Konflik Antar Gajah Jadi Kendala Penggiringan Gajah Liar di Riau

Konflik Antar Gajah Jadi Kendala Penggiringan Gajah Liar di Riau
Proses penggiringan gajah liar di Riau (Foto: dok BBKSDA )

INHU - Proses penggiringan 4 ekor gajah liar yang sebelumnya memasuki perkebunan sawit di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau mengalami beberapa kendala. Tim petugas dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyebut kendala yang dihadapi termasuk adanya konflik antara gajah liar dengan gajah latih.

Empat gajah liar itu digiring dari wilayah Kecamatan Peranap menuju ke Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) sejak Kamis (13/6) siang. Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Andri Hansen Siregar, menyebut kendala awal ditemui saat gajah-gajah liar yang digiring itu melintas di perkebunan karet tua di Desa Batu Rijal Hilir.

"Kita kesulitan karena banyaknya tenaga, kan pohon-pohon yang menyulitkan untuk dilintasi. Satu sisi, gajah liar senang berada di lokasi ini karena tempatnya yang rimbun serta ada kubangan air," kata Hansen dikutip dari detikcom, terbit Jumat (14/6/2019).

Hingga hari ini pun 4 gajah liar itu masih berada di perkebunan tersebut. Para gajah liar itu enggan bergerak karena menurut Hansen telah merasa nyaman di lokasi itu.

"Dua gajah latih kita sempat memukul gajah liar karena sulit digiring. Terjadi konflik sesama gajah. Gajah liar sudah ketakutan karena dipukul gajah latih," kata Hansen.

Selain kendala tentang lokasi perlintasan dan konflik gajah liar-gajah latih, Hansen menyebut ada kendala lainnya terkait masyarakat sekitar. Sebab menurut Hansen, masih ada masyarakat yang beraktivitas di jalur penggiringan gajah liar itu padahal sebelumnya telah disosialisasikan agar masyarakat tidak beraktivitas dulu.

"Beruntung saat warga menakik karet gajah liar langsung menghindar. Kalau tidak, gajah akan jalan terus dan pasti warga tadi akan menjadi korban. Bisa saja diinjak-injak gajah di tengah semak belukar itu," kata Hansen.

"Kalau ada aktivitas ini akan menghambat proses penggiringan kita. Makanya kita harapkan kesadaran masyarakat setempat untuk menghentikan aktivitasnya sementara," imbuh Hansen.

Hansen pun belum dapat memastikan kapan gajah-gajah liar itu akan sampai ke TNTN. Apalagi, masih ada 2 gajah liar lain yang belum digiring ke TNTN.

"Apalagi yang kita giring ini baru 4 ekor saja. Dua ekor gajah liar yang ada di Kecamatan Kelayang belum bisa kita giring untuk disatukan dengan 4 ekor gajah lainnya. Mereka ini berasal dari satu kelompok yang sama," kata Hansen.***

Berita Lainnya

Index