INHU - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Rengat menggelar sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan untuk tenaga kerja honorer bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Aula Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kecamatan Rakit Kulim, Rabu (13/12/2017).
Dalam acara tersebut diikuti oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) yang ada di Kecamatan Rakit Kulim.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Rengat, Iksarudin saat dikonfirmasi weriau.com melalui Bagian Kepesertaan, Jonggy Panjaitan mengucapkan terimakasih kepada UPT Disdikbud Rakit Kulim yang telah membantu memfasilitasi terlaksananya acara sosialisasi tersebut.
Diterangkannya, acara tersebut sengaja dilaksanakan dengan tujuan agar seluruh penyelenggara Negara non ASN, utamanya tenaga honorer dapat mengetahui dan segera terlindungi program dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan.
Menurut Jonggy, masih banyak guru honorer yang hidupnya belum sejahtera dan tidak mendapatkan jaminan masa tua, bahkan jaminan kecelakaan pada saat menjalankan tugas mulianya untuk mendidik generasi bangsa.
"Program BPJS sangat penting, karena risiko kecelakaan kerja dan kematian bisa datang kapan saja dialami semua orang," ucapnya.
Ia menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan menjangkau jaminan kecelakaan kerja di darat, laut dan udara, mulai dari transportasi ke rumah sakit hingga tunjangan jika si pekerja mengalami kecacatan.
"Kalau ada jaminan, guru honorer bisa merasa tenang karena, jika terjadi hal yang tidak diinginkan, sudah ada jaminan bagi para peserta BPJS," sebutnya.
Pria yang dikenal ramah ini mengungkapkan ada 28 sekolah mulai dari SD, SMP, hingga SMA yang mendaftar ke BPJS ketenagakerjaan usai pelaksanaan sosialisasi tersebut.
"Rencananya, kita akan terus berkeliling di kecamatan lainnya yang ada di Inhu untuk sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan ini," pungkasnya. (azi)
