding seperti tiktok, Instagram, facebook, dan media sosial lainnya yang bisa masyarakat gunakan, namun gunakan lah dengan bijak. 

Alasan responden menggunakan media sosial, meliputi mengikuti berita terkini, mencari konten hiburan, isi waktu luang, terhubung dengan teman, berbagi opini, menjadi produk, serta berbagi foto atau video.

Dilanjutkan dengan pilar Keamanan Digital, oleh I Gede Putu Juliharta,S.T., M.T (Wakil Ketua III STMIK Primakara dan Praktisi TIK). Putu mengangkat tema “Keamanan Internet: Menghindari Spamming dan Hacking”. 

Putu membahas spam adalah tindakan mengirimkan email atau pesan berisi konten iklan yang tidak diinginkan dengan tujuan komersial, non-komersial atau berbahaya bagi penerima. 

Orang yang membuat spam secara elektronik disebut dengan Spammers. Spam secara umum tidak berbahaya namun bisa juga berisi link phising. Jenis spam, meliputi spam komersial dan spam malware. 

Cara mengenali spam, meliputi berasal dari email atau nomor tidak dikenal dan biasanya mengirim info dengan menggunakan shortlink. Cara menanggulangi spam, antara lain jangan membalas email orang tidak dikenal, jangan memamerkan email pribadi di blog atau media, buatlah email lebih dari satu, gunakan software anti spam, aktifkan fitur anti spam di email, serta selalu mengikuti perkembangan spam di internet.

Hacking adalah tindakan menemukan titik entri yang mungkin ada dalam sistem komputer atau jaringan komputer dan hingga berhasil mengambil alih. Hacking biasanya dilakukan untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer atau jaringan komputer, baik untuk membahayakan sistem atau mencuri informasi sensitif yang tersedia pada komputer. 

Jenis serangan hacking, meliputi malware, phising, DoS, social engineering, dan credential reuse. Tips keamanan data bagi pengguna layanan online dan media sosial, meliputi kunjungi situs resmi, gunakan anti virus professional, hindari berbagi informasi kredensial, serta batasi akses perangkat yang digunakan bekerja dari anak-anak dan keluarga.

Pilar Budaya Digital, oleh Fadli Arsi, M.T (Dosen STT Pelalawan). Fadli memberikan materi dengan tema “Literasi Dalam Berdakwah Di Dunia Digital”. 

Fadli menjabarkan cara bijak berdigital, antara lain ubah mindset sesuai kebutuhan, membuat batasan waktu, ikuti akun positif, cermat memilih situs atau konten, lakukan detoks media sosial secara berkala, jaga etika dan patuhi aturan, serta selektif. 
Hal yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial, antara lain tidak berlebihan dalam membagikan informasi, tidak mengunggah data diri secara detail, tidak mudah terprovokasi, tidak asal mengunggah, tidak berdebat di media sosial, tidak mudah percaya dan tergiur dengan penawaran yang tidak jelas, serta tidak banyak memakai aplikasi dan membeli banyak kuota. 

Hal yang harus diperhatikan dalam berdakwah di dunia digital, antara lain mengikuti perintah Allah SWT, memiliki banyak impian, memahami apa yang disebarkan dapat dipertanggung jawabkan, serta memahami waktu yang terbatas.

Narasumber terakhir pada pilar Etika Digital, oleh Broery Marihot Pesolima, A.Md., Kom (Ketua Umum PP Barisan Muda Riau BMR). Broery mengangkat tema “Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial”. 

Broery menjelaskan di era globalisasi ini, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam kebutuhan bersosialisasi dan komunikasi. Hanya dalam satu genggaman, seluruh manusia di muka bumi kini bisa dengan mudahnya bertukar informasi, mengakses gambar atau video, hingga pengetahuan baru tanpa celah. 

Beberapa media sosial yang digunakan karena kemudahannya adalah Instagram, Twitter, YouTube, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Di samping itu, sekarang marak pula terjadinya penyalahgunaan medsos seperti penyebaran hoax, penyebaran ujaran kebencian, dan hal-hal fatal lainnya yang bisa merugikan banyak pihak.

Hal yang harus dilakukan sebelum mengunggah di media sosial, meliputi tidak asal mengunggah konten, tidak perlu detail dalam mencantumkan informasi, menjaga etika, selalu waspada dan jangan langsung percaya, serta fiter akun-akun yang diikuti. 

Tips sebelum mengunggah di media sosial diantaranya, tidak terlalu banyak membagikan hal pribadi, ingat bahwa jejak digital susah dihapus, ikuti akun yang tepat, lakukan detoks media sosial secara berkala, serta bertanggung jawab dengan konten yang akan diunggah dan yakini kebenaran akan informasinya.

Webinar diakhiri, oleh Theresia Jennifer Sheren (Konten Kreator, Penyanyi, dan Influencer dengan Followers 14,4 Ribu). 

Theresia menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa alasan responden menggunakan media sosial, meliputi mengikuti berita terkini, mencari konten hiburan, isi waktu luang, terhubung dengan teman, berbagi opini, menjadi produk, serta berbagi foto atau video. 

Tips keamanan data bagi pengguna layanan online dan media sosial, meliputi kunjungi situs resmi, gunakan anti virus professional, hindari berbagi informasi kredensial, serta batasi akses perangkat yang digunakan bekerja dari anak-anak dan keluarga.

Hal yang harus diperhatikan dalam berdakwah di dunia digital, antara lain mengikuti perintah Allah SWT, memiliki banyak impian, memahami apa yang disebarkan dapat dipertanggung jawabkan, serta memahami waktu yang terbatas. 

Tips sebelum mengunggah di media sosial diantaranya, tidak terlalu banyak membagikan hal pribadi, ingat bahwa jejak digital susah dihapus, ikuti akun yang tepat, lakukan detoks media sosial secara berkala, serta bertanggung jawab dengan konten yang akan diunggah dan yakini kebenaran akan informasinya. (rilis)

#Pelalawan

Index

Berita Lainnya

Index