Terdampak Banjir, Puskesmas Kulim Jaya Inhu Tetap Layani Masyarakat

Terdampak Banjir, Puskesmas Kulim Jaya Inhu Tetap Layani Masyarakat
Beginilah kondisi Puskesmas Kulim Jaya Kecamatan Lubuk Batu Jaya yang terdampak banjir

INHU - Banjir yang melanda Desa Kulim Jaya Kecamatan Lubuk Batu Jaya Kabupaten Inhu berdampak terhadap Puskesmas setempat, pasalnya jalan akses dan halaman Puskesmas tersebut digenangi air.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Inhu, Elis Julinarti saat dikonfirmasi via seluler, Jumat 2 November 2018 mengatakan bahwa sesuai arahan Bupati Inhu, petugas kesehatan senantiasa siaga dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. 

Oleh karenanya, meski terdampak banjir, tidak menjadi penghalang dalam melayani masyarakat.

"Jadi masyarakat Kecamatan Lubuk Batu Jaya tidak usah khawatir, karena Puskesmas tetap melayani dan gedung puskesmas bagian belakang masih banyak yang bisa digunakan," tegasnya.

Waspada DBD 

Lebih jauh Elis menjelaskan, pada musim penghujan ini pihaknya juga telah mengimbau kepada seluruh Puskesmas yang ada di Inhu untuk siaga. 

Selain itu pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk waspada DBD dan terus menjaga kebersihan lingkungan. Pasalnya, pada musim hujan populasi nyamuk demam berdarah sangat cepat berkembang biak.

"Pada musim hujan biasanya serangan demam berdarah akan mudah datang sehingga dibutuhkan langkah untuk pencegahannya. Meskipun belum ada korban namun kami imbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan," ungkapnya.

Wanita yang dikenal ramah ini mengatakan, penyakit demam berdarah merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue.

Virus itu dapat masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari jenis Aedes seperti Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus.

"Nyamuk itu dapat mengganggu sistem pembekuan darah dan pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan perdarahan bagi korban. Karena itu, imbauan dan sosialisasi terhadap pencegahan kepada seluruh masyarakat terus kami lakukan," katanya.

Lebih lanjut Elis menjelaskan, pada musim hujan seperti saat ini populasi nyamuk demam berdarah meningkat. Sebab banyak tempat aliran air bersih sehingga nyamuk bisa beranak pinak dialiran dan disenangi nyamuk Aedes Aegypti.

"Di aliran air bersih nyamuk akan mudah berkembang dan semakin potensial menggigit anak maupun remaja sehingga akhirnya terjangkit demam berdarah," jelasnya.

Meski demikian, kondisi tersebut dapat dicegah jika warga masyarakat bisa menutup sumber-sumber genangan air pada lingkungan sekitarnya.

"Selain itu juga dengan cara menguras dan menyikat bak mandi serta menaburkan bubuk abate tempat yang ada genangan air dapat mengantisipasi terjadinya serangan nyamuk demam berdarah ini," terang Elis. (azi)

Berita Lainnya

Index