Tim SAR Gabungan Temukan Sepasang Sandal Milik Orang Hilang di Kelok 9

Tim SAR Gabungan Temukan Sepasang Sandal Milik Orang Hilang di Kelok 9
Tim SAR Gabungan Temukan Sepasang Sandal Milik Korban Hilang di Kelok 9, Selasa (26/3/2019)(Foto: SAR)

Riaukarya.com - Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian terhadap Amreh Santoso (37) yang dinyatakan hilang pada Senin (25/3/2019) pukul 02.00 WIB kemarin mulai menemukan titik terang. Saat tim Basarnas menyusuri aliran sungai Sanipan, mereka menemukan sepasang sandal di tepi sungai. Namun, keberadaan Amreh sendiri sampai saat ini masih belum ditemukan.

“Sendal yang diduga milik Amreh sudah ditemukan saat tim melakukan penyisiran di jalur sungai batang Sanipan,” kata Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota, Robi Saputra kepada dilansir dari Covesia.com, terbit Selasa (26/3/2019).

Sandal pertama ditemukan pukul 11.00 WIB tepat dibebatuan sungai. Sedangkan sandal kedua ditemukan pukul 15.30 WIB dirawa-rawa sungai oleh petugas. Diperkirakan jarak sendal antara satu dengan yang lain sekitar 300 meter.

“Saat tim di lapangan menemukan satu sandal, tim memfokuskan pencarian di daerah sekitar untuk menyisir. Akhirnya sandal satunya lagi ditemukan setelah menyisir selama 4 jam lebih di sekitar lokasi,” kata Robi.

Informasi sandal Amreh ini ditemukan setelah tim pencarian pulang ke posko Basarnas yang didirikan di jembatan Kelok 9 sekitar pukul 16.00 WIB. Keluarga Amreh yang berada di posko langsung membenarkan sandal tersebut adalah milik Amreh.

“Sandal tersebut dibenarkan memang milik Amreh oleh kakak kandungnya bernama Aris yang ada di Posko,” kata Robi lagi.

Dengan ditemukannya sandal Amreh ini, Robi mengaku ada angin segar perihal keberadaan Amreh. Kemungkinan, pencarian akan difokuskan melalui jalur sungai Batang Sanipan.

“Kemungkinan akan kami fokuskan pencarian di Batang Sanipan. Soalnya ada petunjuk di sana,” kata Robi lagi.

Sebelumnya, Amreh dinyatakan hilang pada Senin (25/03/2019) pukul 02.00 WIB saat meminta izin kepada rekan-rekannya untuk buang air besar di sungai dekat tepi jalan Jembatan Kelok 9, Kabupaten Limapuluh Kota. Amreh yang merupakan warga Rengat, Riau tidak tahan lagi menahan sakit perut dan meminta sopir bus yang ditumpanginya bersama rekan-rekan untuk berhenti di Kelok 9.

Karena dilokasi gelap dan tidak ada penerangan jalan, Amreh hanya memanfaatkan senter Handphone miliknya sebagai penerangan. Namun setelah ditunggu 30 menit oleh rekan-rekannya di mobil, Amreh tak kunjung muncul. Bahkan HP miliknya tidak aktif lagi saat dihubungi.

Namun, istri dan rekan Amreh mendapatkan pesan SMS aneh dari Amreh beberapa jam setela dirinya dinyatakan hilang. Pesan kepada istrinya masuk pukul 05.15 WIB yang menyebutkan “Perkuatlah Beribadah”. Sedangkan pesan SMS kepada rekannya masuk pukul 06.00 WIB yang menyebutkan “Pergilah duluan, nanti saya nyusul dengan kuda putih,”. Saat dihubungi kembali, Handphone Amreh tetap tidak aktif.

Pesan ini membuat masyarakat di sekitar kelok 9 heboh dan berspekulasi bahwa Amreh dilarikan oleh orang Bunian (makhluk halus-red). Hal ini juga tidak ditampik karena lokasi hilangnya Amreh ini dikenal masyarakat sekitar sebagai tempat yang angker.

Karena diyakini dilarikan oleh orang Bunian, masyarakat berinisiatif untuk melakukan pencarian dengan menggunakan jasa dukun. Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh keluarga Amreh dengan alasan Syirik.***

#Hukrim

Index

Berita Lainnya

Index