Merasa Diugikan Atas Penyerobotan Lahannya, Pihak Keluarga Ahli Waris Pak Sunardi Menuntut Hak Sebagai Pemilik Tanah Sebenar.

Merasa Diugikan Atas Penyerobotan Lahannya, Pihak Keluarga Ahli Waris Pak Sunardi Menuntut Hak Sebagai Pemilik Tanah Sebenar.
Lahan Milik Ahli Waris

BENGKALIS - Keluarga besar Bapak Sunardi, dan juga Ketua Forum wartawan Rupat di wakili anaknya yang di berikan kuasa penuh kepada Sukma Nuberi mewakili beliau sebagai ahli waris, menuntut hak kembali atas lahannya yang Berukuran 200 Depa (340M) X 120 Depa.
(204M) di duga di jual atau di serobot oleh seseorang warga desa dan tokoh masyarakat yang bernama Samsir dan Ramli desa Pangkalan Pinang. 

Tuntutan ini sudah pernah di layangkan kepada Pak Ramli pada beberapa tahun yang lalu oleh Bapak Sunardi, sebagai ahli waris yang sah. Karena menurut keterangan beliau tanah ini merupakan warisan dari orang tua nya. Tetapi tidak di gubris oleh Pak Ramli karena menurut Pak Ramli, Pak Sunardi tidak mempunyai data legalitas yang lengkap tentang kepemilikan tanah tersebut. 

Sehingga beliau (Ramli)  menguasai dan menjual lahan tersebut Bersama Pak Samsir dan Pak Bahari kepada salah seorang Warga Malaysia dan oleh warga Malaysia tersebut tanah sengketa telahpun dijadikan perkebunan karet. Dalam  hal ini beliau juga Pak Ramli telah melibatkan Pak Bahari (Kades Pangkalan Pinang) dan Pak Samsir dalam hal penguasaan tanah sengketa tersebut. 



pada hal ini Pak Sunardi selaku ahli waris yang sah telahpun berusaha keras untuk mencari data kepemilikan tanah tersebut yang telah di tinggalkan oleh  orang tuanya. 

Beliau akhirnya menemukan surat tanah tersebut yang selama ini di simpan oleh mendiang Alm orang tuanya di dalam peti warisan pusaka keluarga. Dan dengan beliau di berikan hak waris tanah tersebut kepada anak lelaki yang paling tua Sukma Nuberi mewakili beliau dan pihak keluarga besarnya sebagai ahli waris. 


Oleh pihak keluarga besar dan  Sukma Nuberi sebagai ahli waris dilakukanlah melakukan pertemuan dengan Pak Samsir (Mewakili Pak Bahari dan Pak Ramli) dan di tengahi oleh pihak Kepolisian Kapolsek Rupat melalui Kanit Intel, Aiptu Bambang Harianto dan Pak Kades Amran Desa Hutan Panjang, bertempat di rumah Bapak Again. 

Perbincangan berlangsung alot dan Pihak Samsir memberi keterangan berbelit-belit tentang asal usul dia mendapatkan tanah tersebut dan menjualnya kepada warga asing. Menanggapi hal tersebut pihak Kepolisian mengajak ke lokasi kedudukan tanah sengketa. 

Sesampainya di sana Pihak Pak Samsir memberikan keterangan yang di duga seolah-olah merekayasa denga nasal usul tanah sengketa tersebut. Ketika di singgung ahli waris masaalah batas tanah dia mengatakan batas tanah itu milik TUHAN dan jika ingin mengetahui asal usul tanah, 

“Tanyalah dengan Tanah itu sendiri” sehingga mengundang emosi Pihak Ahli Waris. Dan di tengahi Pihak Kepolisian sambal mengajak untuk berjumpa lagi di beberapa hari kedepan berikutnya sambal membawa saksi sempadan pada tanggal 14 maret 2023 (Selasa).


Pada hari yang di tentukan 14 maret 2023 (Selasa) pihak ahli waris Kembali mendatangi rumah Bapak Agian, Ternyata Pihak Samsir tidak hadir tampa sebarang alasan. Sehingga Pihak Ahli Waris Sukma Nuberi beserta keluarga mendatangi lokasi tanah sengketa. 

Di sini Sukma Nuberi telahpun mencoba menghubungi Pihak Pak Samsir berpuluhan kali Via Call dan Via Watsapp namun tetap tidak ada jawaban. Sehingga Pihak Keluarga Sukma Nuberi merasa hampa. Menurut keterangan beliau Pak Sukma Nuberi bahwa hal tanah sengketa ini akan di angkat beliau kepengadilan melalui pengacara keluarga yang telah mereka sepakati. 

Adapun sampai naiknya berita ini pihak bapak samsir tidak menunjukkan diri untuk menentukan kelanjutan sengketa ini.
 

#Bengkalis

Index

Berita Lainnya

Index