Terkait Batal Tampilnya Drama Kolosal SMKN 1 LBJ, Kabag Protokoler Inhu Akhirnya Angkat Bicara

Terkait Batal Tampilnya Drama Kolosal SMKN 1 LBJ, Kabag Protokoler Inhu Akhirnya Angkat Bicara
Kabag Protokoler Setdakab Inhu, Supandi S.Sos, MP
RENGAT - Kepala Bagian Protokoler Setdakab Inhu, Supandi S.Sos, MP akhirnya angkat bicara terkait unggahan video di media sosial facebook yang sempat viral berkaitan dengan Drama Kolosal siswa SMKN 1 Lubuk Batu Jaya yang tidak jadi tampil usai pelaksanaan Upacara Hari Bhakti Transmigrasi ke 67 Kabupaten Inhu di lapangan bola kaki, Desa Pontian Mekar, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, (12/12/2017) yang lalu.
 
Saat ditemui tim redaksi weriau.com di ruang kerjanya, Jum'at (15/12/2017) siang, Kabag Protokoler Inhu, Supandi S.Sos, MP menyampaikan bahwa dirinya sudah  melihat video tentang dirinya yang sedang memberikan penjelasan kepada guru dan siswa SMKN 1 Lubuk Batu Jaya yang gagal tampil usai peringatan upacara HBT tersebut.
 
Pria yang dikenal bijaksana ini menegaskan bahwa tidak benar kalau drama kolosal siswa tidak tampil karena tampilnya barongsai pada acara hari Bhakti Tranmigrasi ke 67 di Kabupaten Inhu pada tanggal 12 Desember 2017 yang lalu.
 
Diterangkannya, pada Upacara Hari Bhakti Transmigrasi ke 67 di Kabupaten Inhu dilaksanakan di Desa Pontian Mekar, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, dan bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Bapak HM Haris Bupati Pelalawan dan personil upacara terdiri dari anak sekolah, para kepala desa extransmigrasi beserta perwakilan warga, para ormas, dan masyarakat setempat.
 
Kemudian, untuk memeriahkan upacara tersebut, maka ada agenda acara tambahan, yaitu pemberian bantuan pemerintah ke masyarakat dan hiburan berupa tarian nusantara, barongsai dan drama kolosal. Malam hari dilanjutkan campuran sari, randai, lomba tumpeng, lomba kuda kepang, tepung tawar dan lain-lain.
 
Supandi yang dikenal sebagai aktivis pada masa kuliah dulu ini juga mengungkapkan, dalam upacara dijadwalkan mulai pukul 8.30 WIB selesai 10.30 WIB. Sementara Bapak Bupati Inhu dan Bupati Pelalawan telah hadir pukul 8.00 WIB ditempat transit rumah Pak Kades setempat.
 
"Sampai pukul 8.30 WIB peserta upacara belum ramai datang, setelah menunggu beberapa saat, akhirnya upacara baru dimulai pada pukul 9.30 WIB," terangnya.
 
Setelah upacara selesai kemudian baru diisi dengan acara tambahan, tampil pertama tarian nusantara yang dibawakan oleh guru-guru seni se Kecamatan Lubuk Batu Jaya, kedua barongsai dari Vihara Paramita Rengat. Ketika penampilan barongsai belum selesai waktu sudah pukul 10.30 WIB dan Pak Bupati Pelalawan harus take off helikopter ke Pekanbaru. Selanjutnya pihaknya mengantar Bupati Pelalawan take off helikopter.
 
"Setelah itu, saya mendapat informasi bahwa siswa SMKN 1 Lubuk Batu Jaya tidak tampil dan kecewa. Sebagai rasa tanggung jawab saya sebagai Kepala Bagian Protokoler Setdakab Inhu, saya kembali kelokasi menemui mereka seraya minta maaf dan menerangkan kepada adek-adek kita, tak lama setelah itu muncul video di medsos tersebut," ungkap Supandi.
 
Terkait hal tersebut, Mantan Ketua KNPI Inhu ini menyadari bahwa kejadian seperti itu merupakan bagian dari resiko tugasnya, dan dirinya menegaskan siap dengan segala resiko tugas dan secara gentelmen atas nama pribadi dan panitia minta maaf kepada siswa siswi dan guru SMKN 1 Lubuk Batu Jaya. Menurutnya semua ini terjadi diluar rencana.
 
"Perlu diketahui, seluruh kegiatan Hari Bhakti Transmigrasi  dilaksanakan dengan iuran swadaya masyarakat termasuk uang pribadi Bupati Inhu, seperakpun tanpa menggunakan dana APBD," tutup Kabag Protokoler. (azi)
 

#Hukrim

Index

Berita Lainnya

Index