Novel Baswedan Anggap Teror yang Dialaminya Energi Baru untuk Berantas Korupsi

Novel Baswedan Anggap Teror yang Dialaminya Energi Baru untuk Berantas Korupsi
Novel Baswedan saat wawancarai Jawa Pos, di Singapura beberapa waktu lalu. (Imam Husein/Jawa Pos/JawaPos.com)
weRiau.com - Empat bulan berlalu sejak penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal pada Selasa, 11 April 2017. Serangan itu membuat kondisi mata Novel nyaris mengalami kebutaan.
 
Meski demikian, teror itu tak lantas membuat Novel patah semangat dalam memberantas korupsi di Indonesia. Hal itu diungkapkan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (5/8). 
 
"Teror yang dia terima jadi kekuatan tambahan untuk perlawanan terhadap praktik korupsi yang masif di Indonesia. Itu sumber energi baru untuk perlawanan yang kuat," kata Dahnil. 
 
Dahnil mengungkapkan, beberapa hari lalu, tim dokter di Singapura kembali memeriksa kondisi mata Novel. Hasilnya, Novel tidak perlu menjalani operasi besar. 
 
Namun, kemarin tim dokter menjelaskan bahwa kondisi mata kiri Novel memerlukan tindakan operasi besar. 
 
"Dokter katakan harus tetap operasi besar walau ada pertumbuhan positif di sisi pertumbuhan korneanya di mata kiri. Mata kanan visibilitinya lebih baik hampir 90 persen," jelasnya. 
 
Operasi besar untuk mata kiri Novel akan berlangsung dalam dua pekan ke depan. Sementara untuk pemulihan, Novel membutuhkan waktu berbulan-bulan. 
 
"Saya pikir bisa beberapa bulan ke depan, pasca operasi harus recovery penyembuhan Novel," pungkasnya. (JPC)

Berita Lainnya

Index