Raih Ginjal Sehat dengan Batasi Garam dan Gula

Raih Ginjal Sehat dengan Batasi Garam dan Gula
Ilustrasi
weRiau.com - Kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi pola makan sehat masih rendah. Dibanding dengan negara Amerika Serikat, kini mereka sudah mulai sadar dengan kesehatan. Salah satunya dengan menekan penggunaan garam dan gula pada menu makanan. Padahal, makanan tinggi garam dan lemak dapat memicu obesitas. Jika sudah obesitas, maka dapat memicu berbagai penyakit lainnya seperti diabetes, hipertensi hingga gagal ginjal.
 
“Di AS enggak ada lagi garam di meja. Makan garamnya serendah mungkin. Jika pengunjung minta garam, pelayannya baru akan memberikan.  Demikian pula makanan yang dimasukkan ke dalam packing rendah gula dan garam. Sehingga orang tahu, makanan ini garam dan gulanya tinggi,” kata Kepala Subdit Penyakit Jantung Pembuluh Darah Kementerian Kesehatan Zamhir Setiawan, dalam Konferensi Pers Hari Ginjal Sedunia, Rabu (8/3).
 
Cara lainnya untuk meraih ginjal sehat yaitu dengan diet rendah lemak, perbanyak buah dan sayur. Minum air putih minimal 2 liter sehari sudah cukup bagi tubuh. Kondisi ini berbanding terbalik jika sudah mengalami penyakit ginjal kronik.
 
“Sudah cukup sehari minum dua liter air putih. Tapi ingat, jangan berikan pada penderita ginjal stasium lanjut karena produksi urin sudah menurun. Fungsi ginjal menurun, minum 2 liter cuma keluar 500 CC. Akibatnya kelebihan cairan di tubuh dan paru-paru membesar,” jelas Zamhir.
 
Tak hanya gula dan garam, cara lain dengan membatasi makanan berlemak yang menyebabkan kolesterol tinggi. Seseorang dengan penyakit hipertensi harus menjaga tekanan darah di bawah 140/90.
 
“Setelah itu jalani olahraga. Banyak pasien bilang olahraga itu sulit. Di waktu yang sibuk kapan mau olahraga. Sabtu Minggu saja sudah libur di rumah, sudah capek. Namun coba tetap dengan olahraga jalan kaki,” ungkapnya. 
 
 
 
 
Sumber: jawapos.com

Berita Lainnya

Index