Sultan Indragiri XXVII Makan Malam Bersama Raja dan Sultan se-Nusantara di Cirebon, Jawa Barat

Sultan Indragiri XXVII Makan Malam Bersama Raja dan Sultan se-Nusantara di Cirebon, Jawa Barat
Sultan Indragiri bersama Kanjeng Ratu Hemas permaisuri sultan hamenkubuwono (tengah) beserta permaisuri sultan indragiri (kanan)
CIREBON - Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-XI di Kota Cirebon, Jawa Barat punya daya tarik tersendiri. Sebelum pembukaan, para raja dan sultan makan malam di Gua Sunyaragi.
 
Acara makan malam sebagai penyambut para raja dan sultan se-Nusantara yang datang pada acara FKN XI sengaja di gelar di Taman Gua Sunyaragi. 
 
Hal itu diungkapkan Sultan Parameswara , Sultan Indragiri XXVII kepada weriau.com, pada Senin (18/9/2017) via seluler.
 
"Taman Gua Sunyaragi sengaja dipilih  untuk menyambut para raja merupakan tempat sejarah yang sangat unik dan menarik," terang Sultan.
 
Dikatakan Sultan, pada acara yang berlangsung pada Jumat (15/9/2017) yang lalu itu, sekitar seratus raja dan sultan hadir dalam acara makan malam. Hal tersebut menunjukan antusiasme yang sangat luar biasa dari para Raja.
 
Sejumlah raja dan sultan pun menikmati acara makan malam. Tak sedikit para raja dan sultan itu saling bertukar cerita tentang kesultanan atau kekeratonannya. Selain empal gentong, tahu gejrot, mie koclok, dan makanan khas lainnya yang disajikan di meja para raja dan sultan.
 
Tarling, musik khas pantura juga menjadi musik pengiring makan malam. Kehadiran para raja dan sultan itu tentunya menarik perhatian para tamu undangan lainnya. Bahkan, tak sedikit tamu undangan yang mengabadikan momen. makan malam para raja itu. 
 
Setelah Tarlingan, kesenian tari tradisional khas Jogkakarta pun ditampilkan. Suasana makan malam makin mengasyikan. Permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwana X Kasultanan Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Hemas pun menyambut baik acara FKN XI di Kota Cirebon.
 
Bagi Ratu Hemas, FKN merupakan salah satu wadah untuk saling mempererat silahturahmi antar kekeratonan dan kesultanan di Nusantara. 
 
"Ini setiap tahun diadakan, tentu menjadi bagian untuk bersilahturahmi dan saling berkomunikasi antar kerajaan. Pemerintah juga harusnya memperhatikan kesultanan yang ada, karena kesultanan merupakan akar budaya dari Indonesia," katanya. (fer)

#Nasional

Index

Berita Lainnya

Index