Koperasi Sawit Timur Jaya Gelar RAT, Diwarnai Ketegangan Antar Anggota

Koperasi Sawit Timur Jaya Gelar RAT, Diwarnai Ketegangan Antar Anggota

ROHUL - Koperasi Sawit Timur Jaya menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) tutup buku 2021-2023 di kantor Sekretariat Koperasi yang berlokasi di Desa Kepenuhan Timur, Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, pada Sabtu (03/08/2024).

Rapat tersebut dimulai dengan pembacaan laporan pertanggungjawaban oleh pengurus koperasi. Namun, suasana rapat berubah tegang ketika anggota yang tergabung dalam kelompok 303 mengajukan protes.

"Kenapa kami dari kelompok 303 tidak diberikan hak untuk memilih ketua koperasi, kami tidak terima," kata salah satu anggota koperasi yang hadir dalam rapat tersebut. Protes ini memicu perdebatan panjang yang mengganggu jalannya rapat.

Jatri Satwali, pendamping koperasi, dalam penjelasannya mengatakan bahwa perdebatan dan ketegangan dari anggota koperasi membuat situasi sulit dikendalikan, sehingga rapat akhirnya ditunda.

"Kami akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Pembina Dinas Koperasi UKM, pihak Kecamatan, dan Desa untuk menentukan langkah selanjutnya," ujarnya.

Menurut Jatri, beberapa masalah internal koperasi, termasuk sengketa keanggotaan dan hasil evaluasi keuangan, menjadi penyebab ketegangan. Ia menegaskan pentingnya mengikuti mekanisme yang diatur dalam undang-undang dan peraturan yang berlaku untuk memastikan transparansi dan keadilan.

Ketegangan tidak hanya terkait masalah pemilihan Ketua Koperasi, tetapi juga disebabkan oleh perbedaan pendapat mengenai status anggota CPP dan keanggotaan koperasi. Jatri menjelaskan bahwa menjadi anggota CPP tidak otomatis menjadikan seseorang anggota koperasi tanpa mengikuti proses yang ditetapkan. Proses menjadi anggota koperasi harus melalui mekanisme yang sesuai dengan undang-undang dan peraturan.

Meski suasana rapat hari itu kurang kondusif, Jatri berharap semua pihak tetap menjaga ketertiban dan mencari solusi terbaik untuk penyelesaian masalah koperasi. Ia mengingatkan bahwa koperasi bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, dan diharapkan masalah dapat diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sementara itu Camat Kepenuhan Gustia Hendri memberikan tanggapan atas situasi yang terjadi. Menurutnya, jika tidak mematuhi regulasi dan peraturan yang ada, tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Namun, masyarakat tampaknya tidak sepenuhnya mengikuti aturan yang berlaku.

Ia menambahkan bahwa meskipun beberapa mediasi telah dilakukan, penyelesaian masalah belum mencapai kesepakatan. Camar juga menekankan pentingnya mengikuti aturan dan menjaga ketertiban di tengah masyarakat.

"Kita berharap semua pihak dapat menahan diri dan menjaga ketertiban. Meskipun rapat hari ini belum tuntas, kami akan segera berkoordinasi untuk melaporkan hasil rapat dan mencari solusi terbaik," pungkasnya.

Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi, transparansi, dan pemahaman terhadap aturan dalam pengelolaan koperasi untuk memastikan kesejahteraan anggota dan kelancaran operasional koperasi di masa depan.

Ketegangan dalam rapat ini tidak hanya mengungkapkan permasalahan internal yang ada di Koperasi Sawit Timur Jaya, tetapi juga menunjukkan tantangan yang dihadapi dalam mengelola organisasi yang melibatkan banyak pihak. Koperasi sebagai lembaga yang berperan penting dalam perekonomian masyarakat pedesaan harus mampu menangani permasalahan dengan bijak dan adil.

Sejumlah anggota kelompok 303 menyatakan kekecewaan mereka terhadap proses pemilihan ketua koperasi yang dinilai tidak transparan. Mereka mengaku tidak diberikan kesempatan yang adil untuk mengajukan calon dan merasa hak-hak mereka diabaikan.

"Kami merasa proses ini tidak adil. Kami hanya ingin hak kami sebagai anggota dihormati dan diberikan kesempatan yang sama," ujar salah satu anggota kelompok 303 yang enggan disebutkan namanya.

Namun, beberapa anggota lainnya mendukung keputusan pengurus koperasi dan menganggap protes kelompok 303 tidak berdasar. Mereka berpendapat bahwa proses pemilihan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku dan kelompok 303 hanya ingin memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi.

"Kelompok 303 hanya mencari-cari masalah. Proses pemilihan sudah berjalan sesuai aturan dan transparan," ujar seorang anggota koperasi yang juga enggan disebutkan namanya.

Kondisi ini semakin memperkeruh suasana rapat, dengan adanya saling tuduh dan ketegangan antara dua kelompok yang bertikai. Meski demikian, pengurus koperasi berusaha menenangkan situasi dan mencari jalan tengah untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Kami akan mendengarkan semua masukan dan keluhan dari anggota. Tujuan kami adalah mencari solusi terbaik untuk kepentingan bersama," ujar Jatri

Ia juga menegaskan bahwa koperasi tetap berkomitmen untuk menjalankan prinsip-prinsip koperasi yang transparan dan adil. Setiap keputusan yang diambil akan berdasarkan kesepakatan bersama dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kami berusaha sebaik mungkin untuk menjaga integritas dan kredibilitas koperasi. Semua keputusan akan diambil dengan mempertimbangkan kepentingan semua anggota," tambahnya.

Pembina Dinas Koperasi UKM Kabupaten Rokan Hulu, Ahmad Fadli, menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah yang diambil oleh pengurus koperasi. Ia berharap masalah ini dapat segera diselesaikan dengan baik agar koperasi dapat kembali beroperasi dengan lancar.

"Kami mendukung langkah-langkah yang diambil pengurus koperasi. Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini dengan damai dan bijaksana," ujar Fadli.

Fadli juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara anggota dan pengurus koperasi untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dan konflik. Ia mengingatkan bahwa koperasi adalah milik bersama yang harus dikelola dengan baik demi kesejahteraan anggota.

"Koperasi adalah milik kita bersama. Kita harus menjaganya dengan baik dan menyelesaikan setiap masalah dengan bijaksana," tambahnya.

Ke depan, diharapkan Koperasi Sawit Timur Jaya dapat belajar dari pengalaman ini dan meningkatkan mekanisme komunikasi serta transparansi dalam pengelolaan koperasi. Dengan begitu, setiap anggota merasa dihargai dan memiliki peran dalam pengambilan keputusan.

Di akhir rapat, meski belum mencapai kesepakatan, semua pihak sepakat untuk melanjutkan dialog dan mencari solusi terbaik bagi kepentingan bersama.***

Berita Lainnya

Index