Jatuh Dua Kali dari Motor, Bupati Inhu Bangkit dan Semangat Kunjungi Dusun Datai

Jatuh Dua Kali dari Motor, Bupati Inhu Bangkit dan Semangat Kunjungi Dusun Datai

INHU - Bupati Indragiri Hulu (Inhu), H. Yopi Arianto, SE berkunjung ke Dusun Datai, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Sabtu 5 Juli 2020.

Dusun Datai ini dihuni oleh mayoritas masyarakat Suku Talang Mamak dan lokasinya berada di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Dusun tersebut merupakan daerah terpencil yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi. 

Untuk mencapai lokasi, Bupati Yopi menempuh perjalanan selama kurang lebih 5 jam, bahkan karena akses menuju Dusun Datai sangatlah ekstrim, kondisi jalan yang kecil, berkelok-kelok, dan naik turun yang cukup curam membuat Bupati Inhu dua kali terjatuh dari sepeda motornya.

Setelah terjatuh, Bupati Yopi bangkit dan semakin semangat untuk menuntaskan perjalannya, sesuai dengan semboyan yang tersemat kepadanya " tak ada kata menyerah"  hal itu juga berlaku untuk menuntaskan keinginannya berjumpa dengan masyarakat Suku Talang Mamak di Dusun Datai, Desa Rantau Langsat.

Rasa lelah yang dirasakan selama lima jam perjalanan akhirnya sirna, tatkala Bupati Yopi tiba di Dusun Datai dan bertemu dengan masyarakat yang memang sudah menunggu kehadirannya. Momen tersebut menjadi sejarah bagi warga Datai, pasalnya Bupati Yopi adalah bupati kedua yang menginjakkan kaki di dusun Datai, dimana sebelumnya Bupati Inhu periode tahun 1989 -1999 Ruchiyat Saefudin.

Kepada warga Dusun Datai, Bupati Yopi mengaku baru pertama kali tiba di Dusun Datai, Kecamatan Batang Gansal, Inhu.

"Perjalanan saya mengasyikan, dan saya gembira setibanya di sini melihat warga sehat-sehat semua," ujar Bupati Yopi melihat kegembiraan warga yang menyambut kehadirannya.

Selanjutnya, Bupati rombongan menyempatkan berkeliling kampung dan menyapa warga dari rumah ke rumah. Saat berbincang-bincang dengan warga, ia menanyakan satu per satu persoalan yang sering dihadapi warga Datai. 

Kemudian, Bupati dan rombongan disambut silat dan kemudian diajak duduk bersama di atas tikar yang sudah disediakan di halaman rumah warga. Pada kesempatan itu, Bupati Yopi berdialog dengan warga sambil menampung aspirasi warga. Hal itu tentu tidak disia-siakan oleh warga Datai dan perangkat desa hingga kecamatan.

Dari dialog tersebut, persoalan yang umum disampaikan oleh warga adalah akses sulit menuju Dusun Datai dan Desa Rantau Langsat secara umum. Hal ini dikarenakan lokasi desa yang sebagian besar berada di areal TNBT, sehingga banyak aturan yang mengikat soal pembangunan di desa tersebut.

Kepala Desa Rantau Langsat, Jelita Saripudin menyampaikan bahwa, kalau melihat situasi dan kondisi, tanpa dukungan pemerintah, Dusun Datai agak sulit untuk maju, karena akses jalan menjadi persoalan utama.

Begitu juga dengan yang disampaikan oleh Camat Batang Gansal.

"Jalan menuju akses keluar masih memakai jalan kebun, boleh gak akses jalan ini dibuka," ujar Elinaryon.

Pembukaan akses jalan yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga. Harapannya apabila akses jalan sudah baik, maka hasil pertanian warga bisa dengan mudah dipasarkan. Selain itu, akses jalan juga menyulitkan warga Datai untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

Seperti yang diketahui di Dusun Datai hanya ada Polindes, namun tidak memiliki tenaga kesehatan yang tetap. Sehingga warga terpaksa harus berobat ke luar dusun. Namun sekali lagi, kondisi jalan yang sulit membuat warga mengurungkan niat untuk berobat ke luar.

Karena perbaikan jalan tersebut menyangkut aturan pelestarian taman nasional, maka keluhan warga dijawab oleh Kepalai Balai TNBT.

Wanita bernama lengkap Fifin A Jogasara itu menyampaikan dirinya tidak dapat memungkiri persoalan yang disampaikan oleh perangkat desa dan kecamatan tersebut.

"Kami tidak menutup mata, kami juga ingin akses yang lebih bagus," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk perbaikan jalan tersebut. Namun Fifin juga menyampaikan, selama ini mereka juga sudah melakukan berbagai program pembinaan masyarakat di sekitar areal TNBT, salah satunya adalah pembinaan kelompok tani budidaya lebah kelulut.

Pada kesempatan itu, Fifin juga berharap agar warga turut menjaga pelestarian taman nasional.

"Jangan sampai menebang pohon, kalau ada orang di luar yang ada niatan mohon dicegah. Mari sama-sama kita menjaga kawasan," ujarnya.

Setelah mendengar jawaban dari Kepala Balai, Bupati Yopi kembali berbicara di hadapan warga Datai.

Yopi menyampaikan semua aspirasi warga tersebut diterimanya untuk kemudian dibahas di tingkat kabupaten. Namun sesuai dengan tujuan awal kedatangannya ke Datai, Yopi berniat untuk memajukan masyarakat yang tinggal di daerah marjinal seperti itu.

Hal ini dibuktikannya dengan memberikan bantuan beasiswa kepada salah satu anak Talang Mamak dari pedalaman TNBT yang kini sedang menempuh pendidikan kebidanan di Pekanbaru.

"Saya salut karena setelah lulus dia ingin mengadi di kampungnya, ini sebenarnya yang saya harapkan. Karena itu, Pemda memberikan beasiswa kepada anak tersebut," katanya.

Begitu juga kata Yopi, Pemda Inhu membuka peluang beasiswa bagi anak-anak dari pedalaman TNBT untuk menggapai pendidikan yang lebih baik guna meraih cita-citanya.

"Doa kita bagaimana anak-anak kita berguna bagi bangsa dan agama, peluang itu tetap ada," ujarnya memberikan motivasi kepada warga di Dusun Datai.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Inhu, Riswidiantoro, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Syahrudin, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Nursisman, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu, Ergusfian, Kabag Protokoler Supandi, dan Camat Batang Gansal, H. Elinaryon.(ind)

#Inhu

Index

Berita Lainnya

Index