Riaukarya.com.Natuna- Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, melalui Unit Siaga SAR Rabu 13 April 2024 hingga Kamis 18 April 2024, melaksanakan siaga SAR khusus Lebaran 1445 Hijriah, di Wisata Pulau Sebetul, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna.
Pulau tersebut merupakan pulau terluar di utara Indonesia, serta menjadi bagian gugusan kepulauan di Kabupaten Natuna, Kecamatan Pulau Laut memiliki satu objek pulau tidak berpenghuni yang kini menjadi destinasi wisata yang tidak kalah menarik, ialah Pulau Sebetul.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Natuna, melalui Unit Siaga SAR Pulau Laut mengerahkan para personelnya untuk melakukan pengawalan dan pemantauan terhadap sejumlah wisatawan lokal untuk sekedar berkunjung dan berfoto menikmati suasana liburan masyarakat dalam rangka Lebaran Idul Fitri 1445 H di pulau tersebut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) SAR Natuna, Abdul Rahman, saat dimintai tanggapan melalui sambungan telepon menerangkan upaya yang dilakukan oleh personelnya di Unit Siaga SAR Pulau Laut, sudah menjadi protap yang perlu dilakukan dalam memberikan pelayanan keselamatan.
Sehingga himbauan dasar akan alat keselamatan menjadi penting selain himbauan akan cuaca dan kondisi alam lainnya.
"Mari sama-sama kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya alat keselamatan baik saat berwisata maupun saat menggunakan transportasi khususnya transportasi laut ketika akan berpergian," kata Kakansar Natuna, Minggu (14/4/2024).
Menurutnya, yang menjadi aktor keselamatan tidak lain adalah diri sendiri, sebelum akhirnya diselamatkan oleh orang lain, maka perlu mempersiapkan alat keselamatan bagi diri sendiri.
Sementara Kepala Unit Siaga SAR, Robi Chairi, meminta agar seluruh warga wisatawan lokal, selalu berhati-hati serta memastikan bahwa cuaca dan pompong l yang digunakan menyebrang dari Pulau Laut menuju Pulau Sebetul dalam kondisi baik dan aman.
"Kita mencoba untuk terus memantau dan menghimbau kepada warga agar situasi kondisi liburan tetap dirasa aman dan terkendali," kata Robi Chairi.
Himbauan akan jumlah penumpang yang tidak melebihi kapasitas angkutan laut yang digunakan, serta penggunaan lifejacket agar tetap terpenuhi terus dilakukan, mengingat masih banyaknya transportasi laut milik warga yang belum memiliki radio komunikasi maupun alat keselamatan seperti Lifejacket. (RK/Zani
