Aksi Bupati Yopi Bikin Kakan Kemenag Inhu Nyaris Menangis

Aksi Bupati Yopi Bikin Kakan Kemenag Inhu Nyaris Menangis
INHU - Suasana haru sempat menyelimuti acara wisuda 5.804 santriwan/santiwati Pendidikan Diniyah Takmiliyah Wustha (PDTW) dan Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) se-Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, yang digelar di halaman Kantor Bupati Inhu di Pematang Reba, Minggu (30/7). Air mata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Inhu, H Abdul Kadir nyaris tumpah di tengah ribuan santri tersebut.
 
Abdul Kadir hampir menangis berawal dari aksi Bupati Inhu, H Yopi Arianto. Sebelum acara wisuda dimulai, Bupati Yopi turun ke panggung dan meminta Abdul Kadir untuk berdiri di depan panggung.
 
"Kebetulan Pak Abdul Kadir sebentar lagi akan memasuki masa pensiun. Jadi saya minta anak-anak berdiri semua dan beri hormat kepada Pak Kadir," ucap Bupati Yopi.
 
Dengan serentak ribuan santri pun berdiri dan memberi hormat kepada Abdul Kadir. Melihat peristiwa itu, Abdul Kadir tampak berkaca-kaca merasa terharu.
 
Pada acara yang dihadiri Kakan Kemenag Riau, H Ahmad Supardi dan Kakan Kemenag kabupaten/kota se-Riau itu, Bupati Yopi mewisuda 5.408 santriwan/santiwati PDTW dan PDTA se-Inhu.
 
"Kami berterimakasih kepada Bapak Bupati yang telah banyak memberikan sumbangsih kepada Kemenag," ujar Abdul Kadir saat memberikan kata sambutan.
 
Ucapan terimakasih itu disampaikan Abdul Kadir menyusul sejak Yopi menjabat sebagai bupati, sedikitnya sudah lebih dari 42.000 santriwan/santriwati di Inhu yang diwisuda. Artinya, 42.000 anak bebas dari buta membaca Al Quran.
 
"Seperti acara hari ini, beliau lah (Yopi) yang menggagas pertama kali. Anak-anak yang telah lulus belajar membaca Al Quran memang perlu diapresiasi agar selanjutnya lebih bersemangat dan semakin ramai," lanjut Abdul Kadir.
 
Dalam kesempatan yang sama, Yopi juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan santriwan/santriwati yang diwisuda. Politisi muda Partai Golkar itu mengawalinya dengan melontarkan pertanyaan kepada anak-anak tersebut.
 
"Siapa yang mau jadi bupati?" tanya Yopi. "Saya, saya, saya...." kata beberapa anak sambil menunjuk tangannya ke atas.
 
Yopi kemudian kembali melontarkan pertanyaan. "Siapa yang mau jadi guru agama?" Mendapat pertanyaan itu, anak-anak pun ramai mengangkat tangannya dengan semangat.
 
"Ternyata lebih banyak yang ingin jadi guru agama ketimbang jadi bupati. Berarti guru-guru sudah berhasil menanamkan nilai-nilai agama dalam diri mereka," cetus Yopi.
 
"Jika agama sudah dikuasai, cita-cita setinggi langit pun mudah digapai. Ke depan, insyaallah acara ini kita satukan dengan peringatan Hari Anak. Biar lebih ramai lagi," imbuhnya.
 
Sementara itu, Kakan Kemenag Riau, Ahmad Supardi mengapresiasi langkah Yopi memperhatikan pendidikan agama anak-anak Inhu. 
 
"Dengan begitu, beliau juga ikut peduli terhadap anak-anak agar terbebas dari buta aksara Al Quran. Ini sungguh luar biasa. Saya rasa, ini hanya terjadi di Inhu," ucapnya.
 
Ia pun mendukung acara serupa digelar lebih besar, bahkan diupayakan melahirkan catatan sejarah dengan memecahkan 
rekor. 
 
"Ke depannya agar Kemenag Inhu memfasilitasi kegiatan ini agar bisa dicatat rekor. Mudah-mudahan Pak Yopi tidak hanya mengurusi Inhu saja, tapi juga bisa mengurus Riau," tukasnya disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir. (fer)

#Hukrim

Index

Berita Lainnya

Index