Debat Publik Pilkada Inhu, Pengamat Komunikasi Riau Sebut Paslon Nomor Urut Dua Menguasai

Debat Publik Pilkada Inhu, Pengamat Komunikasi Riau Sebut Paslon Nomor Urut Dua Menguasai
Pengamat komunikasi Riau, Dr Belli Nasution S.IP, MA

INHU - Pelaksanaan debat kandidat Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hulu (Inhu) yang digelar pada Rabu (11/11/2020) malam menghasilkan ide-ide serta gagasan dari masing-masing Pasangan Calon (Paslon) untuk pembangunan Kabupaten Inhu ke depan. Namun melihat dari gaya komunikasi politik masing-masing Paslon, pengamat komunikasi Riau, Dr Belli Nasution S,IP, MA menilai Paslon nomor dua lebih menguasai teknis.

Belli yang juga merupakan dosen program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Riau (Unri) itu menilai gaya komunikasi politik dari masing-masing Paslon Bupati dan Wakil Bupati Inhu dalam menyampaikan pesan-pesan kebijakan politik yang akan mereka lakukan. 

"Bidang kesehatan, ekonomi, lahan, dan tata ruang yang banyak terlihat di debat kali ini," kata Belli.

Dalam debat kandidat, masyarakat melihat jawaban para Paslon terhadap sejumlah persoalan-persoalan tersebut.

"Masyarakat akan lebih rasional melihat kebijakan politik yang memberikan solusi," katanya.

Dalam hal ini, Paslon yang lebih banyak merespon dengan emosional tentang kebijakan pemerintah sebelumnya dinilainya sebagai bentuk komunikasi politik yang tidak baik. 

"Jadi bukan komunikasi yang membuat emosi masyarakat juga ikut terpancing," katanya.

Latar belakang profesi dan latar belakang pendidikan yang berbeda antara masing-masing Paslon menurutnya lebih mewarnai debat kandidat. 

"Profesi itu track record dalam berkarir. Dari lima kandidat, bermacam-macam profesi itu terlihat. Profesi akan mewarnai ide-ide dia bagaimana merespon situasi dan membuat kebijakan ke depan," ujarnya. 

Meski berasal dari berbagai latar belakang profesi berbeda, Belli menyampaikan terlihat jelas Paslon yang mampu berkomunikasi dengan baik. 

"Saya tidak akan menilai satu per satu, secara umum ada dua Paslon yang lebih piawai menerjemahkan ide-idenya, bagaimana nanti dia menerapkannya di lapangan," katanya. 

Sementara beberapa Paslon lain dinilainya hanya berbicara beberapa ide normatif dan lebih emosional.

Paslon nomor urut dua, Rezita Meylani Yopi - Junaidi Rachmat dinilai sebagai Paslon yang lebih menguasai teknis. Hal ini didorong oleh kapabilitas Cawabup nomor urut dua, Junaidi Rachmat sebagai mantan Kepala Bappeda Kabupaten Inhu. 

"Paslon nomor urut dua, Cawabupnya dari Bappeda. Secara teknis dia lebih menguasai. Lebih masuk akal untuk penerapan di lapangan," katanya.

Kemudian latar belakang keilmuan Cabup nomor urut dua, Rezita Meylani Yopi dari ekonomi serta sebagai pengurus organisasi dinilai memiliki gaya berkomunikasi yang baik dalam merespon serta memberikan penjelasan. 

"Saya melihat cara komunikasi politik calon yang lain agak lebih lemah," pungkasnya.***

#Politik

Index

Berita Lainnya

Index