Bangkitkan Api Semangat Sumpah Pemuda 1928

Bangkitkan Api Semangat Sumpah Pemuda 1928
M. Zainal Redo (Anggota DPD KNPI Indragiri Hilir)

 

Perwakilan pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul di sebuah gedung di daerah Kwitang Jakarta. Mengikrarkan diri sebagai "Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yaitu Indonesia". Sungguh, sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia, yang disebut Sumpah Pemuda tepatnya 28 Oktober 2018.

Sumpah Pemuda dibacakan di arena Kongres Pemuda ke-2, dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama, dan daerah, yang berbunyi :

"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia".

Dari belahan barat Indonesia terdapat nama Mohammad Yamin. Seorang pemuda kelahiran Sawah Lunto Sumatera Barat yang mewakili organisasi pemuda Sumatera, Jong Sumatranen Bond. Dari belahan Timur Indonesia kita menemukan pemuda bernama Johannes Leimena, kelahiran Kota Ambon Maluku, mewakili organisasi pemuda Jong Ambon. Ada juga Katjasungkana dari Madura, dan Cornelis Lefrand Senduk mewakili organisasi pemuda Sulawesi, Jong Celebes. 

Seorang Mohammad Yamin dari Sawah Lunto dapat bertemu dengan Johannes Leimena dari Ambon. Bagaimana seorang Katjasungkana dari Madura dapat bertemu dengan Lefrand Senduk dari Sulawesi. Bukan hanya bertemu, tapi mereka juga berdiskusi, bertukar pikiran, mematangkan gagasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen keindonesiaan. 

Kita harus bersyukur atas sumbangsih para pemuda zaman itu yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda. Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsa ini. 

Kita bandingkan dengan era sekarang. Hari ini, sarana transportasi umum sangat mudah. Untuk menjangkau ujung timur dan barat Indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Untuk dapat berkomunikasi dengan pemuda di pelosok-pelosok negeri ini cukup dengan menggunakan telepon genggam. Tidak perlu menunggu datangnya tukang pos, komunikasi dapat kita lakukan 24 jam, kapan pun dan di mana pun. 

Namun, justru dengan berbagai macam kemudahan yang kita miliki hari ini,  justru kadang kita sering berselisih paham, mudah sekali menvonis orang, mudah sekali berpecah belah, saling menghujat satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian. Seolah-olah kita ini dipisahkan oleh jarak yang tak terjangkau, atau berada di ruang isolasi yang tidak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa yang tinggi dan tebal.

Padahal, dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang kita miliki hari ini, seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul, bersilaturahim dan berinteraksi sosial. Seharusnya, tidak ada tempat untuk salah paham apalagi membenci, karena semua hal dapat dikonfirmasi dan diklarifikasi secepat mungkin hanya dalam hitungan detik.

Hari ini, kita sedang di puncak piramida bertengger pemuda-pemuda dengan bermacam karakteristik unik. Generasi ini sering disebut Generasi Millenial. 

Generasi yang semuanya serba cepat bahkan cenderung instan. Generasi yang mudah bosan. Anti-kemapanan dan anti-mainstream, selalu ingin hal-hal baru. Loyalitas pada perubahan itu sendiri. Meski begitu, generasi ini yang suka bekerja sama. Watak umum yang suka berkumpul dan berkolaborasi. bukan tipologi Ronin, yang suka bertarung sendirian.

Semoga ini menjadi pertanda baik bagi generasi mendatang. Semangat gotong royong harus mulai tumbuh di usia muda. Begitulah yang ditunjukkan oleh para pemuda di Kongres Pemuda ke-2 yang melahirkan Sumpah Pemuda. Untuk dapat berkumpul dan berkolaborasi diperlukan kesepahaman, kepercayaan, dan komitmen. Dan, untuk mencapai itu lebih dulu dibutuhkan keberanian untuk menanggalkan beban psikologis, dan juga sekat-sekat sosiologis di antara kita.

Ayo ...
para pemuda bangkit bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan api semangat Sumpah Pemuda 1928. 

Selamat hari sumpah pemuda
Pemuda kuat Indonesia maju

Oleh : M Zainal Redo
(Anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia Kab. Indragiri Hilir)

Berita Lainnya

Index