Pemprov Riau Tak Kunjung Bangun Turap, Warga Paskem Dihantui Rasa Takut

Pemprov Riau Tak Kunjung Bangun Turap, Warga Paskem Dihantui Rasa Takut
Salah satu rumah warga Desa Paskem Rengat nyaris amblas kedalam sungai

WeRiau.com- Puluhan warga Desa Pasir Kemilu (Paskem) Kecamatan Rengat yang bermukim disepanjang bekas lokasi ambruknya turap sungai Indragiri beberapa tahun lalu dihantui rasa cemas dan takut, sebab saat ini intensitas hujan cukup tinggi, sewaktu-waktu bisa terjadi abrasi sungai mengakibatkan rumah warga ambruk dan masuk kedalam sungai, sementara turap tak kunjung dibangun.  

 

Ketika hujan lebat, puluhan KK beserta anggota keluarga khawatir jika bibir sungai mengalami abrasi dan longsor karena tidak ada lagi turap yang menahan tiang penyangga rumah mereka dari longsor, parahnya lagi, keadaan ekonomi puluhan warga sekitar lokasi turap tersebut cukup memprihatinkan, rumah mereka hanya terbuat dari kayu.

 

Umumnya mata pencarian warga sekitar turap hanya tukang becak, binatu dipasar Rengat dan nelayan, sehingga wajar sangat takut jika rumah mereka ambruk karena abrasi, maka tidak ada lagi tempat berteduh dari panas dan hujan, sebab tidak mampu lagi membangun rumah atau gubuk.

 

“Cukup kemaren saja rumah saya ambruk kedalam sungai karena abrasi, karena saya tidak mampu lagi  membangun rumah, meski terbuat dari kayu dan beratap daun,” keluh Irhamna (45) salah seorang warga sekitar turap ditemui dikediamannya, Selasa (26/12) yang juga rumahnya ambruk ketika longsor beberapa waktu lalu.

 

Disebutkan, sejak turap sungai ambruk sekitar pertengahan tahun 2010 lalu, padahal turap baru selesai dibangun, sejak itu pula warga sekitar turap cemas dan takut jika terjadi abrasi, karena rumah mereka dipastikan juga ikut ambruk kedalam sungai.

 

Ternyata kekhawatiran warga itu benar, hanya selang beberapa minggu pasca ambruknya turap sungai, sedikitnya 10 unit rumah warga amblas kedalam sungai.

 

Untung saja ambruknya siang hari, sehingga tidak ada korban jiwa, karena saat longsor itu, warga masih bisa menyelamatkan diri, seandainya longsor terjadi tengah malam, pasti ada korban jiwa, sebab warga sedang tertidur.

 

Warga semakin cemas karena turap tak kunjung dibangun kembali, sementara keadaan cuaca tidak menentu dan permukaan air sungai Indragiri-pun sudah mulai naik lagi, membuktikan jika dihulu sungai curah hujan mulai meningkat.

Warga takut, dalam waktu dekat ini terjadi lagi longsor dan mengancam puluhan rumah, sebab saat ini jarak antara rumah dengan pinggiran sungai hanya berjalan 3-4 meter saja.

 

Keluhan serupa juga disampaikan Amran (46), jika hujan lebat turun rasa takut akan menghantui warga RT 09 RW 05, apalagi hujan lebat itu terjadi malam hari, maka semalaman warga tidak tidur, berjaga-jaga untuk menghadapi situasi yang terburuk.

 

Diungkapkan, begitulah penderitaan yang dialami sedikitnya 30 KK warga Paskem yang bermukim disepanjang lokasi turap sungai Indragiri yang telah hampir setahun ambruk.

 

Atas nama puluhan warga, ia bberharap agar Pemprov Riau secepatnya membangun kembali turap sungai Indragiri, sehingga masyarakat sedikit tenang dan tidak perlu lagi cemas serta merasa terancam (ril)   

 

Berita Lainnya

Index