INHU-Badan Executif Mahasiswa (BEM) kampus STIA Rengat menggelar Musyawarah luar biasa (MLB), Sabtu (28/12)
MLB berlangsung di aula kampus STIA jalan Azki Aris Rengat, hadir pengurus BEM periode 2019 - 2020, pengurus BEM demisioner dan dosen perwakilan kampus STIA Rengat.
Ketua panitia pelaksana MLB Yuyu Indra mengatakan MLB dilatar belakangi desakan dari pengurus BEM periode 2019 - 2020 itu sendiri agar kepengurusan BEM berjalan Dengan semestinya.
"Selama ini kepengurusan BEM yang dipimpin oleh Presiden mahasiswa BEM periode 2019 - 2020 tidak ada kecocokan antara pengurus, jadi didalam MLB ini kita akan mencarikan solusi jalan keluar agar kepengurusan berjalan dengan sempurna, yang sebelumnya tidak nampak BEM itu berkerjasama dalam melakukan program kerja yang ditetapkan" ujar Yuyu Indra.
Sementara Lutriadi salah satu anggota BEM mengatakan ketidak puasannya terhadap kinerja Presma BEM dalam menjalankan roda organisasi yaitu adanya pelanggaran terhadap AD ART dan tidak adanya integritas yang ditunjukkan oleh Presma.
" Bayangkan saja Sudah 6 bulan semenjak terpilih belum ada Musker, jadi bagaimana mau menjalankan program, dan yang paling patal adanya pelanggaran Ad art yang telah di lakukan Presma" ujarnya.
Dari pantauan selama penyelenggaraan MLB berlangsung tidak ada kendala yang berarti, namun ada debat yang sengit diantara peserta MLB, dan kemudian di akhir MLB mendapatkan hasil kesepakatan bahwa periode Presma yang berakhir sekitar 7 bulan lagi ini dapat dilanjutkan dengan bersyarat yang telah diminta oleh peserta MLB serta Presma dan dapat disepakati yaitu Presma harus melakukan program dan perbaikan terhadap pelanggaran ad art.
