Diskominfo Inhu Himbau Masyarakat Waspada Konten Hoax

Diskominfo Inhu Himbau Masyarakat Waspada Konten Hoax
Kepala Diskominfo Inhu, Jawalter M.Pd
INHU - Di zaman serba canggih, berbagai informasi dapat dengan mudah diakses. Kondisi tersebut justru dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menyebar berita bohong alias hoax.
 
Atas kondisi tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Inhu pun mendorong masyarakat untuk cerdas dalam memilah berita untuk diakses di dunia maya dan meminta masyarakat mewaspadai derasnya konten hoax, terutama yang tersebar melalui social media.
 
Kepala Diskominfo Inhu, Jawalter Situmorang, M.Pd saat dikonfirmasi, Ahad (1/4/2018) mengatakan bahwa tidak semua masyarakat memiliki kemampuan mengenali atau memahami konten yang disampaikan di dunia maya, sehinga kewaspadaan harus ditingkatkan.
 
“Masyarakat kita harus cerdas menyaring kebenaran berita atau informasi yang berkembang, terutama bagi para generasi muda,” ujarnya. 
 
Dikatakan Jawalter, generasi muda patut menjadi perhatian utama karena mereka menjadi pengguna internet paling besar. Apalagi, diera saat ini dimana memiliki smartphone sangat mudah serta jaringan internet yang semakin luas.
 
Lebih lanjut, Jawalter mengungkapkan sebenarnya pihaknya sudah jauh-jauh hari melakukan sosialisasi dan mengimbau anti hoax, baik itu melalui website Diskominfo Inhu, maupun melalui siaran radio, dan baleho-baleho yang tersebar di beberapa lokasi strategis di Inhu.
 
Pria yang dikenal tegas ini juga menjelaskan bahwa sebagai informasi, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menindak tegas masyarakat yang menyebarkan informasi yang tidak sesuai fakta atau hoax di media sosial, hal tersebut sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektonik (ITE). Meski sifatnya hanya meneruskan kabar hoax tersebut.
 
Hoax sendiri kerap beredar di dunia maya dan bukan hal baru di media sosial. Ada tiga ketegori fake news atau berita palsu, ada yang bertujuan untuk hiburan dan ada juga yang bertujuan politis. Berita palsu ada yang dibuat untuk hiburan atau sekedar “lucu-lucuan”, bentuknya bisa berupa meme, pesan berantai atau infografis. 
 
Namun ada juga berita palsu yang dibuat untuk meraup keuntungan dengan mengundang “clickbait”. Informasi seperti ini dibuat dengan memelintir berita atau informasi sehingga seolah betul-betul terjadi. Informasi seperti itu harus dipilah lagi karena bermuatan merugikan orang lain. 
 
"Intinya kita harus waspada dan antisipasi hoax, jangan sampai akibat mengeshare info hoax, kedepannya malah berurusan dengan hukum," pungkasnya. (azi)

Berita Lainnya

Index