Tak Diberi Makanan Enak, Anak di Siak Tega Bunuh Ayahnya

Tak Diberi Makanan Enak, Anak di Siak Tega Bunuh Ayahnya
Polisi olah TKP anak membunuh ayah. ©2018 Merdeka.com/Abdullah Sani
weRiau.com - Juhari (60), tewas belumuran darah dengan posisi telungkup di tangan anaknya sendiri. Perbuatan itu dilakukan pelaku lantaran korban tidak bisa memenuhi keinginan makanan yang enak. Padahal korban tidak memiliki pekerjaan tetap, hanya menjual buah-buahan hasil tanaman sendiri sebagai petani.
 
"Jenazah korban ditemukan di rumahnya, Jalan Said Ibrahim, Kelurahan Kampuang Rempak, Kabupaten Siak pagi tadi pukul 07.00 Wib," ujar Kapolres Siak, AKBP Barliansyah kepada merdeka.com Sabtu (24/2).
 
Korban meninggal dunia akibat penganiayaan yang diduga dilakukan anaknya tersebut. Jasadnya berlumuran darah di dapur rumah. Mayat korban tersebut, pertama kali ditemukan anaknya, Asro (20), ketika masuk dapur rumah dan melihat korban dalam keadaan telungkup sudah tidak bernyawa lagi.
 
"Kondisi ayahnya saat itu berlumuran darah di bagian wajah. Asro langsung menghubungi tetangganya, Syahrul (57)," kata Barliansyah.
 
Kemudian Syahrul melaporkan kejadian itu kepada ketua RT setempat dan meneruskannya ke Polsek Siak. Atas kejadian tersebut, Kapolsek Siak, dan anak buahnya serta Kasat Reskrim Polres Siak, juga Tim Identifikasi Polres, tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.
 
Pada saat kejadian, kata Barliansyah, istri korban Nurseha (63), sedang menginap di rumah orangtuanya di Gang Puyuh, Kampung Rempak.
 
Malam sebelum kejadian, Juhari tinggal di rumah bersama anak sulungnya Junaidi (22). Menurut pengakuan keluarga, anaknya tersebut (Junaidi), memiliki emosi yang labil dan mengalami gangguan jiwa.
 
"Pelaku selalu minta makan enak kepada korban. Diduga korban dipukul oleh pelaku karena tidak menuruti permintaannya," ucap Barliansyah.
 
Dari hasil olah TKP, di tubuh korban pada bagian wajah luka lebam, bagian mulut berlumuran darah akibat benda tumpul. Korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan Otopsi.
 
Saat ditemukan, posisi korban telungkup, tangan melipat di bawah dada, posisi kaki lurus dan tubuh kaku. Saat itu korban menggunakan kemeja, celana katun.
 
"Pelaku sudah diamankan. Nanti kita selidiki, apakah benar sakit jiwa atau tidak," kata Barliansyah. 
 
 
 
Sumber: merdeka.com

#Hukrim

Index

Berita Lainnya

Index