Kunjungi Daerah Marginal Dusun Datai, Karang Taruna Batang Gansal Serahkan Bantuan

Kunjungi Daerah Marginal Dusun Datai, Karang Taruna Batang Gansal Serahkan Bantuan
Inilah sebagian anak Suku Talang Mamak yang ada di Dusun Datai, mereka sangat riang gembira pada saat mendapatkan buku dari Karang Taruna Batang Gansal 

INHU - Mustakim, Ketua Karang Taruna Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Idragiri Hulu (Inhu) melakukan kunjungan ke Dusun Datai beberapa waktu yang lalu. Dusun tersebut masih termasuk kawasan Desa Rantau Langsat di Kecamatan Batang Gansal.

Adapun maksud dan tujuan Mustakim berkunjung ke Dusun Datai ingin mengenal lebih dekat, bagaimana kehidupan masyarakat kesehariannya di daerah tersebut. 

Mustakim pergi ke wilayah marginal itu tidak sendirian, ada beberapa rekannya yang turut mendampingi perjalanannya.

Perjalanan untuk sampai ke dusun Datai tidaklah mudah, sebab belum ada akses jalan yang resmi untuk menuju dusun itu. 

Mustakim mengungkapkan, ada 2 alternatif untuk menuju dusun Datai, yang pertama melalui jalur sungai yaitu melewati Sungai Gansal dengan durasi waktu hingga 2 hari 1 malam dengan menggunakan boat atau sampan mesin. 

Akses kedua melalui jalan darat, dimana jalan darat ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda 2 alias sepeda motor. Melalui jalan darat ini kita bisa masuk melalui Simpang Petai, Desa Keritang (Inhil). 

Selanjutnya perjalanan menelusuri areal Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Melalui jalur darat, kita bisa menempuh jarak waktu sekitar 3 jam perjalanan dengan rute penuh rintangan melewati perbukitan dan hutan belantara. 

"Dusun Datai merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa Rantau Langsat yang masih marginal. Dusun ini dihuni oleh masyarakat adat Talang Mamak yang masih memegang teguh kepercayaan dan adat turun temurun dari nenek moyang mereka," ujar Mustakim kepada Riaukarya.com, Selasa 30 Juli 2019.

Dusun Datai berada di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) dan terdapat kurang lebih 80 Kepala Keluarga (KK).

"Masyakarat Datai sendiri masih hidup bergantung alam, dengan memanfaatkan tanaman hutan seperti, jernang, madu, karet, damar dan hasil hutan lainnya," ungkapnya.

Dijelaskannya lagi, yang menjadi fokus dan sorotannya saat berkunjung ketempat itu, yakni ingin melihat lebih dekat bagaimana kehidupan anak - anak disana dalam kesehariannya. 

Keseharian anak-anak di Dusun Datai tentu saja sangat jauh berbeda dengan anak-anak yang berada di daerah kita pada umumnya. Karena di Dusun tersebut tidak ada yang namanya listrik, jaringan internet bahkan akses jalan saja sangat sulit untuk ditempuh. 

Walaupun demikian, di dusun itu sudah dibangun tempat untuk anak-anak belajar. Satu bangunan sekolah yaitu SDS Marginal dengan memiliki 2 ruangan.

Mustakim menyebutkan, ada sekitar 50 orang anak yang bersekolah di dusun itu. 

"Saya sangat terkesan dan salut dengan anak-anak masyarakat adat Talang Mamak di dusun Datai, semangat belajar dan ingin tahu akan pengetahuan mereka cukup tinggi," kesannya. 

Pria yang dikenal tegas ini juga berharap, untuk dusun tersebut adanya bantuan program  sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara berkelanjutan untuk anak-anak masyarakat adat talang mamak dari berbagai unsur dan instansi terkait.

"Kita harus peduli, karena mereka perlu perhatian dari kita semua. Jangan lihat mereka siapa dan dimana, tetapi lihatlah  mereka karena kita sama-sama putra putri bangsa yang memiliki hak yang sama. Dan kewajiban kita adalah membantu mereka yang memang sangat membutuhkan kita, terutama dalam menyetarakan mereka dalam mendapatkan ilmu dibangku sekolah," papar Mustakim yang juga merupakan Guru di SMKN 1 Batang Gansal ini.

Dalam lawatannya ke dusun Datai, Mustakim dan rombongan  menyerahkan bantuan berupa buku dan alat tulis kepada anak-anak Suku Talang Mamk. Dimana peralatan tulis tersebut, mereka dapatkan dari berbagai donasi masyarakat dan iuran pemgurus dan anggota Karang Taruna Kecamatan Batang Gansal.(ris)

Berita Lainnya

Index