RAPBD Inhu 2018 Tak Kunjung Tuntas, Gedung DPRD Inhu Didatangi Mahasiswa

RAPBD Inhu 2018 Tak Kunjung Tuntas, Gedung DPRD Inhu Didatangi Mahasiswa
Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di gedung DPRD Inhu karena RAPBD Inhu 2018 tak kunjung tuntas
 
 
WeRiau.com – Puluhan mahasiswa atas nama Himpunan Mahasiswa Indragiri Hulu (Hima Inhu) menggelar aksi unjuk rasa (Unras) damai ke gedung DPRD Inhu di Pematang Reba, Rabu (6/12/2017).
 
Kedatangan puluhan mahasiswa asal Kabupaten Inhu dari berbagai universitas se Pekanbaru yang sengaja datang ke Inhu karena prihatin terhadap kondisi R-APBD Inhu 2018 yang tak kunjung dibahas oleh DPRD Inhu.
 
Koordinator Unras, Anggi Destriono, yang juga mahasiswa UIN Suska Pekanbaru, dalam orasinya mengaku kecewa kepada wakil rakyat di Inhu karena tahapan pembahasan dan pengesahan R-APBD tak kunjung dilakukan hingga batas waktu 1 November akhir tahun (sesuai UU 23 tentang Pemerintahan Daerah, red).
 
Dengan demikian, mahasiswa menduga jika hati nurani anggota DPRD Inhu sudah mati, karena orientasinya cenderung mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan rakyat Inhu. 
Matinya hati nurani para wakil rakyat diilustrasikan melalui patung pocong dibalut kain kafan yang sengaja dibawa oleh mahasiswa.
 
Selain itu mahasiswa turut membawa uang recehan dan palu sendiri dengan maksud R-APBD akan disahkan oleh mahasiswa Hima Inhu jika memang DPRD Inhu tidak sanggup melaksanakan tahapan-tahapan pembahasan RAPBD Inhu tersebut.
 
"Kami sangat kecewa dengan kinerja anggota DPRD Inhu yang sampai saat ini masih belum mengesahkan APBD Inhu 2018, apa saja kerja bapak Dewan ini," katanya saat berorasi.
 
Sayangnya hingga berita ini dimuat tidak seorang pun anggota DPRD yang bersedia menampung aspirasi mahasiswa.
Bahkan Ketua DPRD Inhu, Miswanto tidak datang dan dikabarkan Ketua DPRD Inhu keluar kota mengurus kepentingan partainya.
 
Kemudian, Kapolsek Rengat Barat, Kompol B Suyadi yang katanya menyampaikan pesan dari anggota Dewan bahwa dipersilahkan bagi perwakilan mahasiswa sebanyak 10 orang maksimal 12 orang untuk masuk kedalam gedung DPRD Inhu.
 “Silahkan perwakilan 10 orang mahasiswa, maksimal 12 orang bisa masuk kedalam gedung DPRD dan pertemuan ini hanya antara perwakilan mahasiswa dengan DPRD saja tanpa melibatkan eksekutif, saya hanya sebagai perpanjangan lidah DPRD,"  ucap Kapolsek Rengat Barat.
 
Namun mahasiswa belum mau masuk kegedung karena saat itu berkumandang adzan shalat Dzuhur dan puluhan mahasiswa memutuskan untuk shalat berjemaah di Masjid depan kantor Bupati Inhu.
 
Sementara, Wakil Bupati (Wabup) Inhu H Khairizal didampingi Plt Sekdakab Ir H Hendrizal MSi di hadapan mahasiswa di halaman gedung DPRD mengatakan bersedia melaksanakan pembahasan R-APBD sesuai aturan dan mekanisme.
 
“Hidup mahasiswa, kalau kami dari eksekutif mau saja, jika perlu mari kita sama-sama ketemu bapak-bapak Dewan,” sebut Wabup.
 
Pantauan di lapangan, awalnya ada beberapa anggota dewan  yang hadir dan bertatap muka dengan puluhan mahasiswa tersebut diantaranya Wakil Ketua I Sumini dan anggota Encik Afrizal, Raja Irwantoni namun entah apa penyebabnya, sejumlah anggota dewan tersebut meninggalkan mahasiswa yang sedang berorasi dan masuk kedalam gedung.
 
Selain dari kalangan mahasiswa, aksi unjuk rasa itu juga didukung sejumlah organisasi pemuda, diantaranya Pemuda Pancasila (PP) Inhu, Laskar Merah Putih (LMP) Inhu, KNPI serta unsur Ormas lainnya sementara pengamanan dari Polres Inhu cukup ekstra (ril)
 

Berita Lainnya

Index