Dibuka Wabup, 50 Peserta Ikuti Pelatihan Fardu Kifayah Jenazah se-Rohil

Dibuka Wabup, 50 Peserta Ikuti Pelatihan Fardu Kifayah Jenazah se-Rohil
Wabup H Sulaiman (tengah) foto bersama usai penyematan tanda peserta pelatihan penyelenggaraan jenazah secara simbolis bersama Kabag Kesra H Abdullah (dua kiri), narasumber (dua kanan) dan perwakilan peserta, Kamis (24/11/2022) di Bagansiapiapi.
BAGANSIAPIAPI - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mengadakan pelatihan penyelenggaraan jenazah se-Rohil tahun 2022, Kamis (24/11) di Bagansiapiapi.

Pembukaan pelatihan itu dihadiri Wabup Rohil H Sulaiman, Kabag Kesra H Abdullah, Kemenag Rohil H Tarmizi, para narasumber dan seluruh peserta.

Kabag Kesra Rohil H Abdullah S.Ag selaku Ketua Panitia Acara menyebutkan, untuk peserta yang mengikuti pelatihan itu berjumlah 50 orang dari utusan masing-masing kecamatan. Per kecamatan mengutus dua orang peserta, satu laki-laki dan satu perempuan.

"Sudah kami sampaikan kepada camat, bahwa untuk peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah orang-orang yang berkompeten dan bisa menularkan ilmunya kepada masyarakat di kecamatannya," tutur Kabag Kesra.

Tujuan diadakan pelatihan itu jelasnya, untuk mengasah kemahiran kedepan dalam penyelenggaraan jenazah yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, untuk masyarakat dan dari masyarakat.

"Kami sudah bisikkan kepada pak camat, bahwa yang diutus itu yang mau langsung mempraktekkan, karena banyak yang tau teori namun malas untuk mempraktekkan atau takut untuk mempraktekkan," ucap Abdullah.

Pada pelatihan itu menghadirkan dua narasumber yang berprofesi sebagai pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Riau diantaranya Drs Salahuddin Al-Ayubi, M.Ag dan Dr Yasnel, M.Ag.

Pelatihan akan berlangsung dua hari dari 24-25 November 2022 di salah satu hotel di Bagansiapiapi. Para peserta akan langsung diinapkan di hotel tersebut.

Pembukaan pelatihan penyelenggaraan jenazah se-Rohil itu ditandai dengan penyematan tanda peserta secara simbolis oleh Wakil Bupati H Sulaiman SS, MH.

Dalam sambutannya, Wabup Rohil Sulaiman menegaskan betapa pentingnya mengetahui tata cara dalam penyelenggaraan jenazah.

Dia menceritakan, terkait masalah jenazah ada suatu peristiwa di kampung dimana ada satu masyarakat meninggal.

"Datanglah kami ke tempat itu, dan kami tanyakan kenapa jenazah belum dimandikan. Ternyata menunggu yang datang untuk memandikan, kebetulan hari itu ada 3-4 orang yang meninggal beda kampung," tutur wabup.

Jadi lanjutnya, karena tak ada di kampung itu yang pandai menyelenggarakan jenazah, maka ditunggulah dari kampung sebelah.

"Inilah kisah nyata, ditunggulah yang pandai memandikan jenazah dari kelurahan sebelah. Maka yang terjadi adalah penungguan masalah pemandian jenazah atau fardu kifayah terhadap jenazah. Hal yang macam ini jangan sampai terjadi di kampung kito," ujar Sulaiman.

Maka demikian sebutnya, praktek terhadap penyelenggaran jenazah harus dilakukan. Tidak ada lagi alasan takut melihat jenazah.

"Ini adalah kewajiban kita bersama, maka harus dipaksakan mengerjakan fardu kifayah ini, karena penting bagi kito," tuturnya.

Rata-rata sebut Sulaiman, untuk memandikan dan mengkafankan jenazah banyak orang-orang yang tidak mau dan payah untuk dicarikan, tapi untuk mensholatkan insya Alllah banyak.

"Ini yang bahaya untuk kita, jangan sampai ini terjadi. Mudah-mudahan Rokan Hilir tidak demikian setelah mengikuti pelatihan penyelenggara jenazah ini. Setelah dapat ilmu maka dipraktekkan di kampung dan kecamatan kita masing-masing," pintanya.

Pemerintah Rokan Hilir juga bertekad bagaimana pelatihan penyelenggaraan jenazah bisa setiap tahun dilaksanakan dalam beberapa angkatan dan dengan jumlah peserta yang bertambah.

"Mudah-mudahan nanti ada lembaga penyelenggaraan jenazah, agar kita tidak payah. Kami dengan bupati insya Allah akan memberikan intensif nanti kepada orang-orang yang memandikan atau mengkafankan jenazah. Minimal setahun sekali ada bingkisan hari raya dari pemerintah," papar wabup.

Wabup Sulaiman menyebutkan, untuk mencari orang yang bisa dan mau secara ilmu maupun hati dan keyakinan untuk memandikan dan mengkafankan jenazah payah dicari.

Ia berharap para peserta mengikuti kegiatan itu dengan sebaik-baiknya, agar dapat diajarkan kembali di daerah masing-masing.

"Jadi apabila ada masyarakat yang meninggal dunia, maka tak payah lagi mencari orang yang mau memandikan dan mengkafankannya," ucap dia.

Pemda berkomitmen dan konsisten bagaimana fardu kifayah terhadap jenazah bisa dilaksanakan di Kabupaten Rohil.

Dia juga berpesan kepada yang bertugas memandikan dan mengkafankan jenazah, harus juga menjaga hati dan lisan.

"Ini juga penting ilmu menjaga hati dan lisan agar kita tidak menceritakan kejelekan dari jenazah tersebut baik secara sengaja maupun tidak sengaja," ujar Sulaiman.

Pemda Rohil bersama Kemenag mengajak seluruh masyarakat bagaimana menyelenggarakan jenazah dengan sebaik-baiknya terutama orang yang paling dekat dengan jenazah tersebut. (rif)

Berita Lainnya

Index