Hati-hati, Anda Bisa Jadi Tertuduh jika Salah Bertindak di TKP Kejahatan

Hati-hati, Anda Bisa Jadi Tertuduh jika Salah Bertindak di TKP Kejahatan
Ilustrasi
weRiau.com - Banum Daktiloskopi Identifikasi Ditreskrimum Polda Metro Jaya Aipda Wahyudin mengimbau masyarakat berhati-hati dalam bertindak di tempat kejadian perkara (TKP) kejahatan.
 
"Salah-salah, nanti malah warga yang sebetulnya tidak tersangkut kasus itu menjadi salah satu tertuduh," ujar Wahyudin ketika ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).
 
Ia mencontohkan kasus pencurian di rumah kosong. Seandainya warga nekat masuk ke TKP pencurian dan tidak sengaja memegang benda-benda yang juga disentuh pencuri.
 
"Kami pasti, kan, mengambil barang-barang di TKP untuk dijadikan barang bukti. Kalau warga memegang barang yang sama dengan yang dipegang pelaku, bisa jadi di benda tersebut akan ada lebih dari satu sidik jari," katanya. 
 
Polisi, lanjutnya, akan mengembangkan temuan itu dengan memanggil orang yang memiliki sidik jari yang identik.
 
"Jadi bisa saja warga yang sebenarnya tidak terlibat apapun dipanggil sebagai salah satu tertuduh, misalnya. Walaupun kami juga mempunyai teknik lain untuk memastikan apakah benar pemilik sidik jari itu terlibat pencurian atau tidak sengaja memegang saja," kata Wahyudin. 
 
Tak hanya itu, rambut yang rontok di sekitar TKP kejahatan juga dapat menjadi petunjuk polisi.
 
Ia mengatakan, sangat berisiko jika rambut warga yang tidak terlibat, rontok di sekitar TKP.
 
Selain sidik jari dan rambut, aroma tubuh warga yang tertinggal di sekitar TKP juga bisa terdeteksi anjing pelacak.
 
"Pencuman anjing pelacak itu sangat peka. Kalau kita sempat mendekati TKP setelah kejadian kejahatan terjadi misalnya, bisa jadi saat K9 (anjing pelacak) ditutun akan langsung mengonggong ke arah kita," ucapnya. 
 
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengimbau masyarakat turut membantu proses penyelidikan dengan menaati ketentuan-ketentuan di sekitar TKP.
 
"Misalnya di situ ada garis polisi, ya jangan dilanggar. Polisi punya pertimbangan tertentu mengapa kawasan tersebut harus steril," ujar Argo.
 
 
 
Sumber: Kompas.com

#Hukrim

Index

Berita Lainnya

Index