Ketika 'Partai' Ahok Mendukung Seluruh Cagub Riau

Ketika 'Partai' Ahok Mendukung Seluruh Cagub Riau
Padli AR
Jauh sebelumnya, saya sudah menduga-duga kalau partai pendukung ahok pada helat pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta tahun lalu akan menyebar dan tidak akan numpuk pada salah satu calon pilkada serentak 2018 ini.
 
Memang sih ada kecenderungan khawatir partai-partai ini dianggap sebagian masyarakat sebagai partai penista agama. Sehingga partai bergabung dengan partai lain mendukung calon kepala daerah. Namun, bukan itu sebenarnya satu-satunya hal mengapa partai ini berfusi, bukan karena mereka tidak akan lagi dapat dukungan. Banyak alasan yang perlu diperhatikan. 
 
Pertama, jumlah kursi yang harus dicukupi membuat elit partai berkali-kali merombak calon. Kita sama sama tahu salah satu syarat menjadi calon kepala daerah adalah mendapatkan perahu (jumlah kursi)  20 % dari suara legislatif. Atau bisa saja melalui jalur independen dengan mengumpulkan poto copy KTP yang tidak sedikit. Di Riau harus dikumpulkan kurang lebih 337.000 orang.  
 
Kedua, hubungan emosional elit partai daerah. Komunikasi yang intens, kerja sama yang terbangun, apalagi antar elit parpol ada hubungan persaudaraan (kekeluargaan)  maka sangat memengaruhi dukungan parpol terhadap calon. 
 
Ketiga, Deal-dealan Partai, kamu dapat apa, saya dapat apa. Mau bagaimanapun kokohnya koalisi partai di DPP, kebutuhan dan situasi lapangan di daerah tentu menjadi pertimbangan koalisi partai yang dibangun di daerah. 
 
Walaupun keputusan masih sentralistik tetapi laporan daerah pasti menjadi pertimbangan untuk memutuskan siapa calon yang akan diusung. Karena hal ini berkaitan dengan mesin  partai. Toh partai pasti menginginkan kemenangan dalam setiap pilkada. Bagaimana mungkin bisa menang kalau mesin partai tak jalan apalagi calon yang diusung seperti menegakkan benang yang basah.
 
Bagaimana dengan Riau
 
Hari ini sudah tampak dua calon. Walaupun belum final. Saya katakan belum final, karena belum ada parpol yang mendaftarkan calon gubernur dan wakilnya ke KPU sampai tanggal pendaftaran 8-10 Januari nanti. Artinya koalisi masih bisa berubah dari dugaan sementara. Andi Rahman-Suyatno dikabarkan sudah mendapatkan mandat PDIP-Golkar. Syamsuar-Edi Natar diusung PAN-PKS-Nasdem. 
 
Masih ada 5 partai yang belum memberikan dukungan PKB, PPP, Hanura, Gerindra, dan Demokrat. Tarik menarik dukungan pasti terjadi sampai hari akhir pendaftaran. Bahkan tidak menutup kemungkinan dua pasang calon yang digembar-gemborkan media bisa berubah. 
 
"Partai" Ahok dukung semua calon
 
Sikap sebagian masyarakat Riau yang menyatakan menolak mendukung partai pendukung ahok bukan tanpa alasan. Karena stigmanya yang mendukung ahok pasti mendukung perbuatan yang sudah ahok lakukan (penistaan agama). 
 
Namun, saya pikir perlu kedewasaan kita menyambut pilkada gubernur Riau ini. Apalagi kalau sampai terjadi semua partai pendukung ahok tersebar dan mendukung Semua calon yang Ada. Tentu kita tidak mungkin menjadi manusia pasif yang tutup mata menolak proses demokrasi ini. 
 
Disinilah kita perlu mengingat lagi bahwa politik itu kepentingan dan situasinya dinamis. Kita tetap harus ikut menyukseskan proses demokrasi Riau ini. Seperti kata Erdogan (Presiden Turki) "orang islam yang tidak peduli dengan politik maka orang yang berkuasa nantik tidak akan peduli dengan Islam". 
 
Dan pada situasi ini saya mengingat sebuah ayat dalam alquran yang artinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).
 
Lalu bagaimana sikap kita. Siapa yang akan kita pilih? Sebagai orang yang awam dalam politik saya cenderung mengikuti orang soleh, para ustadz, dan ulama dalam memilih pemimpin. Misal kita Bertanya pada Abdul Somad,  Kyai Mursyid,  Ustad Supandi,  dan Mustofa Umar dan masih banyak lagi yang lainnya, terutama ulama dan orang-orang yang paham dengan politik itu sendiri. Insya Allah ini adalah para ulama yang ahlussunnah wal jama'ah.***
 
 
 
Penulis:
Padli AR (Ketua KAMMI Riau

#Politik

Index

Berita Lainnya

Index