Diduga Wakil kepala Sekolah SMAN 1 Kuantan Mudik Bidang Kesiswaan Terkesan Bersikap Arogan, Gunting Seragam Sekolah Siswa

Diduga Wakil kepala Sekolah SMAN 1 Kuantan Mudik Bidang Kesiswaan Terkesan Bersikap Arogan, Gunting Seragam Sekolah Siswa
SMA N1 KUANTAN MUDIK

KIANSING - Perilaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan  Singingi Siti Hajar dituding oleh beberapa perwakilan Siswa terkesan Sangat Arogan. 

Hal ini di katakan ketika di jumpai beberapa Siswa disebuah warung makan di wilayah Kecamatan Kuantan Mudik Pada hari Rabu sore ( 18/01 /2023) ketika di tanya nama siswa SMAN 1 Kuantan mudik Tersebut tidak bersedia untuk disebutkan namanya dan dari kelas berapa yang jelas sampai saat ini masih menjadi murid atau siswa pada Sekolah SMAN 1 Kuantan Mudik. 

" Ketika ditanya bagai mana kronologis kejadian sehingga baju seragamnya di gunting siswa tersebut menjelaskan dari awal 

" Pada hari itu hari Senin sekitar Pukul Sekitar 9.30 Wib, tanggal (16/1 2023) Karena dikelas kami jam kosong untuk pelaksanaan belajar dan mengajar, saya putuskan untuk istirahat di bangku belakang tidur sambil duduk dengan kepala di atas meja, tiba-tiba  Ibu Siti Hajar datang ke ruangan kelas kami, Tampa saya sadari dikarenakan saat itu saya tertidur, maka dengan kedatangan ibu Siti yang menghampiri saya sambil menarik keras rambut saya, maka saya pun kaget dan langsung melihat siapa yang menarik rambut saya tersebut, dan langsung berdiri, dalam keadaan setengah sadar dari tidur saya ungkap siswa. 

Setelah saya berdiri Tampa saya sadari bahwa adanya kegiatan aksi razia kerapian dan kelengkapan siswa, dan tanpa saya sadari juga  baju seragam yang saya kenakan keluar dari celana yang sebelah belakang, sementara sebelah depan dalam keadaan rapi dan masuk dalam celana seragam, tanpa ada aba-aba dan peringatan dari ibu Siti Baju seragam saya langsung di gunting sebelah samping  kanan, sehingga baju tersebut tidak bisa lagi di pakai ataupun di jahit karena sudah mengalami kerusakan parah terangnya. 

Tidak hanya itu saya sementara rambut saya, yang saya perkirakan belum batas pelanggaran juga kena sasaran gunting yang yang ada di tangan ibu Siti, jadi pada waktu yang sama saya mendapatkan dua perlakuan yang kurang wajar dari guru, apa salahnya saya di beritahukan dulu dan di peringati apa yang menjadi kesalahan dan perilaku saya di sekolah yang mungkin menjadi aturan yang saya tidak paham, dan sewaktu-waktu bisa berubah tambahnya. 

Sikap Arogan Ibu Siti itu selalu tunjukan kepada kami, baik dari prilakunya dan perkataannya tidak menunjukan seorang pendidik,  sebagian siswa kami sangat tidak terima, ini lembaga pendidikan untuk mendidik dan mengajarkan kami disini untuk belajar dan  menimba ilmu, sekolah bukan tempatnya seperti  penjara, dimana selalu adanya hukuman yang peraturan yang sangat ketat sehingga kami sebagai siswa merasa sangat kaku bilang berada di sekolah, kadang kami juga merasa setiap hari Senin adalah hari yang menakutkan karena terlalu banyak aturan, sehingga kami malas untuk datang ke sekolah, pada hari Senin itu Kami harus upacara tidak boleh terlambat, baju seragam selalu di periksa dan kelengkapan lainya juga harus terpenuhi, kalaupun ada yang sedikit saja yang kurang hukuman tetap berlaku Tampa ada kata maaf.


Pernah juga dialami oleh teman saya, yang menghilangkan buku yang di pinjamkan melalui perpustakaan sekolah kepada siswa, dan buku itu hilang, terpaksa harus di ganti dengan buku yang sama dengan diganti uang sebesar Rp 50 ribu perbuku, dan buku yang hilang itu bukan saja satu atau dua malah lebih sehingga untuk gantinya siswa juga harus mengeluarkan uang ratusan ribu, sementara buka pengganti tersebut tidak pernah di belikan kembali, di tanya kemana uang  kami tidak tahu yang jelas buku Yang menjadi pengganti tidak pernah saya lihat ucapnya. 

Terakhir Siswa juga menyebutkan yang menjadi pembicaraan dan gunjingan kami disekolah saat ini mengenai iuran kas di kelas, pembayaran uang iuran kas tersebut paling lama di bayarkan setiap tanggal 15 tiap bulannya, kalau lah di tanggal 16 itu sudah masuk Dalam Denda, sementara denda tidak di masukan ke dalam buku kas kelas di bedakan dan tidak disatukan dengan buku catatan Kas tersebut, Kamana uang denda kami selama ini, kami pun heran juga, bebernya.


Yang lebih parah lagi, para guru menjadikan OSIS sebagai Bodygurd disekolah, mereka dilibatkan untuk razia  ke dalam kelas, OSIS itu organisasi intra sekolah dan sebagai wadah bagi siswa untuk berorganisasi, bukan untuk menjalankan atau membantu guru untuk mengawasi siswa yang menjalani hukuman atas  pelanggar aturan sekolah, dan itu terjadi sudah cukup lama sehingga besar pemicu untuk tidak harmonisnya hubungan antara siswa biasa dengan OSIS sehingga biasa menimbulkan perkelahian diantara siswa di luar sekolah. Mengenai Poin yang ditetapkan pihak sekolah kepada siswa atas pelanggaran yang di lakukan siswa, sepanjang ini  kami ketahui dari media kemarin yang menyebutkan bahwa poin yang di kumpulkan dalam pelanggaran peraturan sekolah mencapai di angka 1000 poin mau dan tidak mau harus meninggalkan sekolah dan pindah ke sekolah lainya,  keterangan itu tidak benar saya harus membantah untuk poin itu kalau lah naik kelas poin akan di hapuskan dan menjadi nol kembali, itu tidak benar nyatanya saya dan teman saya saat ini sudah naik kelas dan poin yang kemarin nilainya tidak hilang tetap di lanjutkan meskipun saya dan teman saya sudah naik kelas keterangan guru -guru kami itu bohong dan tidak benar  pangkasnya 

Untuk itu Kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Diharapkan kembali untuk mengevaluasi ibu Siti Hajar kalau perlu pindahkan untuk mengajar kesekolah lain, karena kenyamanan siswa sangat terganggu sehingga setiap hari yang timbul hanya ketakutan untuk datang ke sekolah pangkasnya. 

Saat di konfermasikan kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Kuantan Mudik  Aprinedi melalui Pesan Singkat Whaat Shapp, dan dipertanyakan terkait dengan segala permasalahan jawabannya hanya singkat dan kurang respon " tanya aja kepada yang bersangkutan, saya mau ke kantor BPKAD tulis singkatnya

#Kuansing

Index

Berita Lainnya

Index