Dulu Mencari Batu di Sungai dan Berjualan Es Keliling, Kini Menjadi ASN Diskominfo Inhu

Dulu Mencari Batu di Sungai dan Berjualan Es Keliling, Kini Menjadi ASN Diskominfo Inhu
Ali Sadikin S.Kom

INHU - Pernah menjadi pencari batu di Sungai Benio dan berjualan es keliling, tidak membuat dia gengsi dan minder bergaul dengan anak-anak seusianya. Hidup dengan penuh perjuangan dan kerja keras, justru mampu membuat dirinya teguh dalam menatap masa depan. Dan seiring perjalanan waktu, perjuangan dan kerja keras itu menuai hasil. Siapa sangka, sosok yang dulu pernah menjadi tukang cari batu di Sungai Benio dan berjualan es keliling itu, kini menjadi Kepala Seksi Hubungan Media dan Statistik pada Bidang Layanan Komunikasi dan Informatika Diskominfo Kabupaten Indragiri Hulu.

Begitulah salah satu gambaran perjalanan  hidup  sosok yang bernama  Ali Sadikin S.Kom. Masa sulit yang sempat ia rasakan semasa kecil dulu, adalah semangat dan motivasi yang luar biasa bagi dirinya untuk berjuang dan menatap masa depan lebih baik lagi. 

Semangat anak kampung, begitulah kata yang cocok dialamatkan pada diri Ali Sadikin. Anak ke lima dari sembilan bersaudara ini mengawali pendidikan di SDN 021 Kota Medan. Pada saat kelas 5 SD, Ali kecil harus berjualan es keliling milik tetangganya dan mencari batu di sungai untuk menambah biaya sekolah dan jajan.

Kemudian, pada kelas 6 SD, Ali juga mulai membantu orangtuanya menjadi buruh di kebun karet milik tetangganya.

Setelah tamat SD, pria kelahiran Kota Medan, kecamatan Kelayang 38 tahun silam itu meneruskan pendidikan di SMP Negeri 1 Kota Medan, pada waktu kelas 3 SMP, dirinya ingin masuk Pondok Pesantren Gontor di Jawa Timur, namun karena keterbatasan biaya akhirnya keinginannya hanya menjadi hayalan belaka.

Tamat SMP, Ali melanjutkan pendidikan di SMAN 2 Rengat dan tinggal di rumah sepupu dari Ibunya, tepatnya di kelurahan Kampung Besar Seberang, kecamatan Rengat. Ketika kelas 3 SMA, dirinya bercita-cita menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), namun lagi-lagi karena terbatas biaya, akhirnya cita-cita tersebut kembali kandas. 

Ditengah kegalauannya tersebut,Ali berencana merantau kerja laut di daerah Kuala Enok, kabupaten Indragiri Hilir, akan tetapi, ia mengurungkan niatnya tersebut, dikarenakan ada salah seorang gurunya yang bernama Syaharuddin Idrus menasehati dan menyarankan padanya agar melanjutkan kuliah.
Pada tahun 2000, setelah tamat SMA, dengan keterbatasan dana kala itu, akhirnya dilakukan musyawarah keluarga. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya keluarga Ali sepakat untuk menjual 2 ekor kerbau dengan harga per ekornya Rp1.500.000. Hasil penjualan tersebut, akan dijadikan modal kuliah Ali ke Yogyakarta.

Di Yogyakarta, Ali kuliah di AMIK Yapindo,  baru berjalan 6 semester, karena ada sesuatu hal, dirinya akhirnya pindah kuliah di Universitas Teknologi Yogyakarta dan selesai pada tahun 2006.

Setelah selesai kuliah, ia pulang ke Riau ngekost di Ibu Kota Riau, yaitu Kota Pekanbaru. Pada awal 2007, Ali mulai bekerja sebagai desain iklan di salah satu perusahaan media cetak yang bernama Metro Riau.

Bertahan hanya 1 tahun, Ali kemudian pindah kerja di media cetak Riau Review selama 1 bulan. Merasa rezekinya kurang lancar di kota Pekanbaru, Ali memutuskan untuk balik kampung ke desa Kota Medan, kecamatan Rakit Kulim, kabupaten Indragiri Hulu.

Tidak lama baginya mencari pekerjaan baru, pada tahun yang sama ia diterima bekerja di FIF sebagai tenaga surveyor. Setelah dijalani kurang lebih 2 tahun, pada tahun 2009 mencoba peruntungan mengikuti tes CPNS, namun gagal. 
Kegagalan tersebut, tidak menjadikan Ali putus asa, hingga pada tahun 2010, ia kembali mengikuti tes CPNS jurusan pranata komputer. Dari 36 peserta, hanya 6 peserta yang diterima menjadi CPNS, salah satunya adalah Al Sadikin.

Sebagai sosok  yang boleh dikatakan sukses saat ini, Ali bukanlah tipe orang yang lupa akan perjalanan masa kecilnya yang penuh cerita perjuangan dan kesusahan itu. Dan apa yang dialaminya itulah, yang membuat bapak dari tiga anak  ini tidak  pernah  sombong bahkan selalu tampil sederhana.

Kini Ali Sadikin, si penjual es keliling dan pencari batu di sungai menjadi ASN di Pemkab Inhu dan memiliki beberapa unit usaha, salah satunya yaitu toko pertanian di kelurahan Pematang reba, kecamatan Rengat Barat.***
 

#Lifestyle

Index

Berita Lainnya

Index