Sabu Senilai Rp 6,6 M Dari Cina Berhasil Dihadang di Jembatan Suramadu

Sabu Senilai Rp 6,6 M Dari Cina Berhasil Dihadang di Jembatan Suramadu
TAK BERKUTIK: Anggota BNNP Jatim dan Lantamal V Surabaya saat mengamankan Nandi Tri Misyar bersama barang bukti. (istimewa)
weRiau.com - Kawasan Jawa Timur terus menjadi incaran peredaran narkoba. Hal itu terbukti setelah tim Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim menangkap  seorang kurir  yang hendak mengedarkan 5,5 kilogram sabu-sabu (SS) di kawasan Jatim. 
 
Modusnya, SS senilai Rp 6,6 miliar tersebut dimasukkan dalam bungkus susu bubuk. Upaya penyelundupan SS tersebut berhasil digagalkan pada Selasa (6/3) dinihari.  Dari hasil penggagalan tersebut, anggota mengamankan seorang bandar yang diketahui bernama Nandi Tri Misyar,32, warga asal Probolinggo.  Nandi dihentikan saat mengendarai sebuah mobil sewaan di Jembatan Suramadu. 
 
Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Bambang Budi Santoso saat dikonfirmasi mengatakan, proses penangkapan tersebut dibantu dengan tim dari Lantamal V. Sebab tersangka tersebut diketahui menempuh jalur laut dan naik KM Doloronda dari Kepulauan Riau ke Pelabuhan Tanjung Perak. 
 
“Sehingga ketika ia turun ke Pelabuhan Tanjung Perak, kami sudah membuntutinya," ungkap Brigjen Pol Bambang.
 
Bambang menjelaskan dari penangkapan tersebut, anggota mengamankan  barang bukti berupa 5 paket besar dan 2 paket kecil SS. Narkoba dimasukkan ke dalam bungkus susu bubuk warna coklat silver. SS dengan berat sekitar 5,5 kilogram tersebut disembunyikan Nandi di tas ransel.
 
“Penyelundupan Sabu dalam bungkus susu tersebut bukanlah modus baru. Sehingga kami tak kesulitan mengidentifikasinya,” lanjut Bambang. 
 
Setelah Nandi ditanya terkait kepemilikan SS tersebut, ia mengakuinya. Hanya  saja ia mencoba kabur saat hendak diborgol. Tak ingin buronannya lolos, anggota memberikan tindakan tegas dengan melumpuhkan kaki Nandi dan membuatnya tersungkur. 
 
“Kami sudah berikan tembakan peringatan, namun tersangka tak menggubrisnya,” tandasnya. 
 
Sementara itu, Kabid Pemberantasan BNNP Jatim, AKBP Wisnu Chandra menambahkan setelah dilakukan pemeriksaan, SS tersebut dipasok dari China, kemudian dikirimkan ke kabupaten Bintan, Kepulauan Riau lalu oleh tersangka hendak dibawa ke Sampang, Madura. 
 
“Semua proses pengiriman dilakukan dengan jalur laut, kecuali saat hendak mengantarkannya ke Madura,” ungkap AKBP Wisnu. 
 
Wisnu mengatakan, SS yang dibawa tersangka memiliki kualitas super. Dengan kualitas tersebut, harganya juga cukup mahal. Jika ditaksir, 5,5 kilogram SS yang dibawa Nandi setara dengan Rp 6,6 miliar. 
 
“Biasanya memang SS dengan kualitas bagus dipasok dari Malaysia dan China,” terangnya. 
 
Kemudian saat dilakukan pemeriksaan, Wisnu mengatakan jika Nandi mengaku baru sekali menjadi kurir. Dia nekat mengantarkan narkoba tersebut lantaran iming-iming uang Rp 30 juta dari seorang bandar. Uang tersebut akan diterima jika ia berhasil mengantarkan SS tersebut ke Madura dengan selamat. 
 
“Hanya saja kami tak percaya begitu saja. Kami masih melakukan penyelidikan, sebab kami mendapati tersangka juga sudah sering melakukan transaksi,” tandasnya.
 
 
 
 
 
 
Sumber:jawapos.com

#Nasional

Index

Berita Lainnya

Index